22
keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental. Kalau sudah demikian maka belajar itu tidak akan optimal.
Sehubungan dengan hal itu, Piaget sebagaimana dikutip Nasution 2004: 88 menerangkan bahwa seseorang anak itu berfikir sepanjang ia
perbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berfikir. Oleh karena itu, agar anak berfikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat
sendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berfikir pada taraf perbuatan.
Dengan demikian, jelas bahwa aktivitas itu dalam arti luas, baik yang bersifat fisik atau jasmani maupun mental atau rohani. Kaitan antara
keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal.
2.3.2 Jenis – Jenis Aktivitas dalam Belajar
Dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya suatu aktivitas yang mampu merangsang semua potensi peserta didik untuk berkembang secara
optimal. Aktivitas belajar banyak macamnya, para ahli mencoba mengklasifikasikan antara lain Paul D. Dierich sebagaimana dikutip
Nasution 2004: 91 membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok sebagai berikut :
1. Kegiatan - kegiatan visual: membaca, melihat gambar - gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang
lain bekerja, atau bermain.
23
2. Kegiatan - kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, dan diskusi. 3. Kegiatan - kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrument musik, dan mendengarkan siaran radio.
4. Kegiatan - kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan
tes, dan mengisi angket. 5. Kegiatan - kegiatan menggambar: membuat grafik, peta, diagram,
dan pola. 6. Kegiatan - kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-
alat, melaksanakan pameran, membuat model, menari, dan menyelenggarakan permainan.
7. Kegiatan - kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor- faktor, menemukan hubungan
– hubungan, dan membuat keputusan.
8. Kegiatan - kegiatan emosional: minat, berani, tenang, dan sebagainya.
Implementasi indikator aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran fisika dengan model Project Based Learning dapat dilihat
sebagai berikut
24
2.2 Tabel Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik No Indikator Aktivitas
1. Aktivitas Visual a. Memperhatikan saat guru memberikan
penjelasan b. Memperhatikan pada saat teman
mempresentasikan produk 2.
Aktivitas lisan a. Bertanya pada teman atau guru tentang materi yang dipahami
b. Mampu menggemukkan pendapat dalam diskusi kelompok
3. Aktivitas
mendengarkan
4. Aktivitas a. Mendengarkan guru saat memberikan
penjelasan b. Mendengarkan penyajian produk yang
dipresentasikan kelompok a. Membuat catatan penting atau menulis
menulis penjelasan guru dan hasil diskusi
kelompok b. Mampu membuat kesimpulan hasil
diskusi 5.
Aktivitas metrik a. Mampu menyelesaikan proyek
b. Mampu mempresentasikan produk serta proses pemecahan masalah pada teman
lain 6.
Aktivitas Bersemangat dan menaruh minat selama
emosional kegiatan belajar
2.3.3 Manfaat Aktivitas dalam Pembelajaran