Pengajaran Akuntansi dalam Kurikulum

2.1.8 Tinjauan tentang Akuntansi sebagai Cabang Pendidikan IPS

Konsep IPS pada awalnya berkembang dari Amerika Serikat dengan nama social studies. Pada tahun 1993 National Council for the Social Studies NCSS dalam Sapriya 2009:10 mengeluarkan definisi resmi social studies sebagai berikut. Social studies is the integrated study of the social sciences and humanities to promote civic competence. Within the school program, social studies providescoordinated, systematic study drawing upon such displines as antrhopology, archaeology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion and sociology, as well as appropriate content from the humanities, mathematic and natural sciences. The primary purpose of social studies is to help young people develop the ability to make informed and resoned decisions for the public good as citizens of a culturally diverse, democratic society in an interdependent world. Menurut Banks dalam Sapriya 2009: 10 social studies diartikan sebagai berikut. The social studies is that part of the elementary and high school curriculum which has the primary responsibility for helping student to develop the knowledge, skills, attitudes and vallues needed to participate in the civic life of their local communities, the nation and the world. Berdasarkan kedua pendapat di atas, IPS merupakan bagian dari kurikulum dari disiplin ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu pengetahuan politik, psikologi, agama dan sosiologi juga yang bersumber dari humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan alam yang memiliki peran untuk membekali siswa atau peserta didik agar memiliki pengetahuan guna melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selanjutnya menurut Trianto 2009: 124 tentang IPS sebagai berikut. Merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, hukum, politik dan budaya. Ilmu sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial sosiologi, sejarah, geografi, politik, hukum, budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Mata pelajaran Akuntansi dalam IPS merujuk kepada tradisi IPS sebagai pendidikan ilmu-ilmu sosial. Dalam penyajiannya, materi mata pelajaran IPS untuk jenjang SMA MASMK menganut pendekatan terpisah separated, artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun mengacu pada beberapa disiplin ilmu sosial,yakni Akuntansi, geografi, ekonomi, sosiologi, dan antropologi.

2.2 Hasil Belajar

Ketuntasan pembelajaran ditentukan dengan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Suatu tujuan pembelajaran tuntas maka proses belajar mengajar tersebut dapat dikatakan berhasil. Hasil belajar mempunyai arti yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar yang dicapai dalam diri siswa merupakan dampak dari interaksi antara guru dengan peserta didik. Dimyati dan Mudjiono 2006: 3 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari segi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Jika dalam prosespembelajaran interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa baik, maka hasil belajar yang diperoleh akan baik pula. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yangdapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembanganyang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya Hamalik, 2003: 155. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Slameto, 2002: 157, sebagai berikut. a. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia intern Faktor ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor akuntansis dan faktor psikologis. Faktor akuntansis antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedangkan faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan ,kebiasaan belajar. b. Faktor yang bersumber dari luar manusia ekstern Faktor ini diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor manusia dan faktor non manusia seperti alam, benda, hewan, dan lingkungan fisik. Agar hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai secara optimal, maka proses pembelajaran harus dilakukan secara sadar dan terorganisi r . Seperti yang diungkapkan oleh Sardiman, 2000: 19, agar memperoleh hasil belajar yang optimal, maka proses belajar dan pembelajaran harus dilakukan secara sadar dan terorganisir. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas , maka dapat diketahui bahwa hasil belajar adalah dampak dari proses pembelajaran yang dijadikan tolak ukur keberhasilan tujuan pembelajaran, siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika setelah mengikuti proses pembelajaran terdapat perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 7 82

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 4 KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 36

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 146

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEBANGSAAN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 32 77

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

2 10 121

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 58

STUDI PERBANDINGAN SIKAP SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 5 92

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 5 93

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA E LEARNING BERBASIS EDMODO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X AKUNTANSI 1

6 21 244

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE PADA SISWA KELAS X PEMASARAN SMK BINA BANGSA SEDONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 11