7 c. Secara praktis, hasil dari penulisan penelitian ini diharapkan mampu
memberikan sumbangan pikiran dan motivasi kepada mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan khususnya dalam bidang masakan.
I. 5. Kerangka Teori.
Sebagai pedoman dasar berpikir untuk mengembangkan penelitian diperlukan adanya kerangkan teori. Kerangka teori ini dapat berfungsi sebagai
pendukung guna menganalisa variabel-variabel yang akan diteliti. Sesuai dengan pernyataan dari Nawawi 1990 : 63 bahwa kerangka teori disusun
sebagai landasan berfikir yang menunjukkan dari sudut mana masalah yang diteliti akan diamati.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Agenda setting, teori AIDDA, dan Pengertian Tindakan
I.5.1 Agenda setting
Model Agenda setting adalah model yang mengasumsikan adanya hubungan positif antara penilaian yang diberikan media pada suatu persoalan
dengan perhatian yang diberikan khalayak pada persoalan itu. Media memberikan agenda-agenda lewat pemberitaannya, sedangkan masyarakat
akan mengikutinya. Media punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu.
Model Agenda Setting
Variabel Media Massa =Variabel Antara = Variabel Efek = Variabel efek lanjutan - Panjang
- Sifat stimulus - Pengenalan - Persepsi
Universitas Sumatera Utara
8 - Penonjolan
- sifat khalayak - prioritas
- aksi - Konflik
Efek media massa diukur dengan membandingkan dua pengukuran. Pertama peneliti mengukur agenda media dengan analisis isi yang kuantitatif,
atau peneliti menentukan batas waktu tertentu, berbagai isi media dan menyusun isi itu berdasarkan panjang waktu dan ruang. Sifat-sifat stimulus
menunjukkan karakteristik issues, termasuk jarak issue apakah issue itu langsung atau tidak langsung dialami oleh individu, lama terpaan apakah
issue itu baru muncul atau mulai pudar. Agenda masyarakat dapat diteliti dari segi apa yang dipikirkan orang
intrapersonal, dan apa yang dibicarakan orang itu dengan orang lain interpersonal, dan apa yang mereka anggap sedang menjadi pembicaraan
orang ramai community salience. Efek terdiri dari efek langsung dan efek lanjutan. Efek langsung berkaitan dengan issue, apakah issue itu ada atau tidak
dalam agenda khalayak pengenalan, dari semua issue mana yang dianggap paling penting menurut khalayak salience, bagaimana issue itu mendapat
respon oleh responden. Efek lanjutan berupa tindakan. Menurut Stephen W Littlejohn 1992, agenda setting beroperasi dalam
3 bagian yaitu : 1. Agenda media itu sendiri harus diformat. Proses ini akan memunculkan
masalah bagaimana agenda media itu terjadi pada waktu pertama kali. 2. Agenda media dalam banyak hal mempengaruhi atau berinteraksi dengan
agenda publik.
Universitas Sumatera Utara
9 3. Agenda publik mempengaruhi atau berinteraksi ke dalam agenda kebijakan.
Agenda kebijakan adalah pembuatan kebijakan publik yang dianggap penting bagi individu.
Dengan demikian, agenda setting ini memprediksi bahwa agenda media mempengaruhi agenda publik, sementara agenda publik itu sendiri
akhirnya mempengaruhi agenda kebijakan. Dalam teori agenda setting ini ada beberapa dimensi yang berkaitan
seperti yang dikemukakan oleh Mannheim Severin dan Tankard,Jr : 1992 sebagai berikut :
1. Untuk agenda Media, dimensinya adalah : a. Visibility visibilitas, yakni jumlah dan tingkatan
menonjolnya berita b. Audience salience tingkat menonjol bagi khalayak adalah
relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak c. Valence valensi, yakni menyenangkan cara pemberitaan
bagi suatu peristiwa. 2. Untuk Agenda Khalayak, dimensinya adalah :
a. Familiarity Keakraban, yakni derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu.
b. Personal salience penonjolan pribadi, yakni relevansi kepentingan individu dengan ciri pribadi.
c. Favorability kesenangan, yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita.
3. Untuk Agenda Kebijakan, dimensinya adalah
Universitas Sumatera Utara
10 a. Support dukungan, yakni kegiatan menyenangkan bagi
posisi suatu berita tertentu. b. Likehood of action kemungkinan kegiatan, yakni
kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan.
c. Freedom of action kebebasan bertindak, yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah.
1.5.2 Model AIDDA