PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN
B. PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN
1. Pendekatan Konsep Pengolahan Site
a. Analisa pencapaian
Analisa sistem pencapaian dilakukan untuk menentukan rancangan pencapaian yang paling tepat dalam desain perancangan pada site. Analisa ini mencakup penentuan letak main entrance dan site entrance pada site.
1 RUTRK Kab.Banyumas s/d tahun 2011
Analisa : Pencapaian dan orientasi dapat langsung ditentukan dengan melihat kondisi eksisting lingkungan site, yaitu dari arah Jalan Raya Baturaden. Dengan melihat tingkat kemudahan pencapaian dan kepadatan, maka penentuan ME (main entrance) dan SE (side entrance) pada Jalan Raya Baturaden yang merupakan satu satunya rute yang menghubungkan antara Baturaden-Purwokerto (kota). Penentuan entrance masing-masing fungsi kegiatan mengacu pada pencapaian utama ke dalam keseluruhan tapak. Jumlahnya mempertimbangkan faktor keamanan dan kemudahan pengawasan dari dan terhadap tapak yang disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk Rumah Sakit Jiwa yang direncanakan, jumlah entrance ditentukan sebanyak 2 buah, yaitu ME (main entrance) dan SE (side entrance). Keberadaan ME dan SE ini membagi entrance untuk kegiatan dengan karakteristik keamanan yang ketat, yaitu kegiatan yang berkaitan secara langsung dengan pasien gangguan jiwa dan keamanan standar, sehingga jumlah tersebut di atas dianggap mampu mengakomodasikan kebutuhan entrace bagi Rumah Sakit Jiwa dan memenuhi tuntutan keamanan serta memudahkan pengawasannya. Dari analisa tersebut maka dapat kita peroleh output sebagai berikut,
ME SE
Gambar 4.6 Analisis Pencapaian Sumber : Dokumen Pribadi
b. Analisa Orientasi Bangunan
Analisa orientasi bangunan dilakukan untuk mendapatkan perancangan arah orientasi bangunan yang tepat. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam penentuan ini antara lain,
1) Keberadaan jalan di sekitar site
2) Arah pergerakan lalulintas di sekitar site.
3) Sudut pandang ke dalam site dari jalan
4) Letak ME dan SE, sebagai sirkulasi manusia ke dalam site.
Analisa : Karena Jalan Raya Baturaden merupakan satu-satunya jalan yang mengelilingi site maka jalan tersebutlah yang menjadi acuan arah orientasi bangunan. karena dengan demikian akan sesuai dengan arah pergerakan lalu lintas disekitar site dan sesuai dengan sudut pandang pengendara/pejalan kaki. Dari analisa tersebut maka dapat kita peroleh output sebagai berikut,
ME
SE
Gambar 4.7 Analisis Orientasi Sumber : Dokumen Pribadi
c. Analisa Klimatik
Analisa klimatik dilakukan untuk mendapatkan perancangan terkait adanya pencahayaan dan penghawaan alami yang dimanfaatkan dalam bangunan. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam analisa ini antara lain,
1) Arah edar matahari
2) Kebutuhan pencahayaan ruang-ruang berbeda (kenyamanan ruang)
3) Keberadaan bangunan sekitar Analisa :
Rumah Sakit Jiwa yang direncanakan terdiri dari berbagai kegiatan yang berbeda dan memiliki tuntutan kebutuhan pencahayaan yang berbeda pula. Radiasi panas matahari pada siang dan sore hari mengurangi kenyamanan dan kesehatan tubug manusiaPada ruang ruang dengan kegiatan perawatan diupayakan tidak menghadap timur-barat karena dapat menimbulkan glare yang mengganggu proses berkegiatan. Pada ruang laboratorium dan eksplorasi diperlukan sedikit cahaya matahari untuk menjaga suhu. Sedangkan pada ruang- ruang terbuka yang diberi vegetasi memanjang timur-barat agar mendapat cahaya Rumah Sakit Jiwa yang direncanakan terdiri dari berbagai kegiatan yang berbeda dan memiliki tuntutan kebutuhan pencahayaan yang berbeda pula. Radiasi panas matahari pada siang dan sore hari mengurangi kenyamanan dan kesehatan tubug manusiaPada ruang ruang dengan kegiatan perawatan diupayakan tidak menghadap timur-barat karena dapat menimbulkan glare yang mengganggu proses berkegiatan. Pada ruang laboratorium dan eksplorasi diperlukan sedikit cahaya matahari untuk menjaga suhu. Sedangkan pada ruang- ruang terbuka yang diberi vegetasi memanjang timur-barat agar mendapat cahaya
Gambar 4.8 .Sun Screen. Sumber : Dokumen Pribadi
Pemilihan warna dan tekstur permukaan yang tepat untuk memperoleh pemantulan yang baik. Vegetasi juga sebagai barier terhadap angin. Mengendalikan angin melalui penghalang, pengarahan, pembiasan dan penyerapan. Dari analisa tersebut maka dapat kita peroleh output sebagai berikut,
ANGIN RELATIF
Keterangan :
SUN SHADING +
AGAK KENCAN G,
Publik : o Poliklinik
BARIER VEGETASI
TIDAK ADA
o Farmasi
o Kantin o Rehabilitasi
Semi public :
o Admin
o ICU Servis :
o Laundry o Dapur
o Utilitas
o Kamar mayat
OPTIMALISASI
Privat :
o Bangsal Perawatan Gambar 4.9 .Analisis Klimatologi.
Sumber : Analisis Penulis
d. Analisa Kebisingan Lingkungan
Analisa kebisingan dilakukan untuk mendapatkan perancangan terkait penentuan fungsi-fungsi yang kinerjanya dipengaruhi tingakat noise yang ada disekitarnya. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam analisa noise antara lain,
1) Letak sumber noise
2) Kepadatan lalulintas jalan
Analisa : Jalan Raya Baturaden mempunyai kepadatan yang rendah padat merupakan sumber noise yang utama karena merupakan jalan satu satunya yang ada di sekitar site. Walaupun tidak terlalu mengganggu peletakan area yang butuh ketenangan harus tetap dijauhkan dari jalan raya sehingga didapatkan kualitas tata suara lingungan yang optimal. Sumber noise lingkungan direspon dengan penggunaan barier vegetasi serta pemanfaatan bangunan lain untuk mengurangi kebisingan
Dari analisa tersebut maka dapat kita peroleh output sebagai berikut, Keterangan :
BANGUNAN SERVICE SEBAGAI BARIER
Publik :
VEGETASI SEBAGAI o Poliklinik o
o Farmasi o RM
Semi SUMBER BISING
o Kantin
publik
o Rehabilitasi
Semi public : o Admin
o ICU Servis :
o Laundry o Dapur
AREA TENANG
o Utilitas
AREA BISING
o Kamar mayat
Privat :
o Bangsal Perawatan
Gambar 4.10 .Analisis Kebisingan. Sumber : Analisis Penulis
2. Pendekatan Konsep Healing Environment Terhadap Desain
Healing Environment merupakan sebuah konsep perencanaan dan perancangan lingkungan yang dapat mengurangi stress dan dampak buruk dari stress tersebut serta memberikan sebuah atmosfir atau keadaan yang dapat merelaksasi tubuh, fikiran dan jiwa yang dapat mempercepat penyembuhan secara fisik maupun secara psikologis.
Manusia merasakan lingkungannya melalui ke 5 panca indera; penglihatan, pendengaran , penciuman, perabaan dan perasaan. Informasi yang kita dapat dari indera kita dikirimkan ke otak yang akan mempengaruhi fisiologis, psikologis, emosi yang akhirnya akan mempengaruhi kondisi fisik. Berikut pendekatan konsep Healing environment terhadap desain : Manusia merasakan lingkungannya melalui ke 5 panca indera; penglihatan, pendengaran , penciuman, perabaan dan perasaan. Informasi yang kita dapat dari indera kita dikirimkan ke otak yang akan mempengaruhi fisiologis, psikologis, emosi yang akhirnya akan mempengaruhi kondisi fisik. Berikut pendekatan konsep Healing environment terhadap desain :
1) Analisa Tata Ruang
Dengan pertimbangan bahwa para penghuni Rumah Sakit Jiwa baik secara langsung maupun tidak langsung mengalami masalah psikologis karena dibatasi hak kemerdekaannya, dilakukan analisa psikologis ruang untuk mengurangi masalah tersebut tanpa mengabaikan tuntutan keamanannya.
Ada tiga macam tuang dalam arsitektur 2 ; yaitu ruang dalam, ruang luar dan ruang antara.
Gambar 4.11 .Ruang Dalam Arsitektur. Sumber : Zahnd,Markus. Pendekatan dalam perancangan arsitektur. Kanisius.2007
Dalam kaitannya dengan konsep Healing Environment , ruang tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlakunya aktifitas tetapi berperan aktif dalam memberikan stimulan bagi kesembuhan. Sesuai maknanya, Healing Environment memberikan energy natural bagi manusia, mengurangi stress dan juga memberikan kedamaian dimana pasien berada sedekat mungkin dengan alam dengan berusaha menghadirkan `ruang luar` di dalam `ruang dalam`; bring outside inside.
Pada tahun 1984, Dr. Norman Rosenthal, seorang neuropsychiatrist dari National Institute of Mental Health, menemukan untuk pertama kalinya tentang Seasonal Affective Disorder (SAD). Gangguan ini dianggap sebagai suatu depresi utama akibat perubahan musim yang memiliki gejala yang sama sebagaimana pada depresi klinis (clinical) misalnya: (i) kehilangan tenaga, (ii) perubahan selera makan, (iii) cenderung untuk tidur berlebihan,
2 Zahnd,Markus. Pendekatan dalam perancangan arsitektur. Kanisius.2007
(iv) sulit berkonsentrasi, dan (v) mudah tersinggung.
Dr. Mark Levy, Direktur dari San Francisco Foundation of Psychoanalysis menyatakan, “For those with mild cases, thirty minutes of exercise out in the morning sun may be all that is needed to keep the winter blues at bay.” Sungguh besar pengaruh sinar matahari kepada kesehatan kita, dengan 30 menit bergerak badan di bawah sinar matahari pagi, gejala SAD tersebut akan hilang.
Berikut ilustrasi nya:
Gambar 4.12. Ruang Dalam Dan ruang Luar Sumber : Dokumen Pribadi
Berbicara lebih dalam mengenai ruang dengan konsep Healing Environment , berikut beberapa elemen Healing yang mempengaruhi desain.
Skala Ruang
Skala ruang menunjukkan perbandingan antara suatu elemen dengan elemen lain dalam ruang yang sama, acuannya menyesuaikan dengan ukuran tubuh manusia pengguna ruang tersebut. Secara psikologis, kesan yang timbul dari skala ruang yang umum yaitu perbandingan jarak antar
dinding dengan tinggi ruang adalah 3 : D/H < 1 ruang yang terbentuk terlalu sempit, kesan tertekan
D/H = 1 ruang terasa seimbang D/H > 1 ruang terasa agak besar D/H > 4 pengaruh ruang tidak terasa
Penerapan :
Dipilih skala D/H = 1 atau D/H > 1 sebagai pemenuhan tuntutan psikologis sekaligus pengamanan ruang pembinaan dan ruang-ruang lain.
3 Yoshinibu Ashihara, Landsekap, Bumi Aksara, Jakarta.1991
Pada ruang isolasi maksimum security, dipilih skala D/H < 1 karena memang berfungsi untuk membuat penghuninya jera, namun sekaligus sebagai tempat merenung.
Warna
Penggunaan warna yang tepat di dalam seting dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pasien. Warna tertentu dapat memberikan reaksi tertentu dan mempengaruhi mood pasien. Sebagai contoh :
Warna
Efek Psikologi
Warna biru dipercaya dapat mengeluarkan zat-zat menyenangkan dalam tubuh. warna biru juga dapat lebih meningkatkan
produktifitas.
Biru
Penggunaan warna oranye bisa direpresentasikan sebagai kestabilan, ketahanan, makhluk hidup dan keteraturan. Namun
juga bisa diartikan sebagai sayu dan muram karena bisa diartikan
Coklat
sebagai dekil. Warna kuning mampu menstimulasi otak kita untuk berfikir,
mengaktifkan memori-memori kita, menstimulasi sistem nervous, mengaktifkan komunikasi, membawa kita untuk berangan-angan.
Kuning
Warna hijau dipercaya oleh peneliti memiliki kekuatan menyembuhkan.warna hijau juga mampu me-relax tubuh yang
melihatnya.
Hijau
Warna oranye dapat meningkatkan energi, kinerja paru-paru yang berarti meningkatkan supply oksigen ke otak sehingga otak
semakin baik dalam bekerja dan menghasilkan ide-ide, menstimulasi aktifitas, meningkatna sosialisasi. penggunaan warna
oranye juga dapat direpresentasikan dengan “benar-benar suka”
Oranye
atau “benar-benar benci”.
Warna merah mampu memacu detak jantung, meningkatkan tekanan darah, menstimulasi energi, menstimulasi orang untuk
cepat mengambil keputusan, meningkatkan harapan, percaya diri,
Merah
sentuhan perlindungan dari ketakutan. Warna ungu dipercaya dapat memberikan ketenangan. Leonardo
Da Vinci percaya bahwa kekuatan meditasi akan jauh bertambah di bawah pancaran cahaya warna ungu.
Ungu
Tabel 4.28. Psikologi Warna Sumber : Dokumentasi Pribadi
Penerapan :
Hindari penggunaan warna yang menimbulkan suasana menekan seperti putih atau cokelat (tan). Pilihlah tone yang menyenangkan dan menimbulkan optimisme. Anda bisa wujudkan dengan lively color seperti warna hangat, dingin atau kombinasi seimbang keduanya yang disesuaikan dengan iklim dan orientasi. Seperti apple green, kuning atau biru lembut.
Tekstur
Tektur dapat membangkitkan perasaan lewat pandangan dan sentuhan. Dan sentuhan adalah dasar mekanismee bagaimana kita mengeksplorasi dan mengkonfirmasi apa yang kita lihat, rasa, dengar dan apa yang kita cium. Dan melalui sentuhan kita dapat melatih dan mengembangkan reseptor sensoris. Hal-hal yang membentuk tekstur antara lain corak, bentuk permukaan dan warna. Tetapi pengaruh tekstur ini dipengaruhi juga oleh jarak pandang, karena pada jarak pandang tertentu tektur sudah tidak dapat berperan. Menurut bentuknya tekstur dibedakan atas :
Tektur halus, eksprsesinya menyenangkan dan tidak mempengaruhi dominasi objek penelitian atau ruang. Tekstur kasar, ekspresinya keras dan mendominasi penampilan bentuk.
Efek Psikologi Rumput
Material
Tekstur
Halus,alamiah
Relaks dan Santai
Kerikil
Halus,agak kasar
Membangkitkan semangat
Batu
Halus,kasar
Berdemangat, tenang,
menyatu
Tanah liat, pasir halus
tenang
Alamiah, tenang, hangat
Kayu
Halus,agak kasar
Tabel 4.29. Tekstur Sumber : Dokumentasi Pribadi
Penerapan :
Penggunaan lantai yang bertekstur pada area perawatan, khusunya pada bagsal rawat inap. Selain itu penggunaan tekstur yang berbeda pada lansekap, seperti penggunaan material kerikil, rumput dan air yang berselang seling pada satu tempat. Hal ini baik, karena pengalaman yang didapat akibat pergantian tekstur tersebuut bisa meningkatkan kinerja resepor reseptor sensoris.
Pencahayaan Cahaya dan warna adalah 2 aspek yang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap mood dan penyembuhan pasien. Penelitian
mengatakan 4 bahwa berada dibawah matahari pagi sekitar kurang lebih 3 jam sehari, dapat membantu merevitalisasi energy yang
mempunyai efek mengurangi keletihan psikologis, meningkatkan kosentrasi, mengembalikan nafsu makan, dan memperbaiki mood. Pencahayaan buatan diusahakan mempunyai intensitas yang sama dengan pencahayaan alami, karena ketidak sempurnaan pencahayaan buatan dapat mengakibatkan depressi, bad mood, hingga naiknya tekan darah. Penerapan :
Memilih penataan cahaya buatan di malam hari yang soft seperti warna cahaya kekuningan atau mendekati daylight dan mengurangi penggunaan lampu fluorescent putih karena dapat membuat lelah dan menimbulkan alergi hingga stres. Sistem pencahayaan juga sebaiknya tidak langsung
4 Dr. Norman Rosenthal, seorang neuropsychiatrist dari National Institute of Mental Health, 4 Dr. Norman Rosenthal, seorang neuropsychiatrist dari National Institute of Mental Health,
Aroma Rumah sakit selalui diingat dengan aroma obat obatan yang membuat sebagian orang gelisah. Dan akan lebih baik apabila digantikan aroma yang lebih menyenangkan, seperti aroma aroma terapi yang dikenal mampu menurunkan tekanan darah dan detak jantung. Indra penciuman kita mempunyai hubungan langsung yang lebih kuat terhapap memori dan emosi kita dari pada panca indra yang lain. Aroma terapi juga dapat mengurangi rasa sakit dengan melepaskan hormone endorphin , salah satu hormon yang paling kuat yang dapat mengurangi rasa sakit sehingga bisa meningktakan konsentrasi. Penerapan : Pengguanaan aroma terapi pada area perawatan pasien, juga penggunaan tanaman yang mempunyai aroma yang mempunyai efek terapi seperti bunga melati,bunga lavender, pohon pinus dll.
Suara Waktu penyembuhan akan lebih lama apabila pasien secara terus menerus dihadapkan pada kebisingan. Bising juga berpengaruh pada bobot dan keseimbangan hormonal. Suara yang menyenangkan dan tidak menimbulkan stress seperti music, bunyi gemericik air, dapat mengurangi tekanan darah dan detak jantung. Suara mempunyai efek yang fundamental terhadap psikologis maupun fisiologis. Bunyi bunyian ini mampu meningkatkan hormone endorphin, hormon painkiller alami yang dimiliki tubuh. Penerapan : Musik sudah memang menjadi salah satu terapi yang digunakan sebagai salah satu metode penyembuhan / rehabilitas jiwa di Rumah Sakit. Sasaran lain yang di tuju dalam desain adalah dengan menguragi `bising yang mengganggu` yang dapat menambah stress. Dengan cara menggunakan barier alami , atapun buatan yang Suara Waktu penyembuhan akan lebih lama apabila pasien secara terus menerus dihadapkan pada kebisingan. Bising juga berpengaruh pada bobot dan keseimbangan hormonal. Suara yang menyenangkan dan tidak menimbulkan stress seperti music, bunyi gemericik air, dapat mengurangi tekanan darah dan detak jantung. Suara mempunyai efek yang fundamental terhadap psikologis maupun fisiologis. Bunyi bunyian ini mampu meningkatkan hormone endorphin, hormon painkiller alami yang dimiliki tubuh. Penerapan : Musik sudah memang menjadi salah satu terapi yang digunakan sebagai salah satu metode penyembuhan / rehabilitas jiwa di Rumah Sakit. Sasaran lain yang di tuju dalam desain adalah dengan menguragi `bising yang mengganggu` yang dapat menambah stress. Dengan cara menggunakan barier alami , atapun buatan yang
Penghawaan Salah satu pencetus stress tertinggi adalah panas, semakin tinggi
temperature semakin stress dan agresif pula pasien 6 . Penerapan :
Sebisa mungkin mengurangi temperature udara untuk mencegah stress lanjutan dari pasien. Salah satunya dengan memilih lokasi yang memang mempunyai kualitas udara yang bagus dengan suhu udara yang sejuk. Dan Baturaden dipilih karena mempunyai kriteria seperti yag
disebutkan. Selain itu penggunaan green roof 7 mampu mengurangi suhu ruangan sebesar 25 % dan mampu menciptakan iklim mikro
yang lebih sehat dengan kualitas udara yang baik.
2) Analisa Tata Masa
Analisa tata masa dilakukan untuk memperoleh gambaran terkait penataan masa-masa pada site saat perancangan. terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan tata masa bangunan antara lain,
Hubungan fungsi-fungsi dalam masa bangunan Kedekatan fungsi-fungsi dalam masa bangunan Arah orientasi yang diinginkan Unsur-unsur arsitektural(skala, proporsi, ritme, kesatuan dan keseimbangan) Tanggap terhadap lingkungan yang ada Mempunyai fleksibilitas dalam pengolahannya(penambahan/ pengurangan bentuk)
5 Feriady, henry. Frick,Heinz. Atap bertanaman ekologis dan fungsionla.kanisius.2008. 6 Wirawan, Sarlito. Psikologi Lingkungan Grasindo:1992.
7 7 Feriady, henry. Frick,Heinz. Atap bertanaman ekologis dan fungsionla.kanisius.2008.
Berikut beberapa analisa untuk menentukan Tata Masa yang sesuai
o Bentuk
Bentuk
Sifat dan Karakter
Bentuk netral, formal, tidak mempunyai arah tertrntu, solid dan monoton. Akan Nampak stabil apabila erdiri sendiri pada salah stu sisi dan dinamis bila berdiri pada salah stu sudutnya Bebas, tidak terikat dan memungkinkan keleluasaan gerak Lebih efisien dalam pemanfaatan ruang. Mengekspresikan kekuatan, dinamis, aktif, stabil, ekspresif, atraktif dan memberilkan arah tertentu. Ruang gerak terbatas
Dinamis dan cenderung mengalir / bergerak Kekeluasan dalam bergerak Mempunyai pandangan kesegala arah Keleluaaan bergerak terbatas.
Tabel 4.30. Bentuk Sumber : Francis DK Ching
o Sirkulasi Untuk menunjang kelancaran sirkulasi perlu adanya sistem sirkulasi
yang baik. Sistem sirkulasi dalam bangunan akan menentukan pola-pola ruang yang ada, sehingga pola sirkulasi merupakan pembentukan dari ruang itu linier. Pola-pola ruang tersebut meliputi: - Pola Linier:
Merupakan deretan ruang-ruang yang berjajar, dihubungkan oleh suatu jalan lurus sebagai penghubung antar ruang, sekaligus sebagai unsur pembentuk ruang.
Gambar 4.13. Pola Sirkulasi Linier Sumber : Dokumen Pribadi
- Pola radial Biasanya berupa ruang-ruang terpola dalam bentuk yang memusat atau menyebar sehingga bentuk radial ini mempunyai jalan yang berkembang dari atau menuju sebuah titik pusat.
Gambar 4.14. Pola Sirkulasi Radial Sumber : Dokumen Pribadi
- Pola terpusat Satu pusat ruang, dimana sejumlah ruang sekunder dikelompokkan.
Gambar 4.15. Pola Sirkulasi Terpusat Sumber : Dokumen Pribadi
- Pola Grid Ruang-ruang ditempatkan pada bentuk grid tertentu, yang dihubungkan dengan pola jalan linier yang saling bersilangan.
Gambar 4.16. Pola Sirkulasi Grid Sumber : Dokumen Pribadi
- Pola Clutser Ruang-ruang yang dikelompokkan oleh letaknya secara bersama/berhubungan
Gambar 4.17. Pola Sirkulasi Cluster Sumber : Dokumen Pribadi
Penerapan :
R.ISOLASI
R.PERIKSA
R.OBSERVASI
GUDANG
R.TIDUR