Avarage Productivity of Capital Apk Average Productivity of Labor APl Elasticity Product of Capital Ek Elasticity Product of Labor El Faktor-Faktor Produksi 1. Tanah

c. Avarage Productivity of Capital Apk

K Q APk = .......................................................................... 3

d. Average Productivity of Labor APl

L Q APl = ........................................................................... 4

e. Elasticity Product of Capital Ek

K Q Ek ∆ ∆ = ....................................................................... 5

f. Elasticity Product of Labor El

L Q El ∆ ∆ = ........................................................................ 6 Dalam fungsi produksi Cobb Douglas ini, penjumlahan elastisitas substitusi menggambarkan return to scale. Artinya apabila α + β = 1 berarti constan return to scale, bila α + β 1 berarti decresing return to scale, dan apabila α + β 1 berarti proses produksi berada dalam keadaan increasing return to scale. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut: Fungsi produksi Cobb Douglas: Q = AK α L β Apabila input dinaikkan dua kali lipat maka: Q 2 = A 2K 1 α . 2L 1 β = A2 α K 1 α .2 β L 1 β = 2 α + β AK 1 α . L 1 β Universitas Sumatera Utara = 2 α+β Q 1 Jadi, bila α+β = 1, maka Q 2 = 2 Q 1 , berlaku constan return to scale bila α+β 1, maka Q 2 2 Q 1 , berlaku increasing return to scale bila α+β 1, maka Q 2 2 Q 1 , berlaku decreing return to scale Dalam fungsi produksi Cobb Douglas asli berlaku constant return to scale Nicholson, 1995; 332, sehingga dapat mengilustrasikan secara mudah perubahan output sebagai akibat perubahan input. Apabila input baik K maupun L naik sebesar 2 dua kali maka output akan naik sebesar 2 dua kali pula. Karena dalam fungsi Cobb Douglas berlaku constant return to scale maka akan membawa konsekuensi bahwa substitusi antar faktor-faktor produksinya adalah substitusi sempurna, artinya satu input L tenaga kerja dapat digantikan dengan satu unit input K modal. Dengan demikian, fungsi produksi Cobb Douglas mempunyai bentuk isoquan linear.

2.5 Faktor-Faktor Produksi 1. Tanah

Tanah merupakan lapisan kulit bumi terluar yang tersusun dari bahan mineral dan bahan-bahan organik. Dipengaruhi oleh bahan induk, iklim, bentuk wilayah, dan mikro organism. Unsur pembentuk tanah terdiri dari mineral 45, udara 25, air 25 dan bahan organic 5 Indriani, 1993; 11. Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari mana hasil produksi keluar. Dalam pertanian, terutama di Negara kita, faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa Universitas Sumatera Utara yang diterima oleh tanah dibandingkan dengan faktor-faktor produksi lainnya Mubyarto, 1984; 76. Tanah adalah faktor produksi yang tahan lama sehingga biasanya tidak diadakan depresiasi atau penyusutan. Bahkan dengan perkembangan penduduk nilai tanah selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Tetapi dalam pertanian tanah yang dikerjakan terus menerus akan berkurang pula kesuburannya. Untuk mempertahankan kesuburan tanah petani harus mengadakan rotasi tanaman dan usaha-usaha konservasi tanah lainnya Mubyarto, 1984; 88. Unsur-unsur sosial ekonomi yang melekat pada tanah dan memiliki peranan dalam pengelolaan usaha tani cukup beragam, diantaranya adalah: 1. Kekuatan atau kemampuan potensil dan aktuil dari tanah 2. Kapasitas ekonomis, efisiensi ekonomis dan keunggulan bersaing dari tanah 3. Produktivitas tanah, yang dimaksud dengan produktivitas tanah adalah jumlah hasil total yang diperoleh dari satu kesatuan bidang tanah satu hektar selama satu tahun dihitung dengan uang. 4. Nilai sosial ekonomis dari tanah Bagi sebuah perusahaan lahan tanah memiliki peranan penting terutama sebagai tempat pendirian perusahaan dan pabrik-pabrik yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu bagi perusahaaan tertentu tanah ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan baku, misalnya melalui pemberdayaan lahan yang dapat mendukung penyediaan bahan baku yang dibutuhkan sekaligus akan mengurangi biaya produksi. Universitas Sumatera Utara

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja sering disebut tenaga manusia mutlak dibutuhkan jika ingin menghasilkan sebuah produk. Tenaga kerja yang tersedia biasanya digunakan untuk mengoperasikan serta mengendalikan mesinperalatan yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk kasus tenaga kerja ini terutama tidak dipandang dari kuantitas jumlah, tetapi juga mutu kualitas yang sangat mempengaruhi kinerja perusahaan yang bersangkutan. Dengan adanya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih maka dipastikan kesalahan-kesalahan fatal yang merugikan dan membahayakan akan dapat dicegah. Dalam hal ini sebuah perusahaan sangat mengharapkan tenaga kerja yang benar-benar berpengalaman serta memilki keahlian yang tinggi sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar terutama terhadap peningkatan produksi perusahaan. Selain keahlian, dan kejujuran, kedisplinan juga hal yang sangat dibutuhkan dari seorang tenaga kerja. Tenaga kerja dalam pertanian di Indonesia dibedakan kedalam persoalan tenaga kerja dalam usaha tani kecil-kecilan usaha tani pertanian rakyat dan persoalan tenaga kerja dalam perusahaan pertanian yang besar-besaran yaitu perkebunan, kehutanan, peternakan dan sebagainya. Petani yang memiliki lahan tidak luas tidak membutuhkan tenaga kerja dari luar. Tetapi bagi petani yang memilki lahan yang luas akan membutuhkan tenaga kerja dari luar Mubyarto, 1984; 104. Universitas Sumatera Utara

3. Modal

Pengertian modal adalah barang dan jasa yang bersama-sama dengan faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru.Barang- barang pertanian yang termasuk barang modal dapat berupa uang, ternak, pupuk, bibit, cangkul, investasi dalam mesin dan lain-lain. Biasanya semakin besar dan semakin baik kualitas modal yang dimiliki maka akan sangat mendukung terhadap peningkatan produksi yang dihasilkan Mubyarto, 1984; 91.

4. Manajemen Skill

Manajemen berarti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota serta penggunaan sumber daya dalam rangka pencapian tujuan yang telah ditetapkan. Dari uraian di atas maka faktor produksi ini tidaklah kalah penting dibanding faktor produksi lain. Perlu diketahui ada 3 alasan manajemen ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan, yakni: 1. Untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas

2.6 Biaya Produksi