Proses Pembentukan Opini Publik

tidaknya mempunyai kepentingan bersama dalam sesuatu hal. Sejumlah orang tersebut antara yang satu dengan yang lain dapat tidak kenal mengenal satu sama lain, akan tetapi sebenarnya mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap sesuatu masalah. Sunarjo, 1984:20

II.4.2 Proses Pembentukan Opini Publik

George Carslake Thompson dalam “The Nature of Public Opinion” Sastropoetro,1990:106 mengemukakan bahwa dalam suatu publik yang menghadapi issue dapat timbul berbagai kondisi yang berbeda-beda, yaitu: 1. Mereka dapat setuju terhadap fakta yang ada atau mereka pun boleh tidak setuju; 2. Mereka dapat berbeda dalam perkiraan atau estimation, tetapi juga bole tidak berbeda pandangan; 3. Perbedaan yang lain ialah bahwa mungkin mereka mempunyai sumber data yang berbeda-beda. Menurut Cultip dan Center Sastropoetro, 1990:52 pendapat umum merupakan hasil pengumpulan pendapat para individu tentang masalah-masalah yang bersifat umum. Kejadian- kejadian mengenai manusia baik yang mengenal hal yang pribadi maupun kelompok, mengenai publik isu dan kegiatan-kegiatan lainnya yang luar biasa dan aktual selalu merupakan bahan pembicaraan atau diskusi dalam keluarga atau masyarakat. Menurut Sastropoetro terdapat tiga tahap pembicaraan, yaitu sebagai berikut: 1. Tahap I, pendapat-pendapat yang ada masih semraut. 2. Tahap II, pembicaraan mulai terarah. Mulai membentuk pikiran yang jelas dan menyatu. Universitas Sumatera Utara 3. Tahap III, pendapat yang telah menyatu, bulat dan kuat. Pendapat yang terbentuk itu tidak ditentang lagi oleh orang-orang yang berada dalam kelompok tersebut seterusnya publik itu akan bubar dan membicarakan masalah. Hasil-hasil diskusi pada tahap ini menghasilkan pendapat yang jelas dan menyatu, bulat dan kuat The Solid Stage. Hal-hal yang diutarakan itu merupakan sebab timbulnya kontroversi terhadap issue-issue tertentu. Selanjutnya dikemukakan bahwa orang-orang yang mempunyai opini yang tegas, mendasarkannya kepada rational grounds atau alasan-alasan yang rasional yang berarti “dasar-dasar yang masuk akal dan dapat dimengerti orang lain”. Jadi, seperti yang telah dikemukakan terlebih dahulu dan perlu diulangi kembali ialah bahwa ada tiga sebab yang menimbulkan adanya suatu perbedaan pendapat, yaitu: 1. Perbedaan pandangan terhadap fakta; 2. Perbedaan perkiraan tentang cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan; 3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan. Dasar-dasar rasional yang berhubungan dengan ketiga sebab tadi berarti disebabkan oleh perbedaan-perbedaan itu, maka timbul kehati-hatian dalam pandangan agar mencapai suatu keserasian bagi terbentuknya suatu ekstraksi pendapat yang menguntungkan. Kemudian, dalam hubungannya dengan penilaian terhadap suatu opini publik, perlu diperhitungkan empat pokok, yaitu: 1. Difusi, yaitu apakah pendapat yang timbul merupakan suara terbanyak, akibat adanya kepentingan golongan; Universitas Sumatera Utara 2. Persistence, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa berlangsungnya issue karena disamping itu, pendapatpun harus diperhitungkan; 3. Intensitas, yaitu ketajaman terhadap issue; 4. Reasonabless atau pertimbangan-pertimbangan yang tepat dan beralasan. Dari tahapan-tahapan pembentukan pendapat tersebut dapatlah dibayangkan bahwa dalam proses itu telah timbul pro dan kontra atau setuju dan tidak setuju. Semua itu disebabkan oleh kerangka pengetahuan dan pengalaman masing-masing yang berada didalam publik itu berbeda-beda juga, belum lagi kemampuan yang menyangkut pengutaraan pendapat atau isi hatinya.

II.4.3 Kekuatan Opini Publik