47
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Tabel Tunggal
4.1.1. Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dan Anak Dalam
Mengkonsumsi Media Televisi
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Responden
F
1 26 – 30 tahun 22
29,33 2 31 – 35 tahun
15 20
3 36 – 40 tahun 14
18,67 4 41 – 45 tahun
8 10,67
5 46 – 50 tahun 15
20 Jumlah
75 100
P2FC1-2 N
= 75
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa usia orang tua yang memiliki anak berusia 6-12 tahun yang paling dominan berjumlah 22
responden 29,33 yang berada di rentang usia 26-30 tahun, sedangkan yang paling sedikit adalah orang tua yang berada dalam rentang usia 41-45
tahun yang berjumlah 8 responden 10,67. Ini berarti di lingkungan Kelurahan Tanjung Rejo dapat dilihat bahwa penduduk di daerah tersebut
kebanyakan yang menikah muda. Orang tua yang berusia antara 31-35 tahun dan 46-50 tahun memiliki jumlah responden yang sama yaitu
sebanyak 15 responden 20. Sisanya adalah orang tua yang berusia antara 36-40 tahun yang berjumlah 14 responden 18,67.
47
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Ayah Ibu
F F
1 Tidak Tamat SD 2 Tamat
SD 1
1,33 3 Tamat
SLTP 4
5,34 4 Tamat
SLTA 14
18,67 22
29,33 5 Diploma
26 34,66
22 29,33
6 Sarjana 35
46,67 26
34,67 Jumlah
75 100
75 100
P3FC3-4 N
= 75
100 Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa pendidikan ayah yang dominan
adalah Sarjana yakni 35 responden 46,67 sedangkan yang paling sedikit adalah tamat SLTA yakni 14 responden 18,67. Sementara itu
pendidikan ibu yang paling dominan adalah Sarjana yakni 26 responden 34,67 dan yang paling sedikit adalah tamat SD yakni sebanyak 1
responden 1,33. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya pendidikan
orang tua adalah Sarjana ayah dan Sarjana ibu, walaupun masih ada orang tua yang tidak tamat SD. Namun pernah atau tidak pernahnya orang
tua mengecap pendidikan, tamat atau tidak tamatnya orang tua bersekolah, tidaklah merupakan faktor utama dalam menciptakan komunikasi antar
pribadi orang tua dan anak dalam keluarga. Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat
pendidikan responden di lokasi penelitian cukup tinggi. Tidak ada responden yang tidak mengenyam pendidikan di sana. Pendidikan ayah
mayoritas adalah sarjana dan pendidikan ibu juga sarjana.
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 4.3. Frekuensi Dialog Anak dan Orang Tua
No Frekuensi F
1 Tidak pernah
4 5,33
2 Kadang-kadang 23
30,67 3 Sering
40 53,33
4 Sangat sering
8 10,67
Jumlah 75
100 P4FC6 N
= 75
100
Dari Tabel 4.3 diketahui bagaimana frekuensi dialog antara anak dan orang tua. Frekuensi orang tua berdialog dengan anak yang paling
dominan adalah sebanyak 40 responden 53,33 dan yang menyatakan orang tua tidak pernah berdialog dengan anak paling sedikit adalah 4
responden 5,33. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin sering waktu berkumpul dan bertemu maka semakin tinggi frekuensi berdialog
antara orang tua dan anak.
Tabel 4.4. Orang Tua Mengingat Anak Belajar
No Mengingat Anak
F
1 Tidak pernah
2 2,67
2 Kadang-kadang 20
26,66 3 Sering
48 64
4 Sangat sering
5 6,67
Jumlah 75
100 P5FC7 N
= 75
100
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dalam mengingatkan anak untuk belajar yang paling dominan adalah sebanyak 48 responden 64
yang menyatakan bahwa orang tua sering mengingatkan anaknya untuk
Universitas Sumatera Utara
50
belajar. Sedangkan paling rendah bahwa orang tua sering mengingatkan anaknya untuk belajar adalah 2 responden 2,67 yang menyatakan
bahwa orang tua tidak pernah mengingatkan anaknya untuk belajar. Dari tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa walaupun orang
tua memberi kebebasan pada anak menonton televisi tetapi orang tua tetap memberikan perhatian dan batasan mengenai waktu menonton televisi. Hal
ini dapat dilihat dari kesediaan orang tua mendampingi anak saat menonton televisi tetapi tidak lupa juga mereka mengingatkan anak untuk
kembali belajar. Seperti di lokasi penelitian ini, orang tua sering mengingatkan anak untuk belajar, jika orang tua merasa bahwa waktu
menonton anak sudah cukup.
