Stasiun Penerimaan Buah Fruit Reception Stasiun Rebusan Sterilizing Station

4.6.2 Proses Produksi

Berikut ini adalah proses pengolahan minyak kelapa sawit mulai dari buah sampai dengan proses akhir, antara lain:

1. Stasiun Penerimaan Buah Fruit Reception

a. Jembatan Timbangan Weight Bridge Proses pengolahan dimulai dari timbangan, ini merupakan alat yang dapat memberikan data yang perlu untuk semua fungsi manajemen organisasi yang ada. b. Sortasi Buah Sortasi buah ini berfungsi untuk mengetahui mutu panen TBS yang diterima dari kebun sesuai dengan kriteria matang panen. c. Penimbunan Buah Loading Ramp Alat ini berfungsi sebagai tempat penimbunan sementara dan pemindahan tandan buah ke dalam rebusan sebelum diolah, juga berfungsi untuk mengurangi kotoran rebusan. d. Lori Rebusan Fruit Cages Adalah alat untuk mengangkut dan tempat merebus buah. Lori rebusan diisi penuh dan merata dan dihindari irisan jangan sampai terbuang yang dapat mengakibatkan: 1. Packing pintu tergesek buah 2. Buah terjatuh dalam rebusan Universitas Sumatera Utara

2. Stasiun Rebusan Sterilizing Station

a. Capstand Treeklier Capstand digunakan sebagai alat penarik lori keluar dan masuk Sterilizer. Diusahakn pada setiap Bollard dalam keadaan bersih dan tetap kering, untuk menghindarkan terjadinya slip disaat Stall draad kabel digunakan. Boiler dan Capstand dijalankan untuk menarik lori dengan melilitkan tali secara teratur. b. Ketel rebusan Sterilizer Baik buruknya mutu serta jumlah hasil oleh suatu pabrik kelapa sawit terutama ditentukan oleh keberhasilan rebusan, oleh sebab itu merebus buah harus sesuai dengan ketentuan yang ada, dan ketentuan tersebut merupakan suatu ketentuan yang mutlak dilakukan. Ketel rebusan adalah bejana uap tekana yang digunakan untuk merebus buah. Pada umumnya ketel rebusan di rancang dengan panjang yang dapat memuat 6 samapi dengan 10 lori dengan tekanan kerja 3 Kg cm 2 manometer. Untuk saat ini Kebun Pasir Mandoge telah memiliki lima 5 ketel rebusan yang dapat memuat lebih dari 10 lori tiap ketel rebusan untuk menjaga tekanan dalam rebusan atau tidak melebihi tekanan kerja yang diizinkan, sehingga ketel rebusan diberi katup pengaman. Adapun tujuan dari perebusan TBS adalah: 1. mematikan enzim-enzim untuk mencegah terlaluinya proses kenaikan asam lemak bebas ALB Universitas Sumatera Utara 2. mengakolasi zat-zat albumim zat putih telur agar albumim yang telah terkoagulasi tersebut tidak terikut dengan cairan kempah, tetapi tinggal bersama ampas fiber, albumim yang tidak terkoagulasi dapat berperan sebagai emulfifiet antara minyak dan air sehingga minyak lebih sukar dipisahkan. 3. menghidrolisa zat-zat lender mucilaginous matter, terdiri dari molekul karbohidrat dalam bentuk koloid dalam potoplasma sel. Dengan proses perebusan dzat-zat lender akan terhidrolisa terpecah menjadi molekul glukosa yang dapat larut dan menghasilkan tekanan osmosis sehingga membantu pemecahan dinding sel pada proses pengeluaran minyak dari dalam sel. 4. memudahkan pelepasan buah dari janjangan. Dengan pemanasan dan tekanan uap panas perebusan, molekul-molekul polisakarida starch cellulose yang bersifat sebagai zat perekat terhidrolisa menjadi monosakarida yang dapat larut sifat perekatnya hilang. 5. melunakkan buah sehingga daging buah mudah lepas dari biji sewaktu diremas dalam ketel pengaduk digester. 6. pengeringan pendahuluan dari biji, agar mudah lepas dari cangkang pada proses di pabrik biji. 7. mengurangi kadar air dalam buah, supaya menjadi lemah sehingga mudah diperas dari dalamnya pada waktu pengumpanan. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas diperlukan tekanan uap 2,8- 3 atm cm 2 dengan siklus rebusan antara 90-100 menit dan dengan suhu uap mencapai 125 C – 135 C disebut juga dengan istilah Tripple Peak. Universitas Sumatera Utara

3. Stasiun Penebah Thereshing Station