mengakibatkan kenaikan jumlah produksi kelapa sawit sebesar 0,85 , ceteris paribus.
c. Pupuk memiliki pengaruh yang positif terhadap produksi kelapa sawit PTPN
IV Kebun Pasir Mandoge, hal ini terlihat pada koefisien X
3
sebesar 0,653314. Berarti setiap kenaikan penggunaan pupuk sebesar 1 akan
mengakibatkan kenaikan jumlah produksi kelapa sawit sebesar 0,65 , ceteris paribus.
4.8 Test Goodness of Fit 4.8.1 Koefisien Determinasi R-square
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar persentase variabel independen terhadap variabel dependen yang dijelaskan secara
bersama-sama. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi sebesar 0.935101. Artinya secara bersama-sama variabel X
1
luas lahan, X
2
tenaga kerja, dan X
3
pupuk memberikan variasi penjelasan sebesar 93,51 terhadap jumlah produksi kelapa sawit. Sedangkan 6,49 lainnya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi.
4.8.2 Uji t-statistik
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang ada, yakni luas lahan, tenaga kerja dan pupuk mampu secara parsial mempengaruhi
jumlah produksi kelapa sawit di Kebun Pasir Mandoge selama kurun waktu 2005 sampai 2009.
Universitas Sumatera Utara
• Variabel X
1
luas lahan a. Hipotesis
Ho : β
1 =
Ha : β
1
≠ 0 b. α = 1; α = 5; α = 10; n = 20; k = 3; df n – k – 1 = 16
c. Statistik penguji: t-hitung = 2,581
t-tabel = 2,120 d. kriteria pengambilan keputusan
Ho diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5
Ha diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5
e. keputusan Ha diterima karena t-hitung t-tabel 2,581 2,120. Berarti dapat
disimpulkan bahwa variabel luas lahan X
1
berpengaruh positif terhadap produksi kelapa sawit dan signifikan secara statistik. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa luas lahan berpengaruh nyata terhadap jumlah hasil produksi kelapa sawit di PTPN IV Kebun Pasir Madoge dengan pengujian
pada tingkat kepercayaan 95 selama kurun waktu 2005 sampai 2009.
• Variabel X
2
tenaga kerja a.
Hipotesis Ho :
β
2 =
Ha : β
2
≠ 0 b.
α = 1; α = 5; α = 10; n = 20; k = 3; df n – k – 1 =16 c.
Statistik penguji: t-hitung = 3,089
Universitas Sumatera Utara
t-tabel = 2,120 d. kriteria pengambilan keputusan
Ho diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5
Ha diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5
f. keputusan Ha diterima karena t-hitung t-tabel 3,089 2,120. Berarti dapat
disimpulkan bahwa variabel tenaga kerja X
2
berpengaruh positif terhadap produksi kelapa sawit dan signifikan secara statistik. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap jumlah hasil produksi kelapa sawit di PTPN IV Kebun Pasir Madoge dengan pengujian
pada tingkat kepercayaan 95 selama kurun waktu 2005 sampai 2009.
a. Variabel X
3
pupuk a. Hipotesis
Ho : β
3 =
Ha : β
3
≠ 0 b. α = 1; α = 5; α = 10; n = 20; k = 3; df n – k – 1 =16
c. Statistik penguji: t-hitung = 1,622
t-tabel = 1,746 d. kriteria pengambilan keputusan
Ho diterima apabila t-hitung t- tabel α =10
Ha diterima apabila t-hitung t- tabel α = 10
e. keputusan Ho diterima karena t-hitung t-tabel 1,622 1,746. Berarti dapat
disimpulkan bahwa variabel pupuk X
3
berpengaruh positih negatif terhadap produksi kelapa sawit namun memiliki pengaruh yang tidak signifikan secara
Universitas Sumatera Utara
statistik. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah hasil produksi kelapa sawit di PTPN IV Kebun Pasir Madoge
dengan pengujian pada tingkat kepercayaan 90 selama kurun waktu 2005 sampai 2009
4.8.3 Uji F-statistik