Retained Earning to Total Assets Earnings Before Interest and Tax to Total Assets

Pyridam Farma Tbk merupakan perusahaan dengan rasio X1 yang terendah dibandingkan dengan perusahaan lain selama periode 2009 – 2012. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat likuidasinya paling rendah diantara perusahaan lainnya.

4.2.2 Retained Earning to Total Assets

Rasio ini mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi Umur perusahaan berpengaruh terhadap rasio ini karena semakin lama perusahaan beroperasi maka memungkinkan untuk mempelancar akumulasi laba ditahan. Berikut ini hasil perhitungan Retained earning to Total Assets Ratio X 2 . Tabel 4.3 Retained Earnings to Total Asets Tahun 2009 - 2013 No Nama Perusahaan Kode Return Earning to Total Assets X2 2009 2010 2011 2012 1 Daya Varia Laboratoria Tbk DVLA 0.24 0.32 0.39 0.44 2 Indofarma INAf 0.14 0.12 0.02 0.05 3 Kimia Farma KAEF 0.04 0.08 0.10 0.10 4 Kalbe Farma KLBF 0.69 0,79 0.77 0.76 5 Merck MERK 0.71 0.73 0.77 0.65 6 Pyridam Farma Tbk PYFA 0.17 0.22 0.23 0.23 7 Taisho Pharmaceutical indonesia Tbk SQBI 0.55 0.67 0.71 0.73 8 Tempo Scan Pasifik TBK TSPC 0,6 0,6 0.78 0.61 Universitas Sumatera Utara Indofarma Memiliki X2 yang terrendah dibandingkan dengan perusahaan farmasi lainnya selama periode 2009-2012. Hal ini kemungkinan perusahaan tersebut tidak membukukan laba ditahan melainkan mengakumulasikan rugi di tahan. Hal ini mengindentifikasikan bahwa kemampuan aktiva untuk menghasilkan laba ditahan sangatlah rendah bila dibandingakan dengan perusahaan lain. Rugi ditahan yang rendah kemungkinan disebabkan penghasilan yang diterima rendah dan tidak mampu menutupi biaya yang menjadi tanggungannya. Kalbe Farma selama empat tahun berturut-turut mengalami kenaikan pada rasio X 2 . Hal ini mengindentifikasikan bahwa selama empat tahun tersebut selalu mengalami kenaikan laba ditahan.

4.2.3 Earnings Before Interest and Tax to Total Assets

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan mengahasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum pembayaran bungan dan pajak. Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur produktivitas sebenarnya dari aktiva perusahaan. Semakin besar tingkat profitabilitas berarti semakin besar pula tingkat efisien dan efektif perusahaan dalam menggunakan aktivanya, begitu juga sebaliknya.Berikut ini hasil perhitungan Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets � 3 . Tabel 4.4 Earning Before Interest and Tax to Total Assets Universitas Sumatera Utara Tahun 2009 – 2012 No Nama Perusahaan Kode EBIT to Total Assets X3 2009 2010 2011 2012 1 Daya Varia Laboratoria Tbk DVLA 0.13 0.18 0.18 0.19 2 Indofarma INAf 0.02 0.03 0.05 0.05 3 Kimia Farma KAEF 0.06 0.11 0.13 0.13 4 Kalbe Farma KLBF 0.23 0.25 0.24 0.25 5 Merck MERK 0.48 0.36 0.48 0.26 6 Pyridam Farma Tbk PYFA 0.05 0.06 0.06 0.06 7 Taisho Pharmaceutical indonesia Tbk SQBI 0.57 0.39 0.45 0.46 8 Tempo Scan Pasifik TBK TSPC 0.14 0.18 0.23 0.18 Perusahaan dengan X 3 terendah adalah Indofarma pada tahun 2010, hal ini menunjukkan bahwa pihak manajemen tidak dapat mengelola aktivanya secara efektif. Perusahaan dengan X 3 tertinggi adalah Merck. Hal ini mengindentifikasikan bahwa perusahaan tersebut lebih tinggi tingkat produktivitasnya dibandingkan dengan perusahaan lain dalam sektor perusahaan farmasi.

4.2.4 Book Value of Equity to Total Debt

Dokumen yang terkait

Penilaian Kesehatan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score

0 53 98

Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan Analisa Model Z-Score Altman Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 104 86

Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z Score pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 91 91

ANALISIS KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 4 49

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN (Z-SCORE) UNTUK MEMPREDIKST KEBANGKRUTAN PADA INDUSTRI TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 6

ANALISIS KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2012.

1 16 106

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016

1 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian laporan Keuangan - Analisis Rasio Keuangan dengan Metode Altman Z-Score Untuk Mengukur Kebangkrutan Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 31

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

3 15 17

ANALISIS KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2012

0 0 21