4.8.2. Faktor Media Informasi
Regresi yang digunakan adalah adalah regresi logistik untuk mengetahui pengaruh media cetak dan media elektronik yang dinamakan faktor media terhadap
perilaku seksual pada remaja SMA Negeri Juhar Kabupaten Karo Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.14 Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Berganda Media Variabel
B Sig.
Exp B OR
95CI
Media Elektronik 20,669
0,997 9,473
0,000- Media Cetak
21,044 0,997
1,378 0,00
Constant -21,650
0,996 Nilai Percentage Correct diperoleh sebesar 90,4 yang artinya variabel
media elektronik dan media cetak yang dinamakan faktor media menjelaskan pengaruhnya terhadap perilaku seksual pada remaja sebesar 90,4, sedangkan
sisanya sebesar 8,6 dipengaruhi oleh variabel lain. Model persamaan regresi logistik berganda yang dapat menafsirkan media
elektronik dan media cetak yang dinamakan faktor media dalam memengaruhi perilaku seksual pada remaja SMA Negeri Juhar Kabupaten Karo Tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
� = 1
1 + �
−�+�
1
�
1
+ �
2
�
2
+ ….+ �
�
�
� 044
, 21
669 ,
20 650
, 21
1 1
mediacetak ronik
mediaelekt
e p
+ +
− −
+ =
Keterangan: P
: Probabilitas perilaku seksual pada remaja X
1
X : Media elektronik, koefisien regresi 20,669
2
a : Konstanta -21,650
: Media Cetak, koefisien regresi 21,044
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
Perilaku seksual menurut Sarwono 2007 merupakan segala bentuk perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama
jenis. Perilaku seksual pranikah pada remaja akan muncul ketika remaja mampu mengkondisikan situasi untuk merealisasikan dorongan emosional dan pemikirannya
tentang perilaku seksualnya atau sikap terhadap perilaku seksualnya. Santrock 2007 yang mengutip Bandura 1998 menyatakan bahwa faktor
pribadikognitif, faktor perilaku dan faktor lingkungan dapat
Berdasarkan analisis faktor yang telah dilakukan pada penelitian ini, diketahui ada dua faktor yang terbentuk dalam memengaruhi perilaku seksual remaja adalah
yaitu faktor non media informasi dan faktor media informasi. Meningkatnya perilaku seksual membuat remaja selalu berusaha lebih banyak informasi mengenai seks.
Hanya sedikit remaja yang memperoleh informasi tentang seksual dari orang tuanya. Oleh karena itu, mereka selalu mendorong untuk mencari informasi seks melalui
media cetak seperti majalah, koran. berinteraksi secara
timbal-balik. Dengan demikian dalam pandangan Bandura, lingkungan dapat mempengaruhi perilaku seseorang, namun seseorang dapat bertindak untuk
mengubah lingkungan.
Universitas Sumatera Utara