Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Konsep Hipotesa

5 Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai peran komunikasi antar pribadi antara orangtua dan anak terhadap pola perilaku anak di Perumahan Taman Setia Budi Indah. Peneliti memilih lokasi penelitian di Perumahan Taman Setia Budi Indah karena peneliti melihat bahwa pengaruh perilaku yang terjadi terhadap anak yang mengkonsumsi media massa televisi disana berdampak positif. Berdasarkan pengamatan sementara, peneliti melihat bahwa komunikasi antar pribadi orangtua dan anak terhadap pola perilaku di Perumahan Taman Setia Budi Indah dapat berperilaku yang sopan baik dalam keluarga maupun masyarakat luar.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : “Apakah komunikasi orangtua dengan anak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pola perilaku anak dalam mengkonsumsi media massa televisi di Perumahan Taman Setia Budi Indah”.

1.3. Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat lebih jelas dan spesifik maka diperlukan pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah yang dikemukakan adalah : a. Objek penelitian terbatas pada komunikasi dalam keluarga yakni pesan informasi yang disampaikan oleh sumber yakni orangtua dan anak dalam mengkonsumsi media massa televisi khususnya acara yang ditayangkan di televisi. Universitas Sumatera Utara 6 b. Penelitian ini terbatas pada kepala keluarga yang memiliki anak usia 6 sampai 12 tahun. c. Penelitian ini terbatas pada kepala keluarga di Perumahan Taman Setia Indah. d. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2008.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah sudah pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Demikian pula dalam penelitian ini, yang mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh komunikasi antar pribadi orangtua dengan anak. b. Untuk mengetahui bagaimana pola perilaku anak di dalam mengkonsumsi media massa televisi.

1.4.2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai suatu sumber informasi bagi orangtua untuk mempelajari, mendidik dan mempraktekkan dalam komunikasi orangtua dengan anak dalam keluarga agar tercipta suatu keluarga yang harmonis dan komunikatif. b. Sebagai salah satu upaya untuk memberikan dan meningkatkan kesadaran, menumbuhkan, mengembangkan peran serta orangtua terutama mengenai pola perilaku anak dalam mengkonsumsi media massa televisi. Universitas Sumatera Utara 7

1.5. Kerangka Teori

Dalam suatu penelitian diperlukan teori-teori dan kerangka berpikir yang berguna sebagai landasan dalam memecahkan permasalahan secara jelas dan sistematis. Mengingat masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah peran komunikasi antar pribadi antara orangtua dan anak terhadap pola perilaku anak dalam mengkonsumsi media massa televisi, maka peneliti mengemukakan penelitian tentang komunikasi antar pribadi, teori peranan, teori pesan, perilaku anak, televisi.

1.5.1. Komunikasi Antar Pribadi

Devito mendefinisikan komunikasi antar pribadi sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa unsur balik seketika Effendy, 1993 : 60. Pentingnya situasi komunikasi antar pribadi ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antar pribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi antar pribadi berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian. Dalam proses komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya pengertian bersama mutual inderstanding dan empati. Universitas Sumatera Utara 8 Menurut Rogers ada beberapa ciri komunikasi yang mengemukakan saluran antar pribadi, yaitu : a. Arus pesan cenderung dua arah b. Konteks komunikasi adalah tatap muka c. Tingkat umpan balik yang tinggi. d. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektivitas sangat tinggi e. Efek yang terjadi antara lain perubahan sikap Hubungan yang terjadi antara orangtua dengan anaknya diperlukan komunikasi yang efektif. Hal ini diperlukan karena komunikasi antar pribadi dilakukan secara dialogis, berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung. Orangtua sebagai komunikator dibutuhkan dalam membantu persoalan-persoalan yang dihadapi seorang anak. Untuk itu pembicara yang dialogis diperlukan dimana anak mampu dan berani menyampaikan persoalan yang sedang dihadapinya. Untuk menumbuhkan hubungan antar pribadi yang baik harus memiliki sikap percaya, suportif, dan terbuka. Semakin baik hubungan antar pribadi, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung Rakhmat, 2002 : 129. Dalam komunikasi antar pribadi dikenal sebuah teori yang diperkenalkan oleh Joseph Luft 1969 yaitu teori self disclosure. Teori ini menekankan bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Untuk hal seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam empat macam bidang pengenalan yang dikenal dengan jendela Johari Johari Window. Dari Johari Universitas Sumatera Utara 9 Window tersebut melukiskan bahwa dalam pengembangan hubungan antar seorang dengan yang lainnya terdapat empat kemungkinan sebagaimana terwakili melalui suasana di keempat bidang jendela itu. Bidang 1, melukiskan suatu kondisi dimana antara seseorang dengan yang lain mengembangkan suatu hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka. Bidang 2, melukiskan bidang buta, masalah hubungan antara kedua pihak hanya diketahui orang lain namun tidak diketahui oleh diri sendiri. Bidang 3, disebut bidang tersembunyi, yakni masalah hubungan antara kedua pihak diketahui diri sendiri namun tidak diketahui orang lain. Bidang 4, bidang tidak dikenal, dimana kedua pihak sama-sama tidak mengetahui masalah hubungan di antara mereka. Keadaan yang tidak dikehendaki sebenarnya dalam suatu komunikasi antar pribadi ialah bidang 1, dimana antara komunikator dengan komunikan saling mengetahui makna pesan yang sama. Meskipun demikian kenyataan hubungan antar pribadi tidak seideal yang diharapkan itu, ini disebabkan karena dalam berhubungan dengan orang lain betapa sering setiap orang mempunyai peluang untuk menyembunyikan atau mengungkapkan masalah yang dihadapinya.

