IV.1.2 Proses dan Bentuk Interaksi Orangtua dengan Anak
No Nama
Informan Perlakuan
yang diberikan
orangtua pada anak
Sistem interaksi yang
di terapkan orangtua
Cara orangtua
memahami anak
Sikap orangtua
pada kondisi anak
Cara orantua dalam
mendidik anak
1. Rahimah
Overprotektif Fleksibel,
saling terlibat dan saling
ketergantungan Melihat dari
raut wajah dan perilaku anak
Empati, dan Dukungan
Memberi pengertian dan
nasehat
2. Cut Indah
Meutia Sama pada
ketiga anaknya Fleksibel,
saling terlibat dan terbuka
Bertanya secara
langsung dengan
membujuk Dukungan,
Keterbukaan dan Kesamaan
Menerapkan peraturan agar
anak disiplin
3. Masnidar
Hrp Di manja
Fleksibel, saling terlibat
dan terbuka Melihat dari
raut wajah dan perilaku anak
Empati dan Dukungan
Memberi pengertian dan
nasehat
4. Habibah
Sani Selalu
memberikan kesempatan
anak melakukan hal
yang disukai Fleksibel,
sangat ketat dan terbuka
Melihat dari raut wajah dan
perilaku anak Dukungan,
Keterbukaan dan Rasa
positif Memberikan
kebebasan pada anak
melakukan sesuatu yang
disukai 5.
Lumban Tobing
Di manja Fleksibel,
saling terlibat dan terbuka
Melihat dari raut wajah dan
perilaku anak Empati dan
Dukungan Memberi
pengertian dan nasehat
6. Nursaibah
Selalu memberikan
kesempatan anak
melakukan hal yang disukai
Fleksibel, sangat ketat
dan terbuka Bertanya
secara langsung
dengan membujuk
Dukungan, Keterbukaan
dan Rasa positif
Memberikan kebebasan
pada anak melakukan
sesuatu yang disukai
7. Yuniar
Selalu memberikan
kesempatan anak
melakukan hal yang disukai
Fleksibel, saling terlibat
dan terbuka Bertanya
secara langsung
dengan membujuk
Dukungan, Keterbukaan
dan Rasa positif
Memberikan kebebasan
pada anak melakukan
sesuatu yang disukai
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, para informan memberikan tanggapannya mengenai kategori pertanyaan proses dan bentuk interaksi orangtua dengan anak, yang juga dapat di kelompokkan ke dalam
beberapa jawaban berdasarkan sub pertanyaan yang peneliti berikan yaitu pertama mengenai perlakuan yang diberikan orangtua pada anak. Sebenarnya pada anak berkebutuhan khusus
seperti down syndrome yang lebih di minta adalah mengenai kemandiriannya. Namun, terkadang pola pendidikan yang diberikan orangtua bertentangan dengan hal ini, sebab orangtua
beranggapan anaknya harus selalu di awasi dan di layani tanpa mencoba mempercayai anak karena memiliki kondisi yang berbeda dari anak lainnya.
Berdasarkan hal ini, peneliti mencoba melihat perlakuan yang diberikan ketujuh informan pada anaknya. Ternyata dari ketujuh informan tersebut, ada tiga informan Habibah, Nursaibah
dan Yuniar yang mengatakan sama selalu memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan hal yang disukainya. Tiga informan ini mengatakan hal tersebut di lakukan agar anak
bisa mengembangkan kemampuan yang ada di dalam dirinya. Sedangkan dua informan Masnidar dan Lumban mengatakan lebih memanjakan anaknya agar tidak merasa dibedakan.
Sementara itu, satu informan Indah mengatakan memperlakukan anak down syndrome sama dengan anaknya yang lain agar semua anaknya merasa mendapatkan kasih sayang yang sama
tanpa ada yang di bedakan dan satu informan Rahimah juga yang mengatakan selalu mengawasi, memperhatikan dan memberikan kasih sayang yang lebih pada anak overprotektif
karena anaknya termasuk anak down syndrome yang hiperaktif. Sedangkan untuk sub pertanyaan kedua mengenai
sistem interaksi yang di terapkan orangtua di rumah pada anak. Ketujuh orangtua yang menjadi informan ada empat informan
Indah, Masnidar, Lumban dan Yuniar yang mengatakan fleksibel, saling terlibat dan terbuka
Universitas Sumatera Utara
serta dua informan Habibah dan Nursaibah yang menjawab fleksibel, sangat ketat dan terbuka. Sementara itu, hanya satu informan Rahimah yang menjawab fleksibel, saling terlibat dan
saling ketergantungan. Pada sub pertanyaan ketiga ini peneliti menanyakan mengenai cara orangtua memahami
anak. Ketujuh orangtua yang menjadi informan, sebanyak empat informan Rahimah, Masnidar, Habibah dan Lumban yang menjawab biasanya melihat dari raut wajah dan perilaku yang di
munculkan oleh anak. Menurut ke empat orangtua cara ini adalah cara yang paling mudah dan cepat untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada anak. Sedangkan tiga Indah, Nursaibah
dan Yuniar informan lagi menjawab bisa langsung bertanya pada anak karena sudah cukup lancar untuk berbicara dan disertai dengan membujuk anak.
Sedangkan untuk sub pertanyaan keempat peneliti menayakan mengenai sikap orangtua pada kondisi anak, dari ketujuh informan ada sebanyak tiga informan Rahimah, Masidar dan
Lumban yang menjawab berempati, dan selalu memberikan dukungan pada anak. Sedangkan tiga informan lagi Habibah, Nursaibah dan Yuniar menjawab lebih memberikan dukungan pada
anak dan selalu bersikap terbuka serta memperlihatkan rasa positif pada anak. Sementara itu, satu informan lagi Indah menjawab selalu mendukung anaknya dan bersikap terbuka serta
selalu meberikan perlakuan yang sama pada anaknya. Pada sub pertanyaan terakhir di kategori mengenai proses dan bentuk interaksi orangtua
dengan anak, yaitu tentang cara orangtua dalam mendidik anak. Berdasarkan jawaban yang diberikan ketujuh informan, ada tiga informan Rahimah, Masnidar, Lumban yang menjawab
sama yaitu dengan cara selalu memberikan pengertian dan nasehat pada anak. Selain itu, tiga
Universitas Sumatera Utara
informan Habibah, Nursaibah dan Yuniar juga yang menjawab sama selalu memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu yang di sukai anaknya
agar anak bisa menyalurkan apa yang menjadi kemampuan anak. Sementara itu satu informan Indah menjawab selalu menerapkan peraturan di rumah agar anak melatih dirinya
disiplin dalam melakukan sesuatu hal.
IV.1.3 Pengaruh dan Sikap particular others