Manfaat penelitian Komunikasi dan Komunikasi Efektif

I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah sudah pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga dengan penelitian ini yang memiliki tujuan sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengaruh program sosialisasi ASEAN goes to school terhadap opini siswa. b. Untuk mengetahui efektifitas sosialisasi ASEAN di sekolah-sekolah.

1.4.2 Manfaat penelitian

a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penalitian dibidang Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai opini publik. b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama ini. c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini.

I. 5 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan dan menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995 : 40. Universitas Sumatera Utara Menurut Kerlinger, teori merupakan himpunan konstruk konsep, yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dan menjabarkan relasi diantara variable untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. Rakhmat, 2004 : 6. Dengan adanya kerangka teori akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi dan komunikasi efektif 2. Komunikasi kelompok 3. Sosialisasi program ASEAN goes to school 4. Opini publik 5. Teori S-O-R

I.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Efektif

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi dengan manusia lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat dari adanya hubungan social. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin communis yang artinya “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari Universitas Sumatera Utara kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Wiryanto,2004:5 Harold laswell dalam karyanya Strukture and Function of Communication in Society Effendy, 2000:10, mengatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. who says what in which channel to whom and with what effect. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi menurut paradigma Laswell ada lima, yaitu: 1. Komunikator communicator, source, sender 2. Pesan Message 3. Media channel, media 4. Komunikan communicant,communicate,receiver, recipient 5. Efek Effect, impact, influence Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, keragu-raguan, kekawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Unsur-unsur yang terlibat dalam proses komunikasi adalah: - Sender komunikator, yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. - Encoding penyandian, yaitu proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang. - Message pesan, merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Universitas Sumatera Utara - Media Saluran, yaitu tempat berlalunya pesan dari komunikator ke komunikan - Decoding pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. - Receiver, yakni komunikan yang menerima pesan dari komunikator. - Response tanggapan, yaitu seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan. - Feedback umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. - Noise, yaitu gangguan yang tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh komunikator harus bertauan dengan proses pengawasandian oleh komunikan. Wilbur Schramm melihat pesan sebagai tanda esensial yang harus dikenal oleh komunikan. Semakin tumpang tindih bidang pengalaman Field of experience komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan semakin efektif pesan yang dikomunikasikan. Komunikator akan dapat menyandi dan komunikan akan dapat mengawasandi hanya dalam istilah- istilah pengalaman yang dimiliki masing-masing. Dalam teori komunikasi dikenal istilah empathy, yang berarti kemampuan memproyeksikan diri kepada peranan orang lain. Jadi, meskipun antara komunikator dengan komunikan terdapat perbedaan dalam kedudukan, jenis pekerjaan, agama, suku, bangsa, tingkat pendidikan, ideologi, dan lain-lain, jika komunikator bersikap empatik, Universitas Sumatera Utara komunikasi tidak akan gagal. Komunikasi efektif harus direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat dan pendengarnya. Effendy, 2000:18

I.5.2 Komunikasi Kelompok