Teori Peranan URAIAN TEORITIS

24 Agar komunikasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal yang efektif, dogmatisme harus diganti dengan sikap terbuka. Bersama-sama dengan sikap percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai diri dan yang paling penting saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.

2.2. Teori Peranan

Menurut teori peran, peran orangtua tidak hanya menentukan perilaku, tetapi juga keyakinan dan sikap. Orangtua memilih sikap selaras dengan harapan- harapan yang menentukan peran mereka. Sehingga perubahan peran akan membawa perubahan sikap. Meskipun terdapat kesimpangsiuran mengenai konsep peranan namun peranan pada umumnya didefinisikan sebagai sekumpulan tingkah laku yang dihubungkan dengan suatu posisi tertentu. Oleh karena itu masing-masing peranan diasosiasikan dengan sejumlah harapan mengenai tingkah laku apa yang sesuai dan dapat diterima dalam peranan tersebut. Implikasi dari teori peran adalah jika kita memiliki informasi mengenai peranan untuk posisi tertentu, maka kita dapat meramalkan bagian dari perilaku yang bermakna dari orang yang melaksanakan posisi itu. Dasar perilaku seseorang terbentuk sebagai hasil peranan antara warisan sifat-sifat, bakat-bakat orangtua dan lingkungan dimana ia berada dan berkembang. Lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam adalah lingkungan keluarga sendiri. Dari anggota keluarganya itu yang terdiri dari ayah, ibu, dan saudara- saudaranya, si anak memperoleh kemampuan dasar, baik intelektual maupun Universitas Sumatera Utara 25 sosial. Bahkan penyaluran emosi banyak ditiru dan dipelajarinya dari anggota- anggota lain keluarganya. Sehingga dapat dikatakan, bahwa anak tidak pernah merasakan kasih sayang, juga tidak dapat menyatakan kasih sayangnya kepada orang lain. Sikap, pandangan dan pendapat orangtua atau keluarga langsung dijadikan model oleh si anak dan ini kemudian menjadi sebagian dari tingkah laku anak itu sendiri. Dalam teorinya Biddle dan Thomas membagi peristilahan dalam teori peran ke dalam 3 tiga golongan, yaitu istilah yang menyangkut : 1. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi tersebut 2. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut 3. Kedudukan orang-orang dalam perilaku Ad.1. Penjelasan mengenai berbagai istilah tentang orang-orang Orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial dapat dibagi dalam 2 dua golongan sebagai berikut : a. Aktor actor, pelaku, yaitu orang yang sedang berperilaku menurut suatu peran tertentu. b. Target sasaran atau orang lain other, yaitu orang yang mempunyai hubungan antara orangtua dan anak dalam berperilaku. Disini aktor target bisa berupa individu-individu atau kumpulan individu kelompok. Hubungan antara kelompok dengan kelompok, misalnya terjadi antara orangtua aktor dan anak target. Universitas Sumatera Utara 26 Menurut Cooley dan Mead menyatakan hubungan aktor-target adalah untuk membentuk identitas aktor person, self, ego yang dalam hal ini dipengaruhi oleh penilaian atau sikap anak target yang digeneralisasikan oleh keluarga aktor S.Wirawan Sarwono, 2005 : 216. Lain halnya menurut pendapat dari Second dan Backman yang menyatakan bahwa aktor menempati posisi pusat focal position, sedangkan target menempati posisi padanan dari posisi tersebut counter position. Dengan demikian, maka target berperan sebagai pasangan partner bagi aktor. Hal ini terlihat misalnya pada hubungan ibu-anak, suami-istri atau pemimpin-anak buah. Ad.2. Berbagai Istilah tentang Perilaku Menurut Biddle dan Thomas ada 5 lima istilah tentang perilaku dalam kaitannya dengan peran : a. Expection harapan Harapan tentang peranan adalah harapan-harapan orang lain pada umumnya tentang perilaku yang pantas, yang seyogyanya ditunjukkan oleh seseorang yang mempunyai peran tertentu. Misalnya dokter dan pasien, orangtua dan anak tentang perilaku yang baik dari seorang ayah dan ibu kepadanya. b. Norm norma Orang sering mengacaukan istilah “harapan” dengan “norma”. Namun, menurut Secord dan Backman “norma” hanya merupakan salah satu bentuk “harapan”. Jenis-jenis harapan menurut Secord Backman adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 27 1 Harapan yang bersifat meramalkan anticipatory, yaitu harapan tentang suatu perilaku yang akan terjadi, misalnya : seorang ibu menyatakan, “Aku kenal betul anakku”. 2 Harapan normatif adalah keharusan yang menyertai suatu peran Yang mana Biddle Thomas membagi harapan ini ke dalam 2 dua jenis yaitu : a Harapan yang terselubung covert yaitu harapan tetap ada walaupun tidak diucapkan, misalnya orangtua harus mendidik anaknya. Inilah yang disebut norma norm. b Harapan yang terbuka overt yaitu harapan yang diucapkan, misalnya ayah meminta anaknya agar menjadi orang yang bertanggung jawab dan rajin belajar. Harapan jenis ini dinamai tuntutan peran role demand. Tuntutan peran melalui proses internalisasi dapat menjadi norma bagi peran yang bersangkutan. c. Performance wujud perilaku Berbeda dari norma, wujud perilaku ini nyata, bukan sekedar harapan. Dan berbeda pula dari norma, perilaku yang nyata dan bervariasi, berbeda-beda dari satu aktor ke aktor yang lain. Oleh karena itu, teori peran tidak cenderung mengklasifikasikan istilah-istilahnya menurut perilaku khusus, melainkan berdasarkan klasifikasinya pada sifat asal dari perilaku dan tujuannya motivasinya. Universitas Sumatera Utara 28 d. Evaluation penilaian dan sanction sanksi Penilaian dan sanksi agak sulit dipisahkan pengertiannya jika dikaitkan dengan peran. Biddle Thomas mengatakan bahwa kedua hal tersebut didasarkan pada harapan masyarakat orang lain tentang norma. Berdasarkan norma itu, orang memberikan kesan positif atau negatif terhadap suatu perilaku. Kesan negatif dimaksudkan sanksi adalah usaha orang untuk mempertahankan suatu nilai positif atau agar perwujudan peran diubah sedemikian rupa sehingga hal yang tadinya dinilai negatif bisa menjadi positif. Penilaian maupun sanksi dapat datang dari orang lain eksternal maupu dari dalam diri internal. Jika penilaian dan sanksi datang dari luar, berarti bahwa penilaian dan sanksi terhadap peranan itu ditentukan oleh perilaku orang lain. Begitu juga dengan penilaian dan sanksi yang berasal dari dalam diri sendiri internal, maka pelaku sendirilah yang menilai dan sanksi berdasarkan pengetahuannya tentang harapan-harapan dan norma-norma masyarakat. Ad.3. Berbagai istilah tentang kedudukan orang dan perilaku kedudukan Menurut Second Backman dan Biddle Thomas memberikan definisi yang saling melengkapi tentang kedudukan posisi S.Wirawan Sarwono, 2005 : 226. Dari kedua definisi dapat disimpulkan bahwa kedudukan adalah sekumpulan orang yang secara bersama-sama kolektif diakui perbedaannya dari kelompok- kelompok yang lain berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki bersama, perilaku yang sama-sama diperbuat, dan reaksi orang-orang lain terhadap bersama. Universitas Sumatera Utara 29

2.3. Teori Pesan