Tabel 4.5. Suasana Komunikasi Orang Tua dan Anak
No Suasana Komunikasi
F
1 Tidak akrab
2 2,67
2 Kurang akrab
24 32
3 Akrab 36
48 4 Sangat akrab
13 17,33
Jumlah 75
100 P6FC8 N
= 75
100
Dari Tabel 4.5 menunjukkan mayoritas suasana komunikasi orang tua dan anak yaitu sebanyak 36 responden 48 menyatakan bahwa
orang tua akrab dengan anaknya dan yang paling rendah suasana komunikasi orang tua dan anak yaitu sebanyak 2 responden 2,67
menyatakan bahwa orang tua dan anak adalah tidak akrab.
Universitas Sumatera Utara
51
Dapat diambil kesimpulan bahwa responden merasakan keakraban pada saat berdialog dengan orang tuanya. Orang tua juga bisa membuat
suasana menjadi nyaman pada saat mereka berdialog sehingga anak tidak merasa bahwa saat berbincang-bincang dengan orang tua hanya
merupakan kewajiban untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang tua, tetapi merupakan keinginan dari si anak sendiri untuk
mengeluarkan semua hal yang ingin disampaikannya kepada orang tua.
Tabel 4.6. Orang Tua Menyampaikan Pesan Kepada Anak
No Cara
Penyampaian Pesan
TP K S SS Jumlah
F F F F F
1 Bercerita 5
6,67 18
24 44
58,66 8 10,67 75 100
2 Berdiskusi 7
9,33 25
33,33 35
46,67 8 10,67 75 100
3 Berceramah 8
10,67 36
48 24
32 7 9,33 75 100
4 Menyindir 23
30,67 32
42,67 19
25,33 1 1,33 75 100
P7FC9-12 N
= 75
100
Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa 44 responden 58,66 menyatakan bahwa orang tua sering menyampaikan pesan kepada anaknya
dengan bercerita. Sedangkan 23 responden 30,67 menyatakan bahwa tidak pernah orang tua menyampaikan pesan dengan cara menyindir. Dan
cara lain yang paling sering dilakukan orang tua dalam menyampaika pesan kepada anaknya yaitu dengan cara berdiskusi, yaitu sebanyak 35
responden 46,67. Hal ini berarti bahwa orang tua responden cukup baik dan memiliki
keterampilan yang baik dalam berkomunikasi dengan anak. Hal ini dapat dilihat dari cara orang tua memberikan pesan kepada anaknya. Orang tua
Universitas Sumatera Utara
52
sering menyampaikan pesan dengan cara bercerita dan berdiskusi sehingga anak tidak merasa ditekan oleh orang tuanya. Responden juga lebih senang
cara orang tua menyampaikan pesan dengan bercerita daripada dengan cara menyindir ataupun marah-marah.
Tabel 4.7. Orang Tua Menyampaikan Nasehat Kepada Anak
No Cara
Penyampaian Nasehat
TP K S SS Jumlah
F F F F F
1 Bercerita 8
10,67 19
25,33 39
52 9
12 75 100 2 Berdiskusi
13 17,33
22 29,34
31 41,33
9 12 75 100
3 Berceramah 14
18,67 32
42,67 21
28 9 10,67 75 100
4 Cara lain
…. 25 33,33
33 44
14 18,67
9 4 75 100
P8FC13-16 N
= 75
100
Dari Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa 39 responden 52 orang tua sering menyampaikan nasehat kepada anak adalah dengan cara
bercerita. Dan 14 responden 18,67 yang paling rendah orang tua menyampaikan nasehat kepada anak adalah dengan cara lain sering
dilakukan. Cara lain yang sering dilakukan oleh orang tua pada anaknya adalah dengan cara keras seperti marah-marah.
Berdasarkan data tabel tersebut bahwa pada umumnya responden sering bercerita dalam menyampaikan nasehat dengan anaknya dan sering
dengan cara lain, ini berarti orang tua sangat cukup komunikatif. Responden menyampaikan nasehat kepada anaknya misalnya dalam hal
tidak boleh bermain saja dan tidak boleh terlalu lama menonton televisi dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.8. Orang Tua Menyampaikan Isi Aturan
No
Isi Aturan
TP K S SS Jumlah
F F F F F
1 Jangan menonton
TV terlalu dekat
11 14,67 20 26,67
43 57,33 10 13,33 75 100
2 Jangan menonton
TV sambil tidur
8 10,67 31 41,33
30 40 6 8 75 100 3 Jangan
menonton TV saat
makan 2 2,67 28
37,33 30 40 6 8 75
100
P9FC17-19 N
= 75
100
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa orang tua menyampaikan isi aturan kepada anak yang paling banyak adalah 43 responden 57,33
menyatakan bahwa orang tua sering menyampaikan isi pesan jangan menonton televisi terlalu dekat kepada anaknya, sedang yang paling
sedikit adalah 2 responden 2,67 menyatakan bahwa orang tua tidak pernah menyampaikan pesan jangan menonton televisi saat makan kepada
anaknya. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden cukup perhatian
terhadap anaknya. Hal ini dapat dilihat dari cara orang tua dalam menyampaikan pesan kepada anak berupa nasehat, seperti anak tidak
boleh menonton televisi terlalu dekat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang tua atau responden cukup perhatian terhadap anak.
