9 TSPC
Tempo Scan PasifikTbk √
√ √
Dari 9 populasi perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek, yang memenuhi kriteria sebagai sempel sebanyak 8 perusahaan, maka sampel dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain
Sanusi, 2011 : 104. Sumber data dan penulisan pada skripsi ini dari berbagai sumber buku, jurnal dan penelitian terdahulu yang mendukung penelitian.
Sedangkan untuk data yang diolah diambil dari Indonesian Capital Market
No Kode
Nama Perusahaan Kriteria
Sampel 1
2 3
1 SQBI
Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
√ √ √
1 2
INAF IndofarmaTbk
√ √ √
2 3
KAEF Kimia FarmaTbk
√ √ √
3 4
KLBF Kalbe Farma
√ √ √
4 5
MERK Merck Tbk
√ √ √
5 6
PYFA PyridamFarmaTbk
√ √ √
6 7
DVLA DayaVariaLaboratoriaTbk
√ √ √
7 8
TSPC Tempo Scan PasifikTbk
√ √ √
8
Universitas Sumatera Utara
Directory ICMD dan situs www.idx.co.id
berupa laporan keuangan yang dipublikasikan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan
perusahaan dari tahun 2009 sampai dengan 2011 yang digunakan sebagai sampel dari Indonesian Capital Market Directory ICMD.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Defenisi Operasional
Agar hasil dari penelitian ini seperti yang diharapkan, maka perlu diketahui unsur-unsur yang menjadi dasar dari penelitian ilmiah yang
terdapat pada operasionalisasi variabel. Secara rinci, berikut operasionalisasi variabel penelitian ini
Tabel 3.3 Ringkasan Defenisi Operasional
Variabel 1
Konsep 2
Indikator 3
Skala 4
X
1
Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan modal kerja bersih Net Working
Capital to Total Rasio
Universitas Sumatera Utara
dari keseluruhan total aktiva yang dimilikinya
Assets
X
2
Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba ditahan dari aktiva perusahaan
Retained Earnings to Total Assets
Rasio
X
3
Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum bunga dan
pajak Earnings Before
Interest and Tax to Total Assets
Rasio
X
4
Rasio ini
digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang
Book Value of Equity to Total
Liabilities Rasio
X
5
Merupakan rasio aktivitas yang juga
dapat mendeteksi
kemampuan dana perusahaan yang tertanam
dalam keseluruhan
aktiva berputar
dalam satu periode. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur
kemampuan modal yang diinvestasikan oleh perusahaan
untuk menghasilakn revenue. Sales to Total
Assets Rasio
�
�����
Dari data laporan keuangan perusahaan yang dianalisis
dengan menggunakan beberapa rasio keuangan yang dianggap
dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan.
Z-Score = 0,717 �
1
+ 0,847 �
2
+ 3,107 �
3
+ 0,420 �
4
+ 0,998
�
5
1. Z’ lebih
kecil dari 1,88
berarti perusahaa
n mengalam
i kesulitan keuangan
atau kebangkr
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Pengklasifikasian Variabel 3.5.2.1 Variabel bebas
independent variable
Variabel bebas yaitu variabel yang keberadaanya dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan
mempunyai hubungan positif dan negatif bagi variabel dependen.Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini
berupa : utan.
2. Z’score
antara 1,88 –
2,99 perusahaa
n dianggap
berada pada
daerah abu-abu
grey area
3. Z’score
2,99 artinya
perusahaa n dalam
keadaan sehat.
Universitas Sumatera Utara
X1 =
���������� ���������
X2 =
��������ℎ�� ���������
X3 =
���� ���������
X4 =
�����������������ℎ�� ��������������
X5 =
��������� ���������
3.5.2.2 Variabel terikat dependent variable
Variabel terikat yaitu variabel keberadaannya yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen.Variabel dependent pada
penelitian ini berupa kesehatan perusahaan, berupa nilai Z-Score.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis statistik yang menggunakan software statistik SPSS versi
18. Metode dan teknik yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 3.6.1 Pengujian asumsi klasik
3.6.1.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005 : 160 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan dependen berdistribusi
normal. Ada dua cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1. Analisis grafik
Universitas Sumatera Utara
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat penyebaran data titik pada
sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogral dari residualnya, dimana jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. 2.
Analisis Statistik Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov K-S. Pedoman pengambilan keputusan rentang data tersebut
mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:
a Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka
distribusi data adalah tidak normal,. b
Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal Ghozali,2005 : 165.
3.6.1.2 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
Universitas Sumatera Utara
sebelumnya Ghozali, 2005 : 110. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson DW-test.Pengambilan keputusan mengenai ada tidaknya
autokorelasi yaitu : 1
DW -2 berarti ada autokorelasi positif 2
-2 DW 2 berarti tidak ada autokorelasi 3 DW +2 berarti ada autokorelasi negatif
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005 : 139 uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lainnya.Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati Grafik
Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dengan dasar analisis:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas,
Universitas Sumatera Utara
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005 : 139.
3.7 Pengujian Hipotesis