42
3.3. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal dengan alamat Kompleks Taman Setia Budi Indah Lingkungan XXIV.
3.4. Metode Penelitian
3.4.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 2001:141.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal, maka jumlah Kepala Keluarga KK yang berada di
Lingkungan XXIV Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal ada sebanyak 250 KK sumber data : Kepling Kelurahan 2008.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mampu mewakili keseluruhan populasi dengan cara tertentu Nawawi, 2001 : 144.
Dalam penelitian ini jumlah populasi yang diambil sebanyak 250 kepala keluarga KK. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 dari jumlah
keseluruhan populasi. Sehingga jumlah sampel yang diteliti sebanyak 75 kepala keluarga KK.
Universitas Sumatera Utara
43
Kemudian untuk menentukan sampel digunakan teknik purposive sample yang didasarkan pada penelitian karakteristik tertentu yang telah ditentukan dan
dianggap sesuai dengan tujuan penelitian yaitu kepala keluarga KK yang memiliki anak usia sekolah 6-12 tahun.
Langkah selanjutnya dilakukan melalui Teknik Accidental Sampling yaitu dengan mengambil siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1.
Library Research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari buku-buku serta bacaan yang relevan dengan masalah penelitian.
2. Field Research, yaitu pengumpulan data secara langsung dengan cara
penyebaran kuesioner secara langsung dan terbimbing, gunanya untuk menghindari ketidak validan data yang diberikan oleh responden yaitu dengan
melakukan : a.
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan responden yang akan diteliti.
b. Kuesioner, yaitu tanya jawab dengan responden yang akan diteliti dengan
menyebarkan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan secara tertulis untuk dijawab oleh para responden.
3.6. Teknik Analisa Data
Setelah data diperoleh melalui riset lapangan penyebaran angket kemudian diedit dan ditabulasikan kedalam Foltron Cobol FC yaitu untuk
memudahkan dalam mengklasifikasikan data-data yang diperoleh. Data tersebut
Universitas Sumatera Utara
44
selanjutnya diklasifikasikan melalui FC tersebut berdasarkan kategori-kategori dalam variabel-variabel di dalam frekuensi, sehingga dapat terlihat gambaran data
serta kecenderungannya melalui bobot frekuensi, presentase serta rata-rata dari tabel.
Data penelitian disajikan, ditafsirkan dan dituangkan ke dalam : 1.
Analisa Tabel Tunggal Analisa tabel tunggal, yaitu suatu analisa yang dilakukan dalam membagi
variabel penelitian ke dalam sejumlah frekuensi dan persentae. Temuan data yang disajikan pada tabel tunggal terdiri atas :
a. Identitas responden
b. Komunikasi Antar Pribadi KAP oleh orangtua dan anak
c. Perilaku anak
2. Analisa Tabel Silang
Analisa tabel silang, merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu mempunyai hubungan dengan
variabel lainnya. Pada akhirnya dapat diketahui apakah hubungan antar variabel bersifat positif atau negatif.
Temuan data yang disajikan pada tabel silang terdiri atas : a.
Suasana komunikasi orangtua dengan anak dan hubungan perilaku anak akibat dari KAP.
b. Respon anak terhadap masalah yang disampaikan orangtua dan anak yang
kritis atau cepat tanggap
Universitas Sumatera Utara
45
3. Uji hipotase
Uji hipotase, merupakan suatu cara untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau diterima.
Untuk mengukur tingkat hubungan dua variabel yang linier, maka peneliti menggunakan Rank Spearman atau kadang rho yang disingkat r
s
. Koefisien Rank Spearman menjelaskan hubungan variabel X dan Y yang tidak diketahui
sebaran datanya atau sebaran tidak normal dan menggunakan skala ordinal. Koefisien korelasi non parametic ini digunakan untuk menghitung dua
variabel dimana data dibuat dalam rangking dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Rumus yang digunakan adalah :
r
s
= 1 - N
N di
N i
3
1
6
Keterangan : N = Jumlah responden
X = Skor mentah variabel x Y = Skor mentah variabel y
di = deviasi atau xi - yi
Untuk mengukur tinggi rendahnya korelasi digunakan rumus Guilford, sebagai berikut Rakhmat, 2004 :
Kurang dari 0.20 : hubungan rendah sekali
0,21 – 0,40 : hubungan rendah tetapi pasti
Universitas Sumatera Utara
46
0,41 – 0,70 : hubungan cukup berarti
0,71 – 0,90 : hubungan kuat dan tinggi
diatas 0,91 : hubungan kuat sekali, sangat tinggi dan bisa diandalkan.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Tabel Tunggal
4.1.1. Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dan Anak Dalam
Mengkonsumsi Media Televisi
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Responden
F
1 26 – 30 tahun 22
29,33 2 31 – 35 tahun
15 20
3 36 – 40 tahun 14
18,67 4 41 – 45 tahun
8 10,67
5 46 – 50 tahun 15
20 Jumlah
75 100
P2FC1-2 N
= 75
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa usia orang tua yang memiliki anak berusia 6-12 tahun yang paling dominan berjumlah 22
responden 29,33 yang berada di rentang usia 26-30 tahun, sedangkan yang paling sedikit adalah orang tua yang berada dalam rentang usia 41-45
tahun yang berjumlah 8 responden 10,67. Ini berarti di lingkungan Kelurahan Tanjung Rejo dapat dilihat bahwa penduduk di daerah tersebut
kebanyakan yang menikah muda. Orang tua yang berusia antara 31-35 tahun dan 46-50 tahun memiliki jumlah responden yang sama yaitu
sebanyak 15 responden 20. Sisanya adalah orang tua yang berusia antara 36-40 tahun yang berjumlah 14 responden 18,67.
47
Universitas Sumatera Utara