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 4.9. Respon Anak Terhadap Peraturan Yang Disampaikan Orang Tua
No Respon F
1 Tidak antusias
3 4
2 Kurang antusias
29 38,66
3 Antusias 38
50,67 4 Sangat
antusias 5
6,67 Jumlah
75 100
P10FC20 N
= 75
100
Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa respon anak terhadap peraturan yang disampaikan orang tua yang paling dominan adalah
sebanyak 38 responden 50,67 menyatakan anaknya antusias atas apa yang disampaikan orang tua. Sedangkan yang paling sedikit adalah
menyatakan anaknya tidak antusias atas apa yang disampaikan oleh orang tua yaitu sebanyak 3 responden 4.
Dari data tabel tersebut bahwa sebenarnya anak antusias atas apa yang disampaikan orang tua karena anak menganggap bahwa itu adalah
peraturan biasa dan umum. Jadi tidak perlu dipermasalahkan atau dilebih- lebihkan dan orang tua beranggapan bahwa anaknya dapat melaksanakan
peraturannya dengan baik.
Tabel 4.10. Program Acara Yang Ditonton Anak
No Program Acara
F
1 Filmsinetron 26
34,67 2 Musik
21 28
3 Berita 25
33,33 4 Keagamaan
3 4
Jumlah 75
100 P11FC21
N =
75 100
Universitas Sumatera Utara
55
Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa program acara televisi ditonton anak yang paling dominan adalah sebanyak 26 responden
34,67 menyatakan bahwa filmsinetron program acara televisi ditonton anak. Sedangkan yang paling rendah adalah keagamaan yaitu sebanyak 3
responden 4. Hal ini berarti bahwa pada umumnya responden lebih memilih
program acara televisi ditonton anaknya adalah filmsinetron daripada program acara televisi keagamaan.
Tabel 4.11. Orang Tua Membatasi Waktu Menonton Televisi
No
Waktu
TP K S SS Jumlah
F F F F F
1 Saat makan
10 13,33
36 48
24 32
5 6,67 75 100
2 Saat belajar
5 6,67
20 26,66
35 46,67
15 20 75
100 3 Setiap
saat 11
14,67 31
41,34 20
26,66 13 17,33 75 100
P12FC22-24 N
= 75
100
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat pada saat kapan orang tua membatasi waktu menonton televisi anaknya. Mayoritas responden menyatakan
adalah pada saat makan yaitu sebanyak 36 responden 48 dan yang paling sedikit yaitu pada saat belajar sebanyak 5 responden 6,67.
Hal ini berarti bahwa perlu adanya kesadaran dari orang tua untuk membatasi waktu menonton televisi bagi anak-anak dan orang tua juga
memberi pengertian kepada anaknya saat-saat kapan untuk menonton televisi. Sebagai orang tua, pasti tidak ingin anaknya lebih memilih
menonton televisi daripada belajar. Oleh sebab itu, responden sangat
Universitas Sumatera Utara
56
melarang anaknya untuk menonton saat si anak sedang belajar. Pada saat makan juga responden banyak melarang anaknya untuk menonton karena
si anak tidak akan bisa benar-benar menikmati makanan yang dimakannya, karena sesuai dengan ajaran agama bahwa makanan tersebut harus benar-
benar dinikmati.
Tabel 4.12. Orang Tua Menjawab Pertanyaan Anak
No
Waktu
TP K S SS Jumlah
F F F F F
1 Saat acara
TV dimulai 40 53,33
6 8 21 28 8 10,67 75 100
2 Saat acara
TV sedang berlangsung
9 12 29 38,66 27 36 10 13,34 75 100
3 Saat acara
TV telah berakhir
2 2,67 26 34,67 36 48 11 14,66 75 100
4 Saat iklan
berlangsung 3 4 27 36 9 12 36 48 75
100
P13FC25-28 N
= 75
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 36 responden 48 menyatakan waktu yang tepat orang tua untuk menjawab pertanyaan anak
adalah pada saat acara TV telah berakhir. Sedangkan 40 responden 53,33 menyatakan tidak pernah orang tua menjawab pertanyaan
anaknya pada saat acara TV dimulai. Dan cara lain yang paling sering dilakukan orang tua untuk menjawab pertanyaan anak yaitu pada saat iklan
berlangsung yakni sebanyak 36 responden 48.
Universitas Sumatera Utara
57
Dari data tabel di atas bahwa saat yang tepat orang tua menjawab pertanyaan anak yaitu pada saat iklan berlangsung yang mana saat itu
orang tua bisa menjelaskan acara TV yang ditonton, dalam hal ini orang tua memiliki keterampilan yang baik dalam dalam hal ini orang tua
memiliki keterampilan yang baik dalam dalam hal ini orang tua memiliki keterampilan yang baik dalam berkomunikasi dan responden tidak pernah
menjawab pertanyaan anak saat acara TV dimulai.
4.1.2. Perilaku Anak