Karakteristik Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian yang Dihasilkan Karakteristik Bakso Ikan dengan Modifikasi Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian yang Dihasilkan

Berdasarkan hasil penelitian, tepung biji cempedak yang dihasilkan memiliki karakteristik yang berbeda dengan tepung biji durian. Perbedaan kedua tepung tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1. Tepung Biji Cempedak Tepung Biji Durian Gambar 4.1. Perbedaan Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa warna dari tepung biji cempedak lebih gelap dari tepung biji durian dan memiliki aroma yang normal dan bebas dari bau asing.

4.2. Karakteristik Bakso Ikan dengan Modifikasi Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian

Berdasarkan ketiga perlakuan terhadap bakso ikan yang dimodifikasi dengan tepung biji cempedak dan tepung biji durian maka dihasilkan bakso ikan yang Universitas Sumatera Utara memiliki karakteristik hampir sama Gambar 4.2, kecuali dari segi tekstur ada perbedaan. Gambar 4.2.Bakso Ikan dengan Modifikasi Tepung Biji cempedak dan Tepung Biji durian Tabel 4.1. Karakteristik Bakso Ikan dengan Modifikasi Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Karakteristik Bakso ikan A 1 A 2 A 3 Aroma Bakso ikan lele Bakso ikan lele Bakso ikan lele Rasa Bakso ikan Bakso ikan Bakso ikan Warna Keabu-abuan Keabu-abuan Keabu-abuan Tekstur Agak keras Lebih kenyal Agak Lengket Keterangan : A 1 : Modifikasi tepung biji cempedak 35 dan tepung biji durian 5, dan ikan lele 60 A 2 : Modifikasi tepung biji cempedak 30 dan tepung biji durian 10 , dan kan lele 60 A 3 : Modifikasi tepung biji cempedak 25 dan tepung biji durian 15 , dan kan lele 60 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa bakso ikan dengan modifikasi tepung biji cempedak dan tepung biji durian memiliki aroma dan warna yang sama pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3 . Tetapi, pada perlakuan A 2 memiliki tekstur lebih A3 A A1 Universitas Sumatera Utara kenyal dibandingkan dengan perlakuan A 1 dan A 3 . Pada perlakuan A 1 dalam hal rasa sedikit pahit, dan tekstur jauh lebih keras dibandingkan dua perlakuan lainnya. 4.3. Analisis Organoleptik Aroma Bakso Ikan dengan Modifikasi Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Hasil analisis organoleptik aroma bakso ikan dengan modifikasi tepung biji cempedak dan tepung biji durian dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2. Hasil Analisis Organoleptik Aroma Bakso Ikan Tepung biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Kriteria Aroma A 1 A 2 A 3 Panelis Skor Panelis Skor Panelis Skor Suka 20 60 66,7 22 66 3,3 20 60 66,7 Kuran Suka 9 18 20 8 16 17,8 10 20 22,2 Tidak Suka 1 1 1,1 Total 30 79 87,8 30 82 91,1 30 80 88,9 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat total skor bakso ikan pada perlakuan A 2 memiliki skor tertinggi, sedangkan pada perlakuan A 1 memiliki skor terendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar panelis menyukai aroma bakso ikan pada perlakuan A 2 . Namun secara keseluruhan baik A 1 , A 2 maupun A 3 tergolong disukai panelis. Hasil analisis sidik ragam terhadap aroma bakso ikan pada perlakuan A 1 , A 2 , dan A 3 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Aroma Sumber Db JK KT F Hitung F Tabel Keterangan Universitas Sumatera Utara Keragaman 0,05 Perlakuan 2 0,2 0,1 0,4 3,10 F Hi F Tabel Galat 87 21,5 0,25 Total 89 21,7 0,35 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai F Hitung 0,4 ternyata lebih kecil dari F Tabel 3,10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perlakuan A 1 , A 2 dan A 3 terhadap aroma bakso ikan. 4.4. Analisis Organoleptik Rasa Bakso Ikan dengan Modifikasi Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Hasil analisis organoleptik rasa bakso ikan dengan modifikasi tepung biji cempedak dan tepung biji durian dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4.Hasil Analisis Organoleptik Rasa Bakso Ikan Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Kriteria Rasa A 1 A 2 A 3 Panelis Skor Panelis Skor Panelis Skor Suka 14 42 46,7 23 69 76,7 16 48 53,3 Kurang Suka 15 30 33,3 7 14 15,6 13 26 28,9 Tidak Suka 1 1 1,1 1 1 1,1 Total 30 73 81,1 30 83 92,3 30 80 83,3 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat dari total skor ketiga perlakuan, bakso ikan pada perlakuan A 2 memiliki skor tertinggi, sedangkan pada perlakuan A 1 memiliki skor terendah. Berdasarkan nilai persentasi hasil uji menunjukkan perlakuan A 1 , A 2 maupun A 3 tergolong disukai panelis. Hasil analisis sidik ragam terhadap rasa bakso ikan pada perlakuan A 1 , A 2 , dan A 3 dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Rasa Sumber Keragaman Db JK KT F Hitung F Tabel Keterangan 0,05 Perlakuan 2 1,9 0,95 3,39 3,10 F Hi F Tabel Galat 87 24,2 0,28 Total 89 26,1 1,23 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai F Hitung 3,39 ternyata lebih besar dari Ftabel 3,10. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan A 1 , A 2 dan A 3 terhadap rasa bakso ikan. Oleh karena adanya perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap rasa bakso ikan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji duncan seperti terlampir pada lampiran 6. Tabel 4.6. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Rasa A 3 A 2 A 1 Rata-rata A 2 – A 3 = 2,77 – 2,50 = 0,27 0,28 A 2 – A 1 = 2,77 – 2,43 = 0,34 0,29 A 3 – A 1 = 2,50 – 2,43 = 0,07 0,28 2,50 2,77 2,43 Jadi A 2 =A 3 Jadi A 1 ≠A 2 Jadi A 1 = A 3 Berdasarkan hasil Uji Ganda Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa bakso ikan pada perlakuan A 2 tidak sama dengan rasa bakso ikan pada perlakuan A 1 dan rasa bakso ikan pada perlakuan A 3 . 4.5. Analisis Organoleptik Warna Bakso ikan dengan Modifikasi Tepung biji cempedak dan tepung biji durian Hasil analisis organoleptik warna bakso ikan dengan modifikasi tepung biji cempedak dan tepung biji durian dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.7. Hasil Analisis Organoleptik Warna Bakso Ikan Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Universitas Sumatera Utara Kriteria Warna A 1 A 2 A 3 Panelis Skor Panelis Skor Panelis Skor Suka 12 36 40 20 60 66,7 11 33 36,7 Kurang Suka 12 24 26,7 10 20 22,2 15 30 33,3 Tidak Suka 6 6 6,7 4 4 4,4 Total 30 66 73,3 30 80 88,9 30 67 74,4 Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat hasil dari total skor bakso ikan pada perlakuan A 2 memiliki skor tertinggi, sedangkan pada perlakuan A 1 memiliki skor terendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar panelis menyukai warna bakso ikan pada perlakuan A 2 . Berdasarkan nilai persentasi hasil uji menunjukkan perlakuan A 1 dan A 3 tergolong kurang disukai. Sedangkan perlakuan A 2 tergolong disukai panelis. Hasil analisis sidik ragam terhadap warna bakso ikan pada perlakuan A 1 , A 2 , dan A 3 dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Warna Sumber Keragaman db JK KT F Hitung F Tabel Keterangan 0,05 Perlakuan 2 4,2 2,1 6,36 3,10 F Hi F Tabel Galat 87 28,7 0,33 Total 89 32,9 2,43 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai F Hitung 6,36 ternyata lebih besar dari Ftabel 3,10. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan terhadap warna bakso ikan. Oleh karena adanya perbedaan antara perlakuan A 1 , A 2 , dan A 3 terhadap warna, maka dilanjutkan dengan Universitas Sumatera Utara Uji Ganda Duncan untuk mengetahui tingkat kesukaan mana warna pada bakso ikan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji duncan seperti terlampir pada lampiran 6. Tabel 4.9. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Warna A 3 A 2 A 1 Rata-rata A 2 – A 3 = 2,67 – 2,23 = 0,44 0,29 A 2 – A 1 = 2,67 – 2,20 = 0,47 0,31 A 3 – A 1 = 2,23 – 2,20 = 0,03 0,29 2,23 2,67 2,20 Jadi A 2 ≠A 3 Jadi A 1 ≠ A 2 Jadi A 1 =A 3 Berdasarkan hasil Uji Ganda Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna bakso ikan pada perlakuan A 1 sama dengan warna bakso ikan pada perlakuan A 2 . Namun warna bakso ikan pada perlakuan A 3 berbeda dengan warna bakso yang lain. 4.6. Analisis Organoleptik Tekstur Bakso Ikan dengan Modifikasi Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Hasil analisis organoleptik tekstur bakso ikan dengan modifikasi tepung biji cempedak dan tepung biji durian dengan skala hedonik dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini: Tabel 4.10. Hasil Analisis Organoleptik Tekstur Bakso Ikan Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Kriteria Tekstur A 1 A 2 A 3 Panelis Skor Panelis Skor Panelis Skor Suka 6 18 20 16 48 533 9 27 30 Kurang Suka 22 44 48,9 14 28 31,1 19 38 42,2 Tidak Suka 2 2 2,2 2 2 2,2 Total 30 64 71,1 30 76 84,4 30 67 74,4 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat dari total skor bakso ikan perlakuan A 2 memiliki skor tertinggi dengan tingkat kesukaan adalah suka, sedangkan pada perlakuan A 1 memiliki skor terendah dengan tingkat kesukaan kurang suka. Hal ini menunjukkan bahwa panelis menyukai tekstur bakso ikan pada perlakuan A 2 . Hasil analisis sidik ragam terhadap tekstur bakso ikan pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3 dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut. Tabel 4.11. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Tekstur Sumber Keragaman Db JK KT F Hitung F Tabel Keterangan 0,05 Perlakuan 2 2,67 1,335 5,34 3,10 F Hi F Tabel Galat 87 22,23 0,25 Total 89 24,9 1,585 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai F Hitung 5,34 ternyata lebih besar dari F Tabel 3,10. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan terhadap tekstur bakso ikan. Oleh karena adanya perbedaan antara perlakuan A 1 , A 2 , dan A 3 , maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur bakso ikan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji duncan seperti terlampir pada lampiran 6. Tabel 4.12. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Tekstur A 3 A 2 A 1 Rata-rata A 2 – A 3 = 2,53 – 2,23 = 0,3 0,25 A 2 – A 1 = 2,53 – 2,13 = 0,4 0,27 A 3 – A 1 = 2,23 – 2,13 = 0,1 0,25 2,23 2,53 2,13 Jadi A 2 ≠A 3 Jadi A 1 ≠ A 2 Jadi A 1 = A 3 . Berdasarkan hasil Uji Ganda Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur bakso ikan pada Universitas Sumatera Utara perlakuan A 1 sama dengan tekstur bakso ikan pada perlakuan A 2 . Namun tekstur bakso ikan pada perlakuan A 3 berbeda dengan warna bakso yang lain. 4.7. Analisa Kandungan Karbohidrat, Protein, Lemak, Abu dan Air pada Bakso ikan dengan Modifikasi Tepung biji cempedak dan tepung biji durian Hasil analisis kandungan karbohidrat, protein, lemak, abu dan air pada bakso ikan dengan tiga perlakuan, dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini Gambar 4.3. Kandungan karbohidrat, protein, lemak, abu, dan air pada bakso ikan Dari hasil analisis kandungan karbohidrat, protein, lemak, abu dan air pada bakso ikan dengan tiga perlakuan, dapat juga ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel. 4.13. Kandungan Zat Gizi dalam 100 gram Bakso Ikan dengan Modifikasi Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Zat Gizi A 1 A 2 A 3 Karbohidrat gr 36,9 29,09 37,39 Protein gr 6,75 8,83 1,50 Lemak gr 0,81 0,70 1,11 Abu gr 0,78 1,76 1,74 Air gr 54,76 60,15 58,26 10 20 30 40 50 60 70 A1 A2 A3 Karbohidrat Protein Lemak Abu Air Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN