5 yang ada di Jalan Kesawan yang tiada duanya. www.Aplaus.co.id
Bertitik tolak dari hal-hal yang disebutkan diatas peneliti berminat mengadakan penelitian tentang tayangan Wisata Kuliner di Televisi dan
tindaka menonton pada kalangan ibu rumah tangga di Komplek Rispa Kelurahan Gedung Johor Medan.
I.2 Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
“Sejauhmanakah pengaruh tayangan Wisata Kuliner yang ditayangkan di Trans TV
terhadap minat menonton pada kalangan Ibu rumah tangga di Komplek Rispa ?”
I.3 Pembatasan Masalah.
Berdasarkan alasan untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang luas, maka diperlukan adanya pembatasan masalah, yakni sebagai berikut :
1. Masalah yang diteliti adalah Tayangan Wisata Kuliner di Televisi dan Tindakan menonton di kalangan ibu rumah tangga di Komplek Rispa
Kelurahan Gedung Johor. 2. Khalayak pemirsa yang dijadikan sampel adalah Ibu rumah tangga yang
menetap di komplek Rispa Kelurahan Gedung Johor. 3. Objek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang berumur 30- 55 tahun yang
pernah menyaksikan tayangan Wisata Kuliner. 4. Penelitian ini bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui
sejauhmanakah Tayangan Wisata kuliner berpengaruh terhadap tindakan menonton Tv dikalangan ibu rumah tangga di Komplek Rispa.
Universitas Sumatera Utara
6 5. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2007
I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian. I.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui bagaimanakah tayangan Wisata Kuliner di televisi di
kalangan ibu rumah tangga. b. Untuk mengetahui tindakan menonton tayangan wisata kuliner di Televisi
pada kalangan Ibu rumah tangga di Komplek Rispa Kelurahan Gedung Johor. c. Untuk mengetahui pengaruh Tayangan Wisata Kuliner di Televisi terhadap
tindakan menonton ibu-ibu rumah tangga di Komplek Rispa Kelurahan Gedung Johor.
I.4.2 Manfaat Penelitian. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa serta
dapat menambah jenis permasalahan yang dibahas dalam penelitian di kalangan Ibu rumah tangga.
b. Secara akademis, Bagi Departemen Ilmu Komunikasi, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan perbandingan bagi penelitian yang
akan datang tentang masalah media massa televisi, khususnya tentang masakan.
Universitas Sumatera Utara
7 c. Secara praktis, hasil dari penulisan penelitian ini diharapkan mampu
memberikan sumbangan pikiran dan motivasi kepada mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan khususnya dalam bidang masakan.
I. 5. Kerangka Teori.
Sebagai pedoman dasar berpikir untuk mengembangkan penelitian diperlukan adanya kerangkan teori. Kerangka teori ini dapat berfungsi sebagai
pendukung guna menganalisa variabel-variabel yang akan diteliti. Sesuai dengan pernyataan dari Nawawi 1990 : 63 bahwa kerangka teori disusun
sebagai landasan berfikir yang menunjukkan dari sudut mana masalah yang diteliti akan diamati.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Agenda setting, teori AIDDA, dan Pengertian Tindakan
I.5.1 Agenda setting
Model Agenda setting adalah model yang mengasumsikan adanya hubungan positif antara penilaian yang diberikan media pada suatu persoalan
dengan perhatian yang diberikan khalayak pada persoalan itu. Media memberikan agenda-agenda lewat pemberitaannya, sedangkan masyarakat
akan mengikutinya. Media punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu.
Model Agenda Setting
Variabel Media Massa =Variabel Antara = Variabel Efek = Variabel efek lanjutan - Panjang
- Sifat stimulus - Pengenalan - Persepsi
Universitas Sumatera Utara
8 - Penonjolan
- sifat khalayak - prioritas
- aksi - Konflik
Efek media massa diukur dengan membandingkan dua pengukuran. Pertama peneliti mengukur agenda media dengan analisis isi yang kuantitatif,
atau peneliti menentukan batas waktu tertentu, berbagai isi media dan menyusun isi itu berdasarkan panjang waktu dan ruang. Sifat-sifat stimulus
menunjukkan karakteristik issues, termasuk jarak issue apakah issue itu langsung atau tidak langsung dialami oleh individu, lama terpaan apakah
issue itu baru muncul atau mulai pudar. Agenda masyarakat dapat diteliti dari segi apa yang dipikirkan orang
intrapersonal, dan apa yang dibicarakan orang itu dengan orang lain interpersonal, dan apa yang mereka anggap sedang menjadi pembicaraan
orang ramai community salience. Efek terdiri dari efek langsung dan efek lanjutan. Efek langsung berkaitan dengan issue, apakah issue itu ada atau tidak
dalam agenda khalayak pengenalan, dari semua issue mana yang dianggap paling penting menurut khalayak salience, bagaimana issue itu mendapat
respon oleh responden. Efek lanjutan berupa tindakan. Menurut Stephen W Littlejohn 1992, agenda setting beroperasi dalam
3 bagian yaitu : 1. Agenda media itu sendiri harus diformat. Proses ini akan memunculkan
masalah bagaimana agenda media itu terjadi pada waktu pertama kali. 2. Agenda media dalam banyak hal mempengaruhi atau berinteraksi dengan
agenda publik.
Universitas Sumatera Utara
9 3. Agenda publik mempengaruhi atau berinteraksi ke dalam agenda kebijakan.
Agenda kebijakan adalah pembuatan kebijakan publik yang dianggap penting bagi individu.
Dengan demikian, agenda setting ini memprediksi bahwa agenda media mempengaruhi agenda publik, sementara agenda publik itu sendiri
akhirnya mempengaruhi agenda kebijakan. Dalam teori agenda setting ini ada beberapa dimensi yang berkaitan
seperti yang dikemukakan oleh Mannheim Severin dan Tankard,Jr : 1992 sebagai berikut :
1. Untuk agenda Media, dimensinya adalah : a. Visibility visibilitas, yakni jumlah dan tingkatan
menonjolnya berita b. Audience salience tingkat menonjol bagi khalayak adalah
relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak c. Valence valensi, yakni menyenangkan cara pemberitaan
bagi suatu peristiwa. 2. Untuk Agenda Khalayak, dimensinya adalah :
a. Familiarity Keakraban, yakni derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu.
b. Personal salience penonjolan pribadi, yakni relevansi kepentingan individu dengan ciri pribadi.
c. Favorability kesenangan, yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita.
3. Untuk Agenda Kebijakan, dimensinya adalah
Universitas Sumatera Utara
10 a. Support dukungan, yakni kegiatan menyenangkan bagi
posisi suatu berita tertentu. b. Likehood of action kemungkinan kegiatan, yakni
kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan.
c. Freedom of action kebebasan bertindak, yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah.
1.5.2 Model AIDDA
Teori AIDDA sering juga disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. AIDDA merupakan akronim dari :
A Attention Perhatian
I Interest Minat
D Desire Hasrat Keinginan
D Decision Keputusan
A Action Tindakan
Effendy, 2003 : 304
Tahapan di atas mengandung pengertian proses komunikasi baik komunikasi tatap muka maupun komunikasi massa hendaknya dimulai
dengan membangkitkan perhatian. Dimulainya proses komunikasi dengan membangkitkan perhatian attention komunikan merupakan awal suksesnya
komunikasi tersebut. Perhatian adalah sesuatu yang menimbulkan
ketertarikan seseorang terhadap objek tertentu. Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat
Universitas Sumatera Utara
11
interest. Minat adalah kecenderungan hati untuk menentukan sesuatu yang
disenangi. Minat merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat keinginan desire untuk
melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator.
Keinginan adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang
tertuju pada sesuatu. Hanya hasrat keinginan saja pada diri komunikan tidaklah cukup bagi komunikator, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya
keputusan. Keputusan adalah perihal yang berkaitan dengan segala sesuatu
yang telah difikirkan dan dipertimbangkan. Keputusan decision, yakni keputusan untuk melakukan tindakan action seperti yang diharapkan
komunikator. Tindakan adalah Suatu dorongan dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu. Dalam hal ini, komunikatornya adalah tayangan Wisata Kuliner, yang
menjadi komunikan adalah ibu rumah tangga yang menjadi pemirsa televisi. Sebuah program acara harus mampu membangkitkan perhatian pemirsanya,
dalam hal ini tayangan Wisata Kuliner harus mampu membangkitkan perhatian pemirsa televisi sehingga akan muncul minat dalam diri khalayak
untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang program acara tersebut. Selanjutnya minat akan melahirkan keinginan untuk menonton program acara tersebut.
1.5.3 Tindakan Tindakan adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang
untuk melakukan sesuatu. Effendy, 2003 : 304
Universitas Sumatera Utara
12 Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional bersifat kritis dalam
memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 1991 : 40.
Konsep merupakan istilah dan defenisi yang akan digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena yang hendak diteliti
Singarimbun, 1989 : 33. Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam
menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara
empiris, maka harus dioperasikan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Variabel Bebas X
Variabel bebas merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain Rakhmat, 1991 : 12. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah tayangan Wisata Kuliner.
- Variabel Terikat Y
Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Rakhmat, 1991 : 12.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Tindakan menonton tayangan Wisata Kuliner di kalangan Ibu rumah tangga.
- Variabel Antara Z
Universitas Sumatera Utara
13 Variabel antara adalah sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol,
akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas Nawawi, 2001 : 58. Variabel antara pada penelitian ini adalah
karakteristik Ibu rumah tangga di komplek Rispa.
I.7 Model Teoritis.
Keterangan :
Variabel Bebas X : Tayangan Wisata Kuliner
Variabel Terikat Y : Tindakan menonton televisi
1.8 Operasional Variabel
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam
penelitian, yaitu sebagai berikut :
Variabel Teoritis Operasional
Variabel Bebas X - Tayangan Wisata Kuliner di
Trans Tv 1 Frekuensi penayangan
2 Waktu penayangan 3 Durasi penayangan
4 Pembawa acara terdiri dari; - Komunikator, sebagai berikut :
a Kredibilitas - Keahlian
Tayangan Wisata Kuliner
Tindakan Menonton Televisi
Universitas Sumatera Utara
14 - Kejujuran
- Berperasaan - Tingkah laku
- Ekspresi b Daya tarik
- Penyesuaian diri - Tampilan fisik
5 Pesan terdiri dari; - Isi Pesan
- Tehnik Penyampaian pesan 6 Format tayangan Wisata Kuliner terdiri dari;
- Beraneka ragam makanan - Sejarah kota
Variabel Terikat Tindakan Menonton
a Perhatian b Minat Ketertarikan
c Keinginan d Keputusan
e Tindakan
1.9 Defenisi Operasional