Panelis Pengolahan dan Analisis Data

2. Ditimbang dengan cepat kurang lebih 2 gr sampel yang sudah dihomogenkan dalam cawan. 3. Dimasukkan dalam cawan petri pengabuan kemudian dimasukkan kedalam tanur dan dibakar sampar didapat abu-abu atau sampai beratnya tetap. 4. Bahan didinginkan kemudian ditimbang. 5. Dihitung kadar abunya Kadar Abu = ����� ��� �� ����� ������ �100

3.8.5. Uji Karbohidrat

Kandungan karbohidrat dihitung secara perbedaan antara jumlah kandungan air, protein, lemak dan abu dengan 100. Rumus karbohidrat g100g=100- protein+lemak+abu+air.

3.9. Panelis

Jenis panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih yang diambil dari 30 orang siswa Sekolah Dasar SD Negeri 064985 Helvetia Medan yang duduk dibangku kelas VI. Umur panelis berkisar 10-12 tahun yang terdiri dari 12 orang laki- laki dan 18 orang perempuan. Pada saat diminta penilaian terhadap uji daya terima ini, para panelis telah memenuhi syarat-syarat sebagai panelis yaitu tidak dalam keadaan sakit karena apabila sakit maka kepekaan indera perasa panelis akan menjadi berkurang kemampuannya. Penilaianpengujian dilakukan pada tangal 6 Desember 2013 pukul 09.00 WIB dimana telah sesuai dengan syarat-syarat waktu pengujian yang baik. Syarat-syarat seseorang panelis adalah : Universitas Sumatera Utara a. Sehat b. Tidak lelah c. Bisa bekerja sama

3.10. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang sudah dikumpulkan, diolah secara manual kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase, kemudian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing perlakuan maka digunakan analisis sidik ragam. Analisis deskriptif persentase ini digunakan untuk mengkaji reaksi panelis terhadap suatu bahan yang diujikan. Untuk mengetahui tigkat kesukaan dari panelis dilakukan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis harus dianalisis dahulu untuk dijadikan data kuantitatif. Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan sebagai berikut = � � x 100 Keterangan : = skor presentase n = jumlah skor yang diperoleh N = skor ideal skor tertinggi x jumlah panelis Untuk mengubah data skor persentase menjadi nilai kesukaan konsumen, analisanya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu sebagai berikut : Nilai tertinggi = 3 suka Nilai terendah = 1 tidak suka Universitas Sumatera Utara Jumlah kriteria yang ditentukan = 3 kriteria Jumlah panelis = 30 orang a. Skor maximum = jumlah panelis x nilai tertinggi = 30 x 3 = 90 b. Skor minimum = jumlah panelis x nilai terendah = 30 x 1 = 30 c. Persentase maksimum = x 100 = x 100 = 100 d. Persentase minimum = x 100 = x 100 = 33,3 e. Rentangan = Nilai tertinggi – Nilai terendah = 100 - 33,3 = 66,7 f. Interval presentase = Rentangan : Jumlah kriteria = 66,7 : 3 = 22,2 ≈ 22 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dibuat interval persentase dan criteria kesukaan sebagai berikut : Tabel 3.4. Interval Persentase Dan Kriteria Kesukaan Persentase Tingkat kesukaan 78 - 100 Suka 56 – 7,99 Kurang suka 34 – 55,99 Tidak suka Setelah mengetahui bagaimana penerimaan panelis terhadap bakso ikan yang dihasilkan, langkah selanjutnya adalah mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada Universitas Sumatera Utara organoleptik bakso ikan dengan berbagai perlakuan jumlah penambahan tepung biji cempedak dan tepung biji durian, maka dapat dilakukan beberapa tahap uji, yaitu : 1. Uji Barlett, dilakukan untuk menguji kesamaan varians populasi. 2. Uji Anova, dilakukan apabila varians populasi dimana sampel ditarik adalah sama homogen. 3. Uji Kruskal Wallis, dilakukan apabila varians populasi dimana sampel ditarik adalah tidak sama. Data yang sudah dikumpulkan, diolah secara manual kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dengan rumus sebagai berikut : Uji analisis varians anova, dengan analisis sidik ragam rancangan acak lengkap Rahayu, 1998. Tabel 3.5 Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F tabel 5 1 Perlakuan r-1=V 1 JKP ��� � − 1 ��� ��� Galat rt-1-r-1=V 2 JKG ��� �� − 1 − � − 1 F V1, V2 Total rt-1 JKT Keterangan : F : Uji-F r : jumlah perakuan t : jumlah Panelis Universitas Sumatera Utara rumus : 1. Derajat Bebas db a. db perlakuan = r-1 b. db galat =rt-1-r-1 c. db total = rt-1 2. Factor Koreksi FK factor koreksi = ∑��2 ��

3. Jumlah Kuadrat JK

a. Jumlah kuadrat total = ∑Y 2 ij – FK b. Jumlah Kuadrat Perlakuan = ∑���2 � − �� c. Jumlah kuadrat galat = jumlah kuadrat total - jumlah kuadrat perlakuan 4. Kuadrat Total KT a. KT Perlakuan = �� ��������� �� ��������� b. KT galat = �� ����� �� �����

5. F Hitung

F Hitung = �� ��������� �� ����� Bandingkan F.hitung dengan F. table Lihat table F, dimana : pembilang = db perlakuan, penyebut = db galat Bila F.Hitung F.Tabel = H di tolak, H a diterima Bila F.Hitung F.Tabel = H diterima, H a ditolak Dengan menggunakan derajat bebas α 5 Universitas Sumatera Utara Bila F.Hitung F. Tabel berarti ada perbedaan antara perlakuan-perlakuan tersebut. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tiap-tiap perlakuan maka akan dilanjutkan dengan uji ganda Duncan Duncan’s Multiple Range Test. Dengan uji ganda Duncan maka dapat diketahui perlakuan mana yang paling berbeda dengan perlakuan lainnya dan perlakuan mana yang hanya sedikit berbeda dengan perlakuan lainnya. �� = � �� ����� Kemudian dilanjutkan dengan menghitung range tingkat nyata 5 dengan melihat derajat bebas galat dimana akan diperoleh : LSR = Range x Sy Standar Error Rata-rata Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian yang Dihasilkan

Berdasarkan hasil penelitian, tepung biji cempedak yang dihasilkan memiliki karakteristik yang berbeda dengan tepung biji durian. Perbedaan kedua tepung tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1. Tepung Biji Cempedak Tepung Biji Durian Gambar 4.1. Perbedaan Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa warna dari tepung biji cempedak lebih gelap dari tepung biji durian dan memiliki aroma yang normal dan bebas dari bau asing.

4.2. Karakteristik Bakso Ikan dengan Modifikasi Tepung Biji Cempedak dan Tepung Biji Durian

Berdasarkan ketiga perlakuan terhadap bakso ikan yang dimodifikasi dengan tepung biji cempedak dan tepung biji durian maka dihasilkan bakso ikan yang Universitas Sumatera Utara