Prinsip – Prinsip Aktivitas Aktivitas Belajar Siswa

20

2.3 Aktivitas Belajar Siswa

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Pendidikan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak – anak didiknya. Jadi, yang lebih banyak melakukan aktivitas adalah siswa itu sendiri. Aktivitas adalah kegiatan atau perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Di samping itu, Sardiman 2011: 96 menyatakan bahwa “aktivitas belajar adalah prinsip atau asas – asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar baik yang bersifat fisik maupun menta l.” Aktivitas siswa selama belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

2.3.1 Prinsip – Prinsip Aktivitas

Untuk melihat prinsip aktivitas belajar dari sudut pandangan ilmu jiwa ini secara garis besar dibagi menjadi dua pandangan yakni ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern. 1. Menurut Pandangan Ilmu Jiwa Lama Menurut John Locke dan Herbert dalam Nasution 2004: 87, proses belajar mengajar guru akan senantiasa mendominasi kegiatan. Siswa terlalu pasif, sedang guru aktif dan segala inisiatif datang dari guru. Siswa ibarat botol kosong yang diisi air oleh sang guru. Gurulah yang menentukan bahan dan metode, sedang siswa menerima begitu saja. 21 Aktivitas anak terutama terbatas pada mendengarkan, mencatat, menjawab pertanyaan bila guru memberikan pertanyaan. Mereka para siswa hanya bekerja karena atas perintah guru, menurut cara yang ditentukan guru, begitu juga berfikir menurut yang digariskan oleh guru. Memang sebenarnya anak didik itu tidak pasif secara mutlak, hanya proses belajar mengajar semacam ini jelas tidak mendorong anak didik untuk berfikir dan beraktivitas. Yang banyak beraktivitas adalah guru dan guru dapat menetukan segala sesuatu yang dikehendaki. Hal ini sudah barang tentu tidak sesuai dengan hakikat pribadi anak didik sebagai subjek belajar. 2. Menurut pandangan ilmu jiwa modern. Belajar adalah berbuat dan sekaligus merupakan proses yang membuat anak didik harus aktif. Hal ini sesuai dengan hakikat anak didik sebagai manusia yang penuh dengan potensi yang bisa berkembang secara optimal apabila kondisi mendukungnya. Sehingga yang penting bagi guru adalah menyediakan kondisi yang kondusif. Perlu ditambahkan bahwa yang dimaksud aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus saling terkait. Sebagai contoh seseorang itu sedang belajar dengan membaca. Secara fisik kelihatan bahwa orang tadi membaca menghadapi suatu buku, tetapi mungkin pikiran dan sikap mentalnya tidak tertuju pada buku yang dibaca. Ini menunjukan tidak ada 22 keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental. Kalau sudah demikian maka belajar itu tidak akan optimal. Sehubungan dengan hal itu, Piaget sebagaimana dikutip Nasution 2004: 88 menerangkan bahwa seseorang anak itu berfikir sepanjang ia perbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berfikir. Oleh karena itu, agar anak berfikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berfikir pada taraf perbuatan. Dengan demikian, jelas bahwa aktivitas itu dalam arti luas, baik yang bersifat fisik atau jasmani maupun mental atau rohani. Kaitan antara keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal.

2.3.2 Jenis – Jenis Aktivitas dalam Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN AKTIVITAS BERKARAKTER DAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI

0 6 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII

1 8 205

IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN PERFORMANCE SISWA

3 39 258

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MY OWN DICTIONARY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS SISWA SMA

1 15 255

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kel

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kela

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMP.

0 0 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA.

0 2 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATERI KONSEP MASALAH EKONOMI.

0 0 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA.

0 0 2