29
2.3. Teori Pesan
Pesan merupakan sekumpulan lambang. Lambang-lambang itu dapat bersifat verbal maupun nonverbal. Kata-kata yang kita ucapkan dengan vokal
disebut verbal vokal. Namun jika kita dalam suasana kecemasan tidak bisa dilukiskan dengan satu atau dua pilihan kata sehingga kita dapat menunjukkan
dengan wajah yang pucat dan tangan dingin berkeringat. Itulah pesan nonverbal. Atas dasar tersebut maka pesan yang akan dikirimkan harus dipersiapkan dengan
baik agar dia bermakna. Effendy mengemukakan bahwa kita memerlukan strategi dan perencanaan komunikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi pesan.
Dalam studi komunikasi kita mengenal teori pesan. Teori ini menggunakan dua tipe teori psikologi dan sangat cocok dikaitkan dengan
komunikasi antar pribadi orangtua terhadap pola perilaku anak. Adapun teori tersebut adalah :
1. Teori yang menjelaskan mengenai sifat trait
2. Teori yang menjelaskan mengenai proses process
Ad.1. Penjelasan mengenai sifat strait Penjelasan mengenai sifat merupakan suatu teori yang memfokuskan
kepada hubungan manusia yang bersifat tetap yang dapat disesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki dalam berinteraksi dengan orang lain.
Teori penjelasan mengenai sifat terbagi atas :
Universitas Sumatera Utara
30
a. Rhetorical Sensitivity
Teori ini ditentukan oleh Roderick Hart dan rekannya. Teori ini menjelaskan tipe kepribadian komunikator pada saat berinteraksi cenderung
untuk mengadaptasi pesan pada audience komunikan. Teori ini menemukan bahwa komunikasi yang efektif itu timbul dari perasaan yang sensitif dan
memperhatikan, serta mengatur apa yang kita sampaikan kepada pendengar Littlejhon dan Stephen, 1996 : 105.
Sebagai orangtua yang memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi harus dapat mengerti dan memperhatikan bagaimana kebutuhan dan keinginan
anaknya. Sehingga dalam berkomunikasi dengan anaknya biasanya dialog orangtua jadi lebih memahami keinginan anak tanpa memaksakan kehendak.
Dengan mengetahui hal tersebut orangtua bisa menyampaikan pesan kepada anaknya dengan baik, sehingga anak merasa nyaman sewaktu berkomunikasi
dengan orangtuanya. b.
Gaya komunikator Teori mengenai gaya komunikator ini diselidiki oleh Robert Norton dan
rekannya, berdasarkan pada pemikiran bahwa kita berkomunikasi pada dua tingkatan.
Sesungguhnya seorang
komunikator bukan hanya sekedar memberikan
informasi melainkan seorang komunikator harus dapat mengetahui apakah pesaninformasi yang disampaikan tersebut dapat dimengerti dan dipahami
oleh komunikan. Norton mengemukakan setiap gaya adalah kombinasi dari berbagai variabel tertentu Littlejhon Stephen, 1996 : 108.
Universitas Sumatera Utara
31
Sebagai orangtua bisa menciptakan suasana yang rileks sewaktu berkomunikasi dengan anaknya. Jika suasana sewaktu berkomunikasi dalam
keadaan tegang, seorang anak akan sulit berkonsentrasi dan menerima pesan- pesan yang disampaikan orangtuanya. Orangtua juga bisa memberikan
perhatian yang cukup, misalnya dengan menanyakan hal-hal apa saja yang telah dilakukan anaknya di sekolah maupun luar sekolah.
c. Agresi
Agresi merupakan penerapan penekanan kepada orang lain. Teori ini dikemukakan oleh Dominick dan rekannya. Agresi dapat berupa hubungan
yang bersifat membangun dan juga yang bersifat merusak. Agresi selanjutnya dapat terbagi menjadi empat sifat, yaitu tegas, bersifat argumen, bermusuhan
dan agresi verbal. Sifat tegas yaitu meletakkan hak-hak seseorang untuk maju, tanpa menghambat hak-hak individu lainnya. Sebagai orangtua harus memiliki
sifat ini dalam menghadapi tingkah laku anaknya yang kurang baik. Ini diperlukan untuk menciptakan perilaku yang positif terhadap si anak.
Sifat argumen yaitu kecenderungan untuk ikut terlibat dalam suatu diskusi mengenai topik-topik tertentu, mendukung sudut pandang sendiri dan
menyangkal pendapat yang berbeda. Orangtua sebagai orang pertama yang paling dekat dengan anaknya harus memberikan kesempatan bagi anak didik
untuk berargumen, jangan bersifat otoriter yang mengakibatkan anaknya menjadi pasif.
Sifat permusuhan dan agresi verbal tidak boleh dimiliki oleh orangtua. Karena kedua sifat tersebut merupakan suatu upaya untuk melukai seseorang
secara fisik maupun emosional.
Universitas Sumatera Utara
32
Ad.2. Teori tentang proses Pada teori ini kita memilih cara-cara pengiriman pesan sehingga terjadi
penerimaan yang sesungguhnya. Penjelasan-penjelasan mengenai proses penangkapan mekanisme pemikiran tentang manusia. Semua menitikberatkan
pada cara-cara informasi didapatkan dan diselenggarakan, bagaimana memori digunakan, bagaimana orang memutuskan untuk bertindak. Sifat dan pendekatan
keadaan tidak sejalan dengan penjelasan proses, dan ini akan menyatu. Pada komunikasi yang terjadi antara orangtua dan anak, pengiriman pesan
yang dilakukan orangtua bisa melalui dialog, ceramah, nasehat ataupun perintah. Hal ini diupayakan agar komunikasi yang terjadi dapat terjadi secara efektif.
2.4. Perilaku Anak