13
2. Variabel terikat dependent variable Y
Perilaku anak.
1.7. Hipotesa
Menurut Fred N. Kerlinger Sumantri 1990 : 13 hipotesa adalah pernyataan yang merupakan terkaan mengenai hubungan antara dua variabel atau
lebih. Hipotesa yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : Ho : Tidak terdapat hubungan antara komunikasi orangtua dan anak tentang
pola perilaku anak di Perumahan Taman Setia Budi Indah. Ha : Terdapat hubungan antara komunikasi orangtua dan anak terhadap pola
perilaku anak di Perumahan Taman Setia Budi Indah.
1.8. Model Teoritis
Berdasarkan keseluruhan variabel yang telah disusun dan dikelompokkan maka dapat dibentuk suatu model teoritis sebagai berikut :
Keterangan : X
= Variabel bebas Y
= Variabel terikat Variabel X
Komunikasi antar pribadi orangtua dan anak dalam
mengkonsumsi televisi Variabel Y
Perilaku anak
Universitas Sumatera Utara
14
1.9. Operasional Variabel
Dalam proses penelitian variabel yang menjadi fokus analisa harus dikuasai oleh peneliti. Variabel yang akan dianalisa operasionalnya keadaan dan
implementasinya di lapangan harus dikuasai dengan jelas. Jadi defenisi operasional variabel adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk
mengukur variabel-variabel. Sehingga dalam penelitian ini defenisi operasional variabel berfungsi untuk memudahkan kerangka konsep dalam penelitian. Maka
berdasarkan konsep, dibuatlah operasional variabel untuk membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian.
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Variabel X Komunikasi antar pribadi
orangtua dan anak dalam mengkonsumsi media
televisi a.
Intensitas
Pengarahan
Membicarakan
Membimbing
Memberi aturan
Memberi nasehat
Memberi peringatan b.
Kualitas pendampingan bagi anak saat menonton
Mendampingi anak
Menjawab pertanyaan anak
Memilah acara televisi yang ditonton
Membatasi waktu menonton anak
Variabel Terikat Y Perilaku anak
c. Frekuensi menonton
Tingkat keseringan dalam menonton televisi
Saluran televisi yang ditonton
Universitas Sumatera Utara
15
Variabel Teoritis Variabel Operasional
d. Intensitas menonton
Lamanya waktu menonton
e. Jadwal waktu menonton
f. Jenis acara televisi yang dikonsumsi
g. Perilaku anak dalam menonton acara televisi
Universitas Sumatera Utara
16
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1.Komunikasi Antar Pribadi 2.1.1.
Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Menurut Jurgen dan Gregory Reterson, komunikasi antar pribadi ditandai dengan adanya pengungkapan oleh pihak seseorang atau lebih, pengantar secara
sadar dihadapkan terhadap tindakan yang pertama sudah diamati oleh pihak lain. Kesadaran akan pengamatan merupakan kejadian yang mengisyaratkan jalinan
antar pribadi Palapah, 1991 : 19. Tiga pendekatan umum dalam komunikasi antar pribadi menurut Devito :
1. Komunikasi antar pribadi didefinisikan sebagai pengiriman pesan-pesan oleh
seseorang dan menerima pesan dari orang lain atau sekelompok kecil orang yang efek langsung.
2. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi antar dua orang yang
memang telah ada hubungan antar keduanya. 3.
Komunikasi antar pribadi merupakan bentuk perkembangan atau peningkatan dari komunikasi antar pribadi di satu sisi menjadi komunikasi pribadi.
Berdasarkan beberapa definisi atau pengertian yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi adalah :
1. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi langsung yang terjadi antara
dua individu atau lebih individu dalam usaha menyampaikan pesan.
16
Universitas Sumatera Utara