Uji Kelayakan I Uji Kelayakan II

No Variabel P Keterangan 9 Budaya 0,054 Normal 10 Gender 0,079 Normal 4.5 Proses Analisis Faktor 1 Proses awal analisis faktor adalah menilai variabel yang layak untuk dianalisis. Apabila antar variabel tersebut saling berkolerasi maka analisis faktor adalah tepat untuk digunakan. Untuk itu perlu dilakukan uji kelayakan faktor dengan melihat Kaiser-Meyer-Olkin KMO measure of sampling adequacy dan Barlett’s Test of Sphericity. KMO measure of sampling adequacy adalah mengukur kecukupan sampling dan membandingkan besarnya koefisien korelasi antar pasangan variabel. Apabila koefisien KMO 0,5 variabel dapat dianalisis lebih lanjut, jika KMO 0,5 berarti variable tidak dapat dianalisis lebih lanjut. Sedangkan barlett’s Test of Sphericity, digunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tak berkolerasi di dalam populasi Supranto, 2004. Kriteria dengan melihat probabilitas signifikan yaitu p0,05.

4.5.1 Uji Kelayakan I

Pada uji kelayakan I terlihat nilai indeks KMO measure of sampling adequacy sebesar 0,450. Angka tersebut masih di bawah 0.5, sehingga harus dilakukan uji kelayakan selanjutnya supaya kumpulan variabel yang ada bisa dianalisis lebih lanjut. Selain itu angka signifikansi pada Barlett’s Test adalah 0,004 jauh di bawah 0,05, menunjukkan bahwa kumpulan variabel memang signifikan untuk diproses. Setelah pemeriksaan terhadap nilai indeks KMO dan Barlett’s Test, maka dilakukan juga Tabel 4.3 Lanjutan Universitas Sumatera Utara pemeriksaan terhadap nilai anti image matrice suatu uji yang dilakukan dengan mempertimbangkan nilai MSA yang ditunjukkan oleh nilai diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. Bila nilai MSA Measure of Sampling Adequacy 0,5 maka variabel tersebut dikeluarkan dari sistem analisis. Pada Tabel 4.4 menyatakan sejumlah angka yang berbentuk diagonal dari kiri atas ke kanan bawah yang menandakan besaran nilai MSA sebuah variabel. Ada 6 enam variabel yang mempunyai MSA di bawah 0,5 maka variabel yang memiliki nilai MSA terkecil akan dikeluarkan dari pemilihan variabel. Variabel yang mempunyai nilai MSA terkecil adalah gender 0,330, maka variabel gender dikeluarkan sehingga variabel berkurang menjadi 9 variabel. Tabel 4.4 Nilai Anti Image Matrices I N o Variabel Umur Puberta s Pengetahua n Sika p Harg a Diri Peran Media Informas i Peran Oran g Tua Peran Teman Sebay a Wakt u Luang Buday a Gende r 1 Umur Pubertas 0,400 2 Pengetahua n 0,445 3 Sikap 0,36 4 Harga Diri 0,536 5 Peran Media Informasi 0,599 6 Peran Orang Tua 0,514 7 Peran Teman Sebaya 0,504 8 Waktu Luang 0,471 9 Budaya 0,482 10 Gender 0,330 Universitas Sumatera Utara

4.5.2 Uji Kelayakan II

Pada uji kelayakan II terlihat nilai indeks KMO measure of sampling adequacy sebesar 0,503. Angka signifikansi pada Barlett’s Test adalah 0,006 jauh di bawah 0,05, menunjukkan bahwa kumpulan variabel memang signifikan untuk diproses. Setelah pemeriksaan terhadap nilai indeks KMO dan Barlett’s Test, maka dilakukan juga pemeriksaan terhadap nilai anti image matrice suatu uji yang dilakukan dengan mempertimbangkan nilai MSA yang ditunjukkan oleh nilai diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. Bila nilai MSA Measure of Sampling Adequacy 0,5 maka variabel tersebut dikeluarkan dari sistem analisis. Pada Tabel 4.5 Variabel yang mempunyai nilai MSA terkecil adalah sikap 0,429, maka variabel sikap dikeluarkan sehingga variabel berkurang menjadi 8 variabel. Tabel 4.5 Nilai Anti Image Matrices II No Variabel Umur Pubertas Pengetahuan Sikap Harga Diri Peran Media Informasi Peran Orang Tua Peran Teman Sebaya Waktu Luang Budaya 1 Umur Pubertas 0,479 2 Pengetahuan 0,468 3 Sikap 0,429 4 Harga Diri 0,556 5 Peran Media Informasi 0,607 6 Peran Orang Tua 0,530 7 Peran Teman Sebaya 0,569 8 Waktu Luang 0,533 9 Budaya 0,455 Universitas Sumatera Utara

4.5.3 Uji Kelayakan III