1.5.2. Teori Peranan

Teori peranan adalah tingkah laku yang dibentuk oleh peranan-peranan yang diberikan oleh masyarakat bagi individu untuk melaksanakannya. Dengan kata lain, teori ini mengakui pengaruh faktor-faktor sosial pada tingkah laku individu dalam situasi berbeda. Universitas Sumatera Utara 10 Menurut teori ini peranan yang berbeda membuat jenis tingkah laku yang berbeda pula. Tetapi apa yang membuat jenis tingkah laku itu sesuai dalam suatu situasi dan tidak sesuai dalam situasi lain yang relatif bebas pada seseorang yang menjalankan peranan tersebut. Pada umumnya peran orangtua tidak hanya menyalurkan perilakunya tetapi juga sikapnya. Peran juga dapat mempengaruhi nilai-nilai yang dipegang orangtua dan mempengaruhi anak dari pertumbuhan dan perkembangan perilaku anak.

1.5.3. Teori Pesan

Pesan merupakan lambang-lambang yang bersifat verbal maupun nonverbal. Ada beberapa jenis pesan, antara lain information message pesan yang mengandung informasi, instructional message pesan yang mengandung perintah dan motivational pesan yang berusaha mendorong Littlejhon dan Stephen, 1996 : 90. Dalam studi komunikasi kita mengenal teori pesan. Teori ini menggunakan dua tipe teori psikologi yang cocok bila dikaitkan dengan komunikasi antar pribadi orangtua terhadap perilaku anaknya. Teori tersebut adalah : 1. Teori yang menjelaskan sifat Teori ini memfokuskan kepada hubungan manusia yang bersifat tetap sesuai dengan karakteristik yang dimiliki dalam berinteraksi dengan orang lain. Teori ini meramalkan bahwa sifat kepribadian seseorang dapat dilihat ketika orang itu berkomunikasi dengan orang lain. Universitas Sumatera Utara 11 2. Teori yang menjelaskan mengenai proses Teori ini memilih cara-cara pengiriman pesan sehingga terjadi penerimaan sesungguhnya. Teori ini memilih cara-cara pengiriman informasi didapatkan dan diselenggarakan, bagaimana memori digunakan, bagaimana orang memutuskan untuk bertindak dan hal-hal lainnya. Sifat dan pendekatan keadaan tidak sejalan dengan penjelasan proses Littlejhon Stephen, 1995 : 95.

1.5.4. Perilaku Anak

Gunarsa 1997 : 3, menggambarkan perilaku ialah tanggapan atas reaksi individu yang terwujud dalam gerakan sikap tidak saja badan atau ucapan. Perilaku yang umum meliputi merangkak, berjalan, berbicara, berlari, tertawa, memukul, menghisap, menggigit, menggaruk dan makan. Sedangkan anak menurut WJS Poerwadarminta 1986 : 38, anak adalah keturunan yang kedua. Anak merupakan individu yang berkembang baik jasmani maupun jiwa kepribadiannya. Elizabeth B.Hurlock 1988 : 38 menjelaskan periode masa kanak-kanak terdiri atas dua bagian yaitu : 1. Masa kanak-kanak 2-6 tahun adalah usia prasekolah ataupun kelompok. Anak itu berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar menyesuaikan diri secara sosial. 2. Akhir masa kanak-kanak 6-13 tahun pada anak perempuan dan 14 tahun pada anak laki-laki, adalah periode dimana terjadi kematangan seksual dan masa remaja dimulai. Universitas Sumatera Utara 12 Perkembangan utama ialah sosialisasi dan merupakan usia sekolah atau usia kelompok.

1.5.5. Televisi

Menurut Rusdi Muchtar, dibandingkan media lainnya radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya. Televisi nampaknya mempunyai sifat istimewa yang merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Bisa bersifat informasi, hiburan maupun pendidikan. Bahkan gabungan dari ketiga unsur di atas dengan layar yang relatif kecil diletakkan di sudut ruangan rumah, televisi menciptakan suasana tertentu dimana para pemirsa duduk dengan santai tanpa kesengajaan mengikutinya. Penyampaian isi atau pesan seolah-olah langsung antara komunikator pembawa acara, pembawa berita, artis dengan komunikan pemirsa. Informasi yang disampaikan bahwa mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio suara dan terlihat secara visual gambar. Wawan Kuswandi, 1996:v.

1.6. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dengan adanya kerangka konsep ini merupakan bahan yang akan menuntun dan merumuskan hipotesis penelitian Nawawi, 1993:40. Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas independent variable X Komunikasi antar pribadi orangtua dan anak saat menonton televisi. Universitas Sumatera Utara 13 2. Variabel terikat dependent variable Y Perilaku anak.

1.7. Hipotesa

Menurut Fred N. Kerlinger Sumantri 1990 : 13 hipotesa adalah pernyataan yang merupakan terkaan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesa yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat hubungan antara komunikasi orangtua dan anak tentang pola perilaku anak di Perumahan Taman Setia Budi Indah. Ha : Terdapat hubungan antara komunikasi orangtua dan anak terhadap pola perilaku anak di Perumahan Taman Setia Budi Indah.

1.8. Model Teoritis