15
ini, peserta didik dapat melihat pengetahuan secara holistik. Lebih daripada itu, Project Based Learning merupakan investigasi
mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik The George Lucas Educational
Foundation: 2008. d. Project-based learning is a method that fosters abstract, intellectual
tasks to explore complex issues. Project Based Learning merupakan
pendekatan pembelajaran
yang memperhatikan
pemahaman. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna.
The George Lucas Educational Foundation: 2005.
2.2.2 Karakteristik Project Based Learning
Menurut Buck Institute for Education 1999, sebagaimana dikutip oleh Wena 2011: 145 tentang karakteristik Project Based Learning
menyebutkan bahwa Project Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Siswa membuat keputusan dan membuat sebuah kerangka kerja. 2. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
3. Siswa mendesain proses untuk mencapai hasil. 4. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan. 5. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.
16
6. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang sudah dijalankan. 7. Hasil akhir berupa produk yang dievaluasi kualitasnya.
8. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
2.2.3 Prinsip – Prinsip Project Based Learning
Menurut Thomas 2000 sebagimana dikutip Wena 2011: 145- 146, pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip yaitu a
sentralis, b pertanyaan pendorong, c investigasi konstruksif, d otonomi, dan e realistis
a. Prinsip sentralis centrality menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi
pembelajaran, dimana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. Oleh karena itu, kerja proyek
bukan merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis dari konsep yang sedang dipelajari, melainkan menjadi sentral kegiatan
pembelajaran di kelas. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran akan dapat dilaksasnakan secara optimal. Dalam pembelajaran berbasis
proyek, proyek adalah startegi pembelajaran, siswa mengalami dan belajar konsep
– konsep inti suatu disiplin ilmu melalui proyek. b. Prinsip pertanyaan pendorong penuntun driving question berarti
bahwa kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau permasalahan”
yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau
17
prinsip utama suatu bidang tertentu. Kaitan antara pengetahuan konseptual dengan aktivitas nyata dapat ditemui melalui pengajuan
pertanyaan. Jadi dalam hal ini kerja sebagai external motivation yang mampu menggugah siswa internal motivation untuk
menumbuhkan kemandiriannya dalam mengerjakan tugas – tugas
pembelajarannya. c. Prinsip investigasi konstruksif constructive investigation merupakan
proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam
investigasi memuat proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, discovery dan pembentukan
model. Disamping itu, dalam kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini tidak menimbulkan masalah bagi siswa atau permasalahan itu
dapat dipecahkan siswa melalui pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, maka proyek itu sekedar latihan bukan proyek dalam
konteks pembelajaran berbasis proyek. Oleh karena itu, penentuan jenis proyek haruslah dapat mendorong siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuan sendiri untuk memecahakan persoalan yang dihadapinya. Dalam hal ini, guru harus mampu merancang suatu kerja proyek yang
mampu menumbuhkan rasa ingin meneliti, rasa untuk berusaha memecahkan masalah, dan rasa ingin tahu yang tinggi.
d. Prinsip otonomi autonomy dalam pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan
18
proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervise dan bertanggung jawab. Oleh
karena itu, lembar kerja siswa, petunjuk kerja praktikum, dan yang sejenisnya bukan merupakan aplikasi dari prinsip pembelajaran
berbasis proyek. Dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian siswa.
e. Prinsip realistis realism berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti di sekolah. Pembelajaran berbasis proyek
harus dapat memberikan perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran konteks kerja, kolaborasi kerja,
produk, pelanggan, maupun standar produknya. Jadi, guru harus mampu menggunakan dunia nyata sebagai sumber belajar bagi siswa.
2.2.4 Langkah - Langkah Project Based Learning