40
II.6 Teori Agenda
Setting
Agenda setting di perkenalkan oleh Mc.Combs dan Donald Show
dalam Public opinion Quatery tahun 1973, berjudul The Agenda Setting Function of Mass
Media. Model Agenda setting menghidupkan kembali model jarum hipodermik, tetapi dengan fokus penelitian yang telah bergeser.
Efek pada sikap dab pendapat bergeser kepada efek pada kesadaran dan pengetahuan dari efek afektif ke efek kognitif Rakhmat, 2004 : 68. Asumsi dasar
dari teori agenda setting adalah jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi
apa yang dianggap penting bagi media, maka penting bagi masyarakat. Oleh karena itu, apabila media massa memberi perhatian pada isu tertentu dan
mengabaikan yang lainnya, maka akan memberi pengaruh terhadap pendapat umum.Asumsi ini berasal dari asumsi lain yang sangat kuat, terutama karena asumsi
ini berkaitan dengan proses belajar dan bukan dengan perubahan sikap da pendapat. Teori ini menganggap bahwa masyarakat akan belajar mengenai isu-isu tersebut
disusun berdasarkan tingkat kepentingannya Bungin, 2006 : 280. Namun teori agenda setting juga memiliki kelemahan yaitu jika khalayak
menggunakan media yang berbeda, maka khalayak tidak akan diterpa isu yang sama yang dianggap penting, seperti isu-isu yang memiliki kedekatan geografis.
Mc.Combs dan Donald Show mengatakan bahwa audiens tidak hanya mempelajari berita-berita dan hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga
mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu atau topik dari cara media massa memberikan penekanan terhadap topik tersebut. Dengan kata lain media
Universitas Sumatera Utara
41 massa mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perubahan kognitif individu
merupakan aspek terpenting dari kekuatan komunikasi massa Bungin, 2006 : 280. Model Agenda setting adalah model yang mengasumsikan adanya hubungan
positif antara penilaian yang diberikan media pada suatu persoalan dengan perhatian yang diberikan khalayak pada persoalan itu. Media memberikan agenda-agenda lewat
pemberitaannya, sedangkan masyarakat akan mengikutinya. Media punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan
atau peristiwa tertentu. Efek media massa diukur dengan membandingkan dua pengukuran. Pertama
peneliti mengukur agenda media dengan analisis isi yang kuantitatif, atau peneliti menentukan batas waktu tertentu, berbagai isi media dan menyusun isi itu
berdasarkan panjang waktu dan ruang. Sifat-sifat stimulus menunjukkan karakteristik issues, termasuk jarak issue apakah issue itu langsung atau tidak
langsung dialami oleh individu, lama terpaan apakah issue itu baru muncul atau mulai pudar.
Agenda masyarakat dapat diteliti dari segi apa yang dipikirkan orang intrapersonal, dan apa yang dibicarakan orang itu dengan orang lain interpersonal,
dan apa yang mereka anggap sedang menjadi pembicaraan orang ramai community salience. Efek terdiri dari efek langsung dan efek lanjutan. Efek langsung berkaitan
dengan issue, apakah issue itu ada atau tidak dalam agenda khalayak pengenalan, dari semua issue mana yang dianggap paling penting menurut khalayak salience,
bagaimana issue itu mendapat respon oleh responden. Efek lanjutan berupa tindakan
Dalam hal ini, hubungan antara tayangan Wisata kuliner dengan agenda
Universitas Sumatera Utara
42 setting adalah, dari segi program acara yang dirancang secara khusus untuk
membangkitkan tindakan seseorang, khususnya ibu-ibu dalam menonton acara ditelevisi. Karena ibu-ibu intensitasnya dalam menonton tayangan televisi sangat
besar,khususnya dalam acara masakan. Dengan ditayangkannya tayangan wisata kuliner, yang diputar dari mulai hari
Senin-Sabtu, dari pukul 14.00-14.30, dan hari Sabtu jam 07.30. Konsep acaranya disetting tiap episode berbeda-beda sehingga membuat ibu-ibu tidak mudah bosan
menonton acara tersebut. Kadang-kadang pembawa acaranya menghadirkan anaknya untuk turut jalan-jalan dan makan-makan di acara tersebut.
Tayangan acara ini menyuguhkan konsep acara yang berbeda dari acara yang sejenis. Dalam membawakan program acara tersebut, pembawa acaranya pandai
didalam mengapresiasikan citra rasa masakan yang dicicipinya. Dalam membawakan program acara tersebut, biasanya pembawa acaranya mempunyai ciri khas tersendiri
dalam menilai rasa dari masakan yang dicicipinya, sehingga berbeda dengan pembawa acara yang membawakan acara yang sejenis.
Edisi Perdana tayangan Wisata Kuliner diputar pada pada bulan Juli 2006, ternyata program acara ini sangat banyak digemari khalayak, khususnya ibu rumah
tangga.
Universitas Sumatera Utara
43 II.4.4 Teori
AIDDA Teori AIDDA sering juga disebut A-A Procedure atau from Attention to
Action Procedure. AIDDA merupakan akronim dari :
A Attention Perhatian
I
Interest Minat
D Desire Hasrat Keinginan
D Decision Keputusan
A Action Tindakan
Effendy, 2003 : 304 Formula AIDDA dirumuskan untuk memudahkan mengarahkan suatu tujuan
komunikasi yang dilakukan. Konsep AIDDA menjelaskan suatu proses psikologis yang terjadi pada diri khalayak komunikan dalam menerima pesan komunikasi.
Tahapan diatas mengandung pengertian bahwa setiap proses komunikasi baik komunikasi tatap muka maupun komunikasi massa hendaknya dimulai dengan
membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, sebuah komunikasi harus dapat menimbulkan daya tarik
tersendiri sehingga dapat memancing perhatian komunikannya. Dalam membangkitkan perhatian yang berperan penting adalah komunikatornya. Dalam hal
ini komunikator harus mampu menimbulkan suatu daya tarik pada dirinya yang selanjutnya dapat memancing perhatian komunikan terhadap pesan komunikasi yang
disampaikan. Namun yang harus diperhatikan juga bahwa dalam membangkitkan perhatian khalayak harus dihindari munculnya suatu himbauan yang negatif.
Suatu hal dapat membangkitkan dan menimbulkan minat dalam diri seseorang, jika hal tersebut terkait atau merupakan kebutuhannya dan hal tersebut
Universitas Sumatera Utara
44 memberitahukan cara memperoleh atau mendapatkan kebutuhan. Seorang
komunikator harus dapat mengetahui apa yang sedang diinginkan oleh seorang komunikan.
Perhatian adalah sesuatu yang menimbulkan ketertarikan seseorang terhadap
objek tertentu. Dalam hal ini, Wisata kuliner harus dapat memberikan tayangan yang istimewa daripada tayangan yang sejenis, sehingga memberikan sesuatu yang berbeda
bagi pemirsa yang menonton tayangan tersebut. Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan
upaya menumbuhkan minat interest. Minat adalah kecenderungan hati untuk menentukan sesuatu yang disenangi. Minat merupakan derajat yang lebih tinggi dari
perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat keinginan desire untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator.
Keinginan adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang tertuju pada sesuatu. Hanya hasrat keinginan saja pada diri komunikan tidaklah cukup bagi
komunikator, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan. Keputusan
adalah perihal yang berkaitan dengan segala sesuatu yang telah difikirkan dan dipertimbangkan. Keputusan decision, yakni keputusan untuk melakukan tindakan
action seperti yang diharapkan komunikator. Tindakan adalah Suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan
sesuatu. Setelah tumbuhnya minat dalam diri pemirsa akan menimbulkan tindakan untuk menonton tayangan acara tersebut.
Dalam hal ini, komunikatornya adalah tayangan Wisata Kuliner, yang menjadi komunikan adalah ibu rumah tangga yang menjadi pemirsa televisi. Sebuah program
Universitas Sumatera Utara
45 acara harus mampu membangkitkan perhatian pemirsanya. Tayangan Wisata Kuliner
harus mampu membangkitkan perhatian pemirsa televisi, dalam hal ini ibu rumah tangga dengan menampilkan format yang berbeda dari tayangan acara yg sejenis,
dengan menghadirkan seorang pembawa acara yang sangat mengetahui citra rasa masakan secara detail,sehingga akan muncul minat dalam diri khalayak dalam hal ini
ibu rumah tangga untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang program acara tersebut. Selanjutnya minat akan melahirkan keinginan yang terus-menerus Untuk menonton
acara tersebut, sehingga melahirkan keputusan dan tindakan Ibu rumah tangga untuk menonton program acara tersebut.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 DESKRIPSI LOKASI
PENELITIAN III.1.1 Letak Geografis
Kelurahan Gedung Johor adalah salah satu dari enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Johor. Kelima lainnya yang terdapat dalam kecamatan Medan
Johor adalah Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kelurahan Kuala Bekala, Kelurahan Suka Maju, Kelurahan Titi Kuning dan Kelurahan Kedai Durian.
Letak Kelurahan Gedung Johor mempunyai luas wilayah 315 Km
2
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Disebelah Utara, Kelurahan Gedung Johor berbatasan 315 Km
2
kelurahan Pangkalan Mansyur.
- Disebelah Barat, Kelurahan Gedung Johor berbatasan dengan sungai Babura Kuala Bakala.
- Disebelah Selatan, Kelurahan Gedung Johor berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
- Disebelah Timur, Kelurahan Gedung Johor berbatasan dengan Sungai Deli Kelurahan Titi Kuning.
Kelurahan Gedung Johor terdiri dari 13 lingkungan. Berdasarkan data yang diperoleh dari kelurahan ini, jumlah penduduk kelurahan Gedung Johor pada
tahun 2007 lalu berkisar 1992 jiwa.
Universitas Sumatera Utara