2. Persistence, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa berlangsungnya issue karena disamping itu, pendapatpun harus diperhitungkan;
3. Intensitas, yaitu ketajaman terhadap issue; 4. Reasonabless atau pertimbangan-pertimbangan yang tepat dan beralasan.
Dari tahapan-tahapan pembentukan pendapat tersebut dapatlah dibayangkan bahwa dalam proses itu telah timbul pro dan kontra atau setuju dan tidak setuju. Semua
itu disebabkan oleh kerangka pengetahuan dan pengalaman masing-masing yang berada didalam publik itu berbeda-beda juga, belum lagi kemampuan yang menyangkut
pengutaraan pendapat atau isi hatinya.
II.4.3 Kekuatan Opini Publik
Telah dikemukakan bahwa opini publik atau pendapat publik sebagai suatu kesatuan pernyataan tentang suatu hal yang bersifat kontroversial, merupakan suatu
penilaian sosial atau social judgement. Sosial judgement itu timbul sebagai akibat dari suatu interaksi yang didahului dengan suatu diskusi. Oleh karena itu, maka pada pendapat
publik melekat beberapa kekuatan yang sangat diperhatian: 1. Opini publik dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang atau
sekelompok orang yang terkena hukuman tersebut. Hukuman sosial menimpa seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa dikucilkan, rasa
dijauhi, rasa rendah diri, rasa tidak berarti lagi dalam masyarakat, menimbulkan frustasi sehingga putus asa, dan bahkan ada yang karena itu lalu bunuh diri atau
mengundurkan diri dari jabatannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma sopan santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang lebih tua maupun antara
yang muda dengan sesamanya. 3. Opini publik dapat mempertahankan eksistensinya suatu lembaga dan bahkan bisa
juga menghancurkan suatu lembaga. 4. Opini publik dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan.
5. Opini publik dapat juga melestarikan norma sosial. Hukum-hukum opini publik berdasarkan pemikiran Hadley Cantril dkk
Sastropoetro, 1990 : 71-72 dalam tulisannya “ pengukuran terhadap pendapat publik” diantaranya sebagai berikut:
1. Opini publik sangat peka sensitive terhadap peristiwa-peristiwa penting. 2. Peristiwa-peristiwa yang sangat luar biasa dapat menggeser opini publik seketika
dari ekstremitas yang satu ke ekstremitas yang lain. 3. Opini pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh peristiwa-peristiwa daripada
oleh kata-kata, kecuali jika kata-kata itu sendiri merupakan peristiwa. 4. Pernyataan lisan dan garis-garis tindakan merupakan hal yang sangat penting
dikala opini itu belum terbentuk dan dikala orang-orang berada dalam keadaan suggestible dan mencari keterangan dari sumber terpercaya.
5. Pada umumnya opini publik tidak mendahului keadaan-keadaan darurat, ia hanya mereaksi keadaan-keadaan itu.
6. Secara psikologis opini pada dasarnya ditentukan oleh kepentingan pribadi. Peristiwa-peristiwa, kata-kata, dan lain-lain perangsang mempengaruhi opini
publik hanya jika ada hubungannya yang jelas dengan kepentingan pribadi itu.
Universitas Sumatera Utara
7. Opini tidaklah menetap lama, kecuali bila orang-orang merasa bahwa kepentingan pribadinya benar-benar tersangkut atau jika opini yang dibangkitkan oleh kata-
kata diperkuat oleh peristiwa-peristiwa. 8. Jika suatu opini didukung oleh suatu mayoritas yang tidak terlalu kuat, dan jika
opini tidak mempunyai bentuk yang kuat pula, maka fakta-fakta yang nyata cenderung mengalihkan opini dari arah penerimaan.
9. Dimensi psikologis dalam suatu opini mempunyai peranan penting dalam hal pengarahan, intensitas, keluasaan, dan kedalaman.
II .5 Teori S-O-R
Pada awalnya model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Responden S- R akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organisme dalam bagiannya sehingga
menjadi Stimulus-Organism-Response S-O-R. Teori S-O-R merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan bahwa organisme akan menghasilkan perilaku
atau reaksi tertentu jika diberikan suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan
kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan. Elemen-elemen utama dari model ini adalah pesan stimulus, penerima organisme, dan efek respon.
Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi program ASEAN goes to school sebagai stimulus yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang
sesuai dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami
Universitas Sumatera Utara
oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi apa yang pernah dia alami.
Dalam mempelajari sikap yang baru tersebut ada tiga variabel yang harus diperhatikan yaitu: Perhatian, pengertian, dan penerimaan. Proses tersebut dapat dilihat
melalui teori S-0-R menurut Effendy yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.2 Teori S-O-R
Pada teori S-O-R perubahan sikap bergantung kepada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima
atau ditolak. Kombinasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses
berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap atau mungkin sebaliknya.
Respon yang ditimbulkan stimulus hanya sampai pada tahap kognitif dan afektif saja tidak sampai pada tahap behavioral perubahan sikap terhadap pesan dikerenakan
penelitian mengenai program Asean goes to school ini dibatasi pada opini publik yang muncul akibat adanya stimulus yaitu pesan yang disampaikan duta muda Asean sebagai
komunikator dalam kegiatan tersebut. Stimulus
Organisme: -
Perhatian -
Pengertian
-
Penerimaan
Respon
Universitas Sumatera Utara
Adapun tahap-tahap yang sesuai dari respon tersebut adalah: 1. Tahap Kognitif, yaitu meliputi ingatan-ingatan terhadap suatu pesan, kesadaran
pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan tersebut.. 2. Tahap Afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi informasi,
evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba melakukannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode dalam pembuatan penelitian menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada dalam
kegiatan ilmiah. Metodologi merupakan hal yang penting untuk menentukan secara teoritis operasional yang dipakai sebagai pegangan dalam mengambil langkah-langkah
sehingga dapat diketahui tentang:
III . 1 Deskripsi lokasi penelitian III. 1. 1 SMUN 4 MEDAN
Didirikan pada tahun : 1961
Alamat sekolah : Jl. Gelas no.12 Ayahanda Medan
Provinsi : Sumatera Utara
Kecamatan : Medan petisah
Kelurahan : Sei putih tengah
Jumlah siswa TA. 20062007 : 1082 orang
Jumlah kelas : 27 kelas
Jumlah guru : 96 orang
Jumlah pegawai : 63 orang
Kepala sekolah : Drs. Nolong Samura,Msc.
Universitas Sumatera Utara