Tabel 4.23 Koefisien Determinasi R
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.303
a
.054 .038
3.10870 a. Predictors: Constant, Partisipasi Anggota dalam Pemanfaatan Usaha
Nilai R sebesar 0,054, artinya pengaruh partisipasi anggota dalam pemanfaatan usaha terhadap SHU anggota sebesar 03,8, dengan asumsi variabel
lain tetap. Adapaun pengaruhnya adalah positif dan signifikan hal ini dibuktikan dengan besarnya nilai 0,001 0,05 atau dengan uji t, t hitung = 1,833 yang berarti
tidak tolah Ho, artinya partisipasi anggota dalam pelaksanaannya berpengaruh terhadap perolehan SHU anggota signifikan.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Perolehan SHU Anggota
Partisipasi anggota sangat berkaitan dengan keberhasilan koperasi karena melalui partisipasi anggota maka segala aspek koperasi yang berhubungan
dengan pelaksanaan
kegiatan untuk
tercapainya tujuan
koperasi dapaterealisasikan. Keberhasilan koperasi dapat dilihat dari peolehan SHU
dari tiap anggotanya. Partisipasi anggota pada LKI Buana Kartika dapat dikatakan belum merata
disemua bidang usaha yang telah ada, dapat terlihat dari anggota yang kurang
memanfaatkan jasa di koperasi tiap mengalami penurunan. Hal ini di koperasi ini dapat menambah kualitas di koperasi.
Partisipasi anggota adalah kesediaan anggota untuk melaksanakan hak dan kewajiban keanggotaannya secara bertanggung jawab. Apabila anggota
berpartisipasi aktif maka akan tercapai keberhasilan koperasi. Hal diatas sesuai pendapat Sitio dan Tamba 2001:30 yang menyatakan
“keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi anngota aktif setiap anggotanya”. Maka setiap anggota koperasi bertanggung jawab
atas maju atau mundurnya koperasi mereka karena anggota koperasi berkewajiban membantu memajukan usaha koperasi mereka karena anggota
koperasi berkewajiban peran aktif anggota-anggotanya koperasi tidak mungkin maju dan berkembang dengan baik.
Partisipasi memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan koperasi seperti mengembangkan perolehan SHU, tanpa partisipasi anggota
koperasi tidak dapat bekerja secara efisien dan efektif. Dalam koperasi, keuntungan yang diproleh disebut sebagai sisa hasil usaha. SHU adalah selisis
antara pendapatan yang diperolah dari pelayanan anggota dan masyarakat. Setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan
mendapat bagian sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada non anggota yang pasif. Anggota yang menggunakan jasa operasi akan membayar niai jasa
tersebut terhadap koperasi, dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan diperhitungkan pada saat pembagian sisa hasil usaha. Transaksi antara
anggota dan koperasi inilah yang dimaksud jasa usaha koperasi.
Dari hasil output didapatkan nilai 2.543 sig. t
hitung
= 0.000 α = 0,05, maka tolak H
dan terima H
1
yang artinya variabel independen X secara parsial Individu mempengaruhi variabel dependen Y secara signifikan. Hasil analisis
ada pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggota terhadap perolehan SHU anggota LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
Berdasarkan analisis deskriptif persentase secara umum menurut responden menyatakan partisipasi anggota jumlah persentase 79,91
termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggota di Koperasi LKI Buana Kartika baik. analisis deskriptif persentase secara
umum menurut responden menyatakan perolehan SHU anggota jumlah persentase 63.59 termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
perolehan SHU anggota di Koperasi LKI Buana Kartika baik. Diperoleh nilai F = 9,015 dengan nilai sig. = 0,000 sehingga nilai
signifikan regresinya lebih kecil dari α = 5 = 0,05 maka H ditolak sehingga
model persamaan regresi diatas diterima dengan kata lain persamaan regresinya linier atau ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
dengan variabel dependen. Besarnya pengaruh partisipasi anggota terhadap perolehan SHU anggota
dapat diketahui dari koefisien determinasi secara parsial R. Sedangkan hasil uji koefisien determinasi parsial R variabel partisipasi anggota sebesar70,9,
sehingga kontribusi variabel partisipasi anggota terhadap SHU anggota secara parsial. Semakin aktif dalam partisipasi semakin tinggi mendapat perolehan
SHU anggota.
SHU yang diterima oleh setiap anggota pada dasarnya merupakan intensif dari modal yang diinvestasikan dan transaksi yang dilakukan anggota dengan
koperasi. SHU yang akan diterima oleh setiap anggota berbeda-beda, tergantung dengan partisipasi anggota tersebut terhadap koperasi. Semakin
besar partisipasi anggota, maka akan semakin besar pula SHU yang akan diterima anggota tersebut. Untuk memperoleh SHU yang tinggi maka
diperlukan partisipasi aktif setiap anggota. Partisipasi aktif tiap anggota sangat berpengaruh terhadap perolehan SHU
anggota itu sendiri, apabila anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan melaksanakan haknya secara bertanggung jawab maka dapat dikatakan
partisipasi anggota tersebut baik atau aktif, tapi apabila hanya sedikit anggota yang menjalankan kewajiban dan haknya terhadap koperasi maka dapat
dikatakan partisipasi anggota tersebut buruk atau kurang aktif. Hal ini senada dengan sependapat Sitio dan Tamba 2001:79 “semakin
tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota”. Partisipasi anggota sangat penting bagi perkembangan
koperasi, tanpa partisipasi anggota maka kemungkinan atas rendah atau menurunnya efisiensi dan efektifitas anggota dalam mencapai kinerja koperasi
yang baik akan lebih besar. Partisipasi anggota yang baik dapat membuat koperasi mencapai tujuan yang diinginkan. Koperasi yang telah berjalan engan
baik dimana mampu menumpuk modal dan mampu menutupi kegiatan maka koperasi telah mampu menghasilkan laba yang disebut dengan SHU. Sehingga
untuk meningkatkan partisipasi anggota, koperasi perlu adanya ide-ide baru
yang dapat menarik anggota sehingga anggota berpartisipasi aktif dalam koperasi, misalnya unit usaha yang telah ditetapkan, maka koperasi perlu
menerapkan aturan untuk membayar sebelum tanggal telah ditentukan dan apabila anggota terlambat membayar maka anggota akan mendapat denda.
Perolehan SHU anggota LKI Buana Kartika lima tahun terkhir mengalami penurunan secara terus menerus, menjadi hal yang perlu
diperhatikan. Hal ini karena kurangnya partsipasi aktif dari tiap anggotanya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara parsial sebesar 70,9.
Bahwa partisipasi anggota memberikan kontribusi yang posotif terhadap perolehan SHU anggota LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak.
4.4.2 Pengaruh Partisipasi Anggota dalam Modal, Organisasi, Pemanfaatan Usaha Terhadap Perolehan SHU Anggota
Hal ini sependapat dengan Widiyanti 2007:199 a Partisipasi dalam Modal adalah Partisipasi dalam modal terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan hibah, sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota. b
Partisipasi dalam Organisasi adalah Partisipasi dalam oraganisasi ditandai oleh hubungan identitas yang dapat diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh
koperasi sesuia dengan kepentingan dan kebutuhan anggotanya. c Partisipasi dalam Pemanfaatan Usaha adalah Partisipasi dalam pemanfaatan usaha berkaitan
dengan fungsi ganda anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan dari koperasinya.
Partisipasi memegang
peranan yang
menentukan dalam
perkembangan koperasi seperti mengembangkan perolehan SHU, tanpa partisipasi anggota koperasi tidak dapat bekerja secara efisien dan efektif. Dalam koperasi,
keuntungan yang diproleh disebut sebagai sisa hasil usaha. SHU adalah selisis antara pendapatan yang diperolah dari pelayanan anggota dan masyarakat. Setiap
anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan mendapat bagian sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada non anggota yang pasif.
Anggota yang menggunakan jasa operasi akan membayar niai jasa tersebut terhadap koperasi, dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan
diperhitungkan pada saat pembagian sisa hasil usaha. Transaksi antara anggota dan koperasi inilah yang dimaksud jasa usaha koperasi.
Hal ini senada dengan sependapat Sitio dan Tamba 2001:79 “semakin
tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota”. Partisipasi anggota sangat penting bagi perkembangan koperasi,
tanpa partisipasi anggota maka kemungkinan atas rendah atau menurunnya efisiensi dan efektifitas anggota dalam mencapai kinerja koperasi yang baik akan
lebih besar. Partisipasi anggota yang baik dapat membuat koperasi mencapai tujuan yang diinginkan. Koperasi yang telah berjalan engan baik dimana mampu
menumpuk modal dan mampu menutupi kegiatan maka koperasi telah mampu menghasilkan laba yang disebut dengan SHU. Sehingga untuk meningkatkan
partisipasi anggota, koperasi perlu adanya ide-ide baru yang dapat menarik anggota sehingga anggota berpartisipasi aktif dalam koperasi, misalnya unit usaha
yang telah ditetapkan, maka koperasi perlu menerapkan aturan untuk membayar sebelum tanggal telah ditentukan dan apabila anggota terlambat membayar maka
anggota akan mendapat denda. Maka dengan adanya partisipasi aktif dari anggota, maka anggota juga mendapat keuntungan dari hal tersebut yaitu memperoleh SHU
yang besar. Adapun pengaruhnya adalah positif dan signifikan hal ini dibuktikan
dengan partisipasi anggota dalam modal besarnya nilai 0,041 0,05 atau dengan uji t, t hitung = 1,494 yang berarti tidak tolak Ho, artinya partisipasi anggota
dalam modal berpengaruh terhadap perolehan SHU anggota signifikan. Dibuktikan dengan partisipasi anggota dalam organisasi besarnya nilai 0,000
0,05 atau dengan uji t, t hitung = 0,303 yang berarti tidak tolak Ho, artinya partisipasi anggota dalam organisasi berpengaruh terhadap perolehan SHU
anggota signifikan. Dibuktikan dengan partisipasi anggota dalam pemanfaatan usaha besarnya nilai 0,003 0,05 atau dengan uji t, t hitung = 0.202 yang berarti
tidak tolak Ho, artinya partisipasi anggota dalam pemanfaatan usaha berpengaruh terhadap perolehan SHU anggota signifikan.
Diperoleh nilai F = 2,009 dengan nilai sig. = 0,000 sehingga nilai signifikan regresinya lebih kecil dari α = 5 = 0,05 maka H
ditolak sehingga model persamaan regresi diatas diterima dengan kata lain persamaan regresinya
linier atau ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Berdasarkan analisis deskriptif persentase secara umum menurut responden menyatakan partisipasi anggota jumlah persentase 79.71
termasuk dalam kategori baik. Deskripsi persentase secara umum menurut responden partisipasi anggota dalam modal sebesar 78.03 termasuk dalam
kategori baik. Deskripsi persentase secara umum menurut responden partisipasi anggota dalam organisasi sebesar 78.00 termasuk dalam kategori
baik. Deskripsi persentase secara umum menurut responden partisipasi anggota dalam pemanfaatan usaha sebesar 80.73 termasuk dalam kategori
baik. Deskripsi persentase secara umum menurut responden perolehan SHU anggota sebesar 63.59 termasuk dalam kategori baik Hal ini menunjukkan
bahwa partisipasi anggota di Koperasi LKI Buