4 Tindakan Menonton Fungsi televisi sebagai Media Massa

37 3 Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi lebih kompleks dan lebih melibatkan orang untuk menayangkan suatu siaran televisi.

II.3.3 Fungsi televisi sebagai Media Massa

Menurut Effendy 2000 : 30 televisi sebagai produk revolusi elektronik abad ke-20, yang mempunyai 3 fungsi yaitu : a Fungsi Informasi penerangan Televisi dianggap media yang mampu menyiarkan informasi secara memuaskan. Hal ini disebabkan dua faktor yaitu kesegaran dan kenyataan. b Fungsi Pendidikan Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan. Sesuai dengan makna pendidikan yaitu meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat c Fungsi Hiburan Sebagai komunikasi massa dalam kegiatannya berlangsung melalui suatu proses, yaitu jalan dan urutan kegiatan.

II. 4 Tindakan Menonton

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Tindakan adalah suatu dorongan, kegiatan. Sedangkan Menonton menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah melihat pertunjukkan, gambar hidup. Menurut Sardji 1991 dalam Naratama,2004:71 Universitas Sumatera Utara 38 menonton adalah suatu proses yang disadari tidak disadari dimana menonton diletakkan pada alam yang samar yang dihadapkan pada tumpuan cahaya dan membantu menghasilkan ilusi di atas layar yang akan menimbulkan emosi, fikiran, dan perhatian manusia yang dipengaruhi tayangan-tayangan yang ditonton. Jadi tindakan menonton dapat disimpulkan suatu dorongan untuk menonton pertunjukkan yang akan menimbulkan emosi, fikiran, dan perhatian manusia yang dipengaruhi tayangan-tayangan yang ditonton. II . 5 Tayangan Wisata kuliner Ditengah masyarakat kita, kegiatan makan kini bukan lagi merupakan suatu kegiatan harian yang sederhana dan monton. Berkat “mak-nyuss” ,makan menjadi kegiatan yang membangkitkan selera makan yang menjadi tayangan yang dinanti penonton sebagai rujukan atau referensi dalam kegiatan menyantap makanan. Program sejenis yang kini bermunculan mewarnai layer televisi kita menghadirkan kebutuhan akan sesuatu yang berguna sehari-hari. Acara ini menjadi unik karena di dalamnya menghadirkan serba aneka masakan yang khas dari Indonesia maupun dari segala penjuru dunia. Setelah kita dijejali dengan makanan siap saji. Seorang Bondan Winarno, mampu menarik perhatian pemirsanya dengan penampilannya yang rapid an menarik, disertai dari caranya memesan makanan menunjukkan bahwa ia sangat memahami serba aneka ragam masakan khas dari berbagai daerah Indonesia maupun luar negeri, Bondan selalu tampak tenang dalam menghadapi pilihan menu, menganalisisnya dan kemudia merekomendasikan pilihan Universitas Sumatera Utara 39 menu berdasrkan keunikan citra rasa dari masakan tersebut. Tayangan Wisata Kuliner adalah program acara yang menyajikan tentang beraneka ragam masakan yang khas dalam suatu daerah yang dapat dijumpai diberbagai kota-kota, khususnya yang disajikan di warung-warung pinggir jalan. Tayangan Wisata Kuliner menjelaskan tentang citra rasa dari masakan suatu daerah. Tayangan acara ini ditayangkan dari hari Senin sampai Jum’at pukul 14.00 dan hari Sabtu pukul 07.30. Yang menonjol dari acara wisata kuliner ini, pembawa acaranya mampu mengapresiasikan cita rasa makanan secara detail. Dia mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan hidangan yang disantapnya, seperti bumbu apa saja yang dominan, bumbu yang meresap dilidah, sehingga pemirsanya seolah-olah ikut merasakan makanan yang disajikan yang sangat menggugah selera pemirsanya. Pembawa acaranya juga dapat menjelaskan tentang manfaat bumbu yang ada dalam masakan yang dicicipinya yang sangat berguna untuk kesehatan. Pembawa acaranya juga dapat menghidupkan suasana semakin semarak, dengan sebutan kata cantik, cakep. Mak nyuss bagi makanan yang lezat disantapnya, sehingga tidak membuat bosan khalayak yang menonton acara tersebut. Acara ini juga menceritakan tentang sejarah kota yang dikunjunginya. Tak lupa acara ini juga mencantumkan daftar label harga dan nama jalan dan nama warung atau kafe yang dikunjunginya. Diakhir acara pemirsa disuguhi dengan makanan kecil oleh-oleh ciri khas dari suatu daerah yang dikunjungi seperti kerupuk, mpek-mpek, dodol, kue basah, madu, kue- kue kering, lemang dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 40

II.6 Teori Agenda

Setting Agenda setting di perkenalkan oleh Mc.Combs dan Donald Show dalam Public opinion Quatery tahun 1973, berjudul The Agenda Setting Function of Mass Media. Model Agenda setting menghidupkan kembali model jarum hipodermik, tetapi dengan fokus penelitian yang telah bergeser. Efek pada sikap dab pendapat bergeser kepada efek pada kesadaran dan pengetahuan dari efek afektif ke efek kognitif Rakhmat, 2004 : 68. Asumsi dasar dari teori agenda setting adalah jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting bagi media, maka penting bagi masyarakat. Oleh karena itu, apabila media massa memberi perhatian pada isu tertentu dan mengabaikan yang lainnya, maka akan memberi pengaruh terhadap pendapat umum.Asumsi ini berasal dari asumsi lain yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar dan bukan dengan perubahan sikap da pendapat. Teori ini menganggap bahwa masyarakat akan belajar mengenai isu-isu tersebut disusun berdasarkan tingkat kepentingannya Bungin, 2006 : 280. Namun teori agenda setting juga memiliki kelemahan yaitu jika khalayak menggunakan media yang berbeda, maka khalayak tidak akan diterpa isu yang sama yang dianggap penting, seperti isu-isu yang memiliki kedekatan geografis. Mc.Combs dan Donald Show mengatakan bahwa audiens tidak hanya mempelajari berita-berita dan hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu atau topik dari cara media massa memberikan penekanan terhadap topik tersebut. Dengan kata lain media Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

0 46 59

Hubungan Antara Menonton Sinetron Percintaan Di Televisi Dengan Perilaku Siswa Sma Negeri 8 Medan.

1 62 103

Pengaruh Iklan Sampo Pantene di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi AMIK MBP Medan)

4 60 103

Tayangan otomotif SmartDrive dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap Minat menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan)

2 40 97

Efektifitas Pembawa Acara Talkshow di Televisi dan Minat Menonton Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Hubungan Efektifitas Pembawa Acara Talkshow Tukul Arwana dengan Minat Menonton Tayangan Sejenis di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 45 135

“RECEPTION ANALYSIS” IBU RUMAH TANGGA DALAM MENONTON FILM TELEVISI “SINEMA PINTU TAUBAT SIANG” DI TELEVISI INDOSIAR ( Studi Deskriptif Kualitatif Analisis Resepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Tayangan Kekerasan Di Film Televisi ).

10 52 119

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

0 0 13

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

0 0 2

Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

0 0 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN KB PADA IBU-IBU RUMAH TANGGA TERHADAP PENGGUNAAN KONTRASESPSI DI KELURAHAN GEDUNG JOHOR LINGKUNGAN X KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2012

0 2 13