57
Dari data tabel di atas bahwa saat yang tepat orang tua menjawab pertanyaan anak yaitu pada saat iklan berlangsung yang mana saat itu
orang tua bisa menjelaskan acara TV yang ditonton, dalam hal ini orang tua memiliki keterampilan yang baik dalam dalam hal ini orang tua
memiliki keterampilan yang baik dalam dalam hal ini orang tua memiliki keterampilan yang baik dalam berkomunikasi dan responden tidak pernah
menjawab pertanyaan anak saat acara TV dimulai.
4.1.2. Perilaku Anak
Tabel 4.13. Saluran TV Yang Ditonton Anak
No Saluran TV
F 1 TV
Pemerintah 13
17,33 2 TV
Swasta 46
61,34 3 TV Swasta dan TV Pemerintah
16 21,33
Jumlah 75
100 P14FC30
N =
75 100
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa saluran TV yang ditonton anak yaitu sebanyak 46 responden 61 yang menyatakan bahwa saluran
TV yang ditonton anak adalah saluran TV swasta, sedangkan yang paling rendah saluran TV yang ditonton anak adalah 13 responden 17,33 yang
menyatakan bahwa saluran TV pemerintah. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa pada umumnya saluran
TV yang ditonton anak adalah saluran TV swasta yang mana orang tua beranggapan bahwa televisi swasta lebih banyak informasi dan lebih
menarik isi acara terutama acara untuk anak-anak. Sedangkan yang sedikit
Universitas Sumatera Utara
58
menonton TV adalah saluran TV pemerintah yang mana orang tua juga mengingatkan anak-anak bahwa informasi acara hiburan tidak saja di
televisi swasta melainkan juga saluran TV pemerintah juga menyajikan acara hiburan untuk anak-anak juga informasi yang bersifat pendidikan
dan pengetahuan umum.
Tabel 4.14. Tingkat Keseringan Anak Menonton
No Tingkat Keseringan
F
1 Tidak pernah
17 22,66
2 Kadang-kadang 11
14,67 3 Sering
45 60
4 Sangat sering
2 2,67
Jumlah 75
100 P15FC31
N =
75 100
Pada Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan tingkat keseringan anak menonton TV adalah sebanyak 45
responden 60 menyatakan sering anaknya menonton TV. Sedangkan yang paling rendah adalah 2 responden 2,67 tingkat keseringan anak
menonton TV yakni sangat sering. Hal ini berarti bahwa tingkat kepedulian orang tua terhadap
perilaku anak menonton TV sangat diperhatikan adanya pembatasan, karena jika anak menonton TV sering maka yang timbul cenderung anak
malas belajar dan tergantung pada televisi. Sedangkan responden yang menyatakan sangat sering beranggapan bahwa orang tua cukup relatif di
dalam memberikan batasan anak menonton TV terutama pembatasan untuk jam belajar dan pembatasan untuk menonton acara TV.
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.15. Lamanya Anak Menonton TV Dalam Sehari
No Lamanya Menonton
F
1 Rendah 2 jam setiap hari 22
29,33 2 Sedang 2-4 jam setiap hari
37 49,33
3 Tinggi 4 jam setiap hari 16
21,33 Jumlah
75 100
P15FC32 N
= 75
100
Dari Tabel 4.15 diketahui bahwa lamanya anak menonton TV dalam sehari adalah sebanyak 37 responden 49,33 tergolong sedang
antara 2 sampai 44 jam setiap hari, responden yang menyatakan lamanya anak menonton acara TV tergolong rendah sebanyak 22 responden
29,34 yakni anak menonton TV kurang dari 2 jam setiap harinya. Sedangkan responden yang menyatakan lamanya anak menonton TV
setiap hari tergolong tinggi lebih dari 4 jam setiap hari sebanyak 16 responden 21,33.
Hal ini berarti bahwa lamanya anak menonton TV yang tergolong sedang antara 2 sampai 4 jam setiap hari responden memiliki peran
penting dan tanggung jawab untuk selalu memperhatikan batasan waktu anak menonton TV setiap hari. Responden yang tergolong rendah kurang
dari 2 jam setiap harinya bahwa orang tua mempunyai sikap dan memperhatikan poal perilaku anak di dalam menonton acara yang cukup
disenangi oleh anak-anak, hanya saja pembatasan waktu untuk belajar atau membantu orang tua lebih dan juga orang tua utamakan menghindari
anaknya yang akan berakibat anak tergantung untuk menonton TV. Sedangkan responden yang tergolong tinggi lebih dari 4 jam setiap harinya
Universitas Sumatera Utara
60
disebabkan responden terlalu sibuk bekerja sehingga berkomunikasi dengan anak dan sikap menonton terhadap anak dalam menonton TV
cenderung kurang dan orang tua beranggapan bahwa apa yang ditonton oleh anaknya hanya sebatas pada acara anak-anak saja, dan orang tua juga
kurang memperhitungkan efek negatif terutama jika anak terlalu lama menonton TV.
Tabel 4.16. Jadwal Menonton TV oleh Anak
No Jadwal Menonton
F
1 Pagi 06.00 – 12.00 22
29,34 2 Siang 12.00 – 18.00
40 53,33
3 Siang 18.00 – 00.00 13
17,33 Jumlah
75 100
P17FC33 N
= 75
100
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan jadwal menonton televisi oleh anak yang lebih dominan adalah 40
responden 53,33 menyatakan jadwal menonton televisi oleh anak adalah siang hari antara pukul 12.00 wib sampai dengan pukul 18.00 wib,
sedangkan responden yang menyatakan menonton televisi oleh anak yang sedikit adalah 13 responden 17,33 menyatakan jadwal menonton
televisi oleh anak yang sedikit antara pukul 18.00 sampai dengan pukul 00.00.
Dari data tabel tersebut bahwa jadwal menonton televisi oleh anak menurut responden adalah siang hari antara pukul 12.00 sampai dengan
pukul 18.00 wib, hal ini dikarenakan pada siang hari waktu menonton
Universitas Sumatera Utara
61
televisi cenderung ada dan anak juga telah menyelesaikan pekerjaan, belajar atau istirahat siang hari disamping itu juga acara yang
dikonsumsinya cenderung lebih mengarah pada acara anak-anak dan anak akan lebih merasa terhibur pada saat keadaan lelah dengan menonton
televisi. Responden yang menyatakan jadwal menonton televisi oleh anak yang paling sedikit adalah malam hari antara pukul 18.00 wib sampai
dengan pukul 00.00 wib. Hal ini disebabkan karena menurut responden malam hari waktu yang tepat untuk belajar.
Tabel 4.17. Anak Kritis atau Cepat Tanggap
No Anak Kritis
F
1 Tidak pernah
1 1,34
2 Kadang-kadang 28
37,33 3 Sering
40 53,33
4 Sangat sering
6 8
Jumlah 75
100 P18FC34
N =
75 100
Pada Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa tingkat keseringan anak yang kritis atau cepat tanggap yang lebih dominan adalah 40 responden
53,33 menyatakan sering anaknya kritis atau cepat tanggap dalam menonton informasi berita di televisi. Sedangkan yang rendah adalah 1
responden 1,34 menyatakan tidak pernah anaknya kritis atau cepat tanggap dalam menonton informasi berita di televisi.
Dari data tabel tersebut bahwa responden menyatakan tingkat keseringan anak menonton yang kritis atau cepat tanggap adalah sering,
yang mana responden memiliki peran penting dalam melihat
Universitas Sumatera Utara
62
perkembangan intelektual anak disamping itu responden cukup selektif dalam menyaring informasi berita yang pantas ditonton oleh anak dan
yang tidak, sedangkan responden yang menyatakan tingkat ini disebabkan karena responden beranggapan bahwa informasi berita yang disajikan
masih kurang dimengerti oleh anak.
Tabel 4.18. Anak Meniru Adegan FilmSinetron di Televisi
No Meniru Adegan
F
1 Tidak pernah
2 2,67
2 Kadang-kadang 25
33,33 3 Sering
34 45,33
4 Sangat sering
14 18,67
Jumlah 75
100 P19FC35
N =
75 100
Dari Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan anak sering meniru adegan kekerasan di televisi adalah
sebanyak 34 responden 43,33, karena orang tua sering menganggap bahwa adegan yang ada pada film bisa memunculkan dampak negatif
terhadap anak-anak yang terpengaruh pada adegan kekerasan bisa saja berlaku mengikuti keinginan seperti yang ada pada adegan film tersebut.
Sedangkan responden yang menyatakan anak tidak pernah meniru adegan kekerasan di film yang ditonton di televisi adalah sebanyak 2 responden
2,67 menunjukkan bahwa sebagian anak yang tidak meniru adegan kekerasan film yang ditonton di televisi karena orang tua beranggapan
tidak semua adegan di film terutama adegan kekerasan baik bagi perkembangan jiwa anak dan pergaulan anak di lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.19. Anak Meniru Gaya Penyanyi di Televisi
No Meniru Adegan
F
1 Tidak pernah
2 2,67
2 Kadang-kadang 29
38,66 3 Sering
39 52
4 Sangat sering
5 6,67
Jumlah 75
100 P20FC36
N =
75 100
Dari Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan anak sering meniru penyanyi dan menirukan gaya penari di
depan televisi adalah sebanyak 39 responden 52. Hal ini menunjukkan bahwa anak cenderung lebih menyukai menyanyi dan meniru gaya
penyanyi daripada bersikap pasif di depan televisi terutama pada saat acara musik. Selain itu juga mayoritas adalah orang tua yang memiliki anak
perempuan. Sedangkan responden yang menyatakan anak tidak pernah
menyanyi dan meniru gaya penyanyi di depan televisi adalah sebanyak 2 responden 2,67, sehingga dapat disimpulkan bahwa anak ini cenderung
hanya mendengar dan menonton saja di depan televisi.
Tabel 4.20. Anak Meniru Adegan Iklan di Televisi
No Meniru Adegan
F
1 Tidak pernah
2 2,67
2 Kadang-kadang 29
38,66 3 Sering
38 50,67
4 Sangat sering
6 8
Jumlah 75
100 P21FC37
N =
75 100
Universitas Sumatera Utara
64
Dari Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan anak meniru adegan dalam iklan tertentu di televisi adalah
sebanyak 38 responden 50,67. Hal ini menunjukkan bahwa anak yang menonton televisi yang biasanya tidak memindahkan saluran ke acara lain,
tapi terus-terusan mengikuti satu acara dengan mengikuti iklan yang terus menerus ditayangkan maka anak akan cenderung hapal terhadap adegan
iklan tertentu. Sedangkan responden yang menyatakan tentang anak tidak pernah
meniru adegan dalam iklan tertentu adalah sebanyak 2 responden 2,67 karena orang tua beranggapan bahwa anak cenderung merasa bosan
terhadap iklan-iklan yang ada dan biasanya dalam acara tertentu yang terdapat iklan sponsor yang mendukung acara tertentu di televisi dan anak
kurang merasa tertarik atau bosan.
4.2. Analisa Tabel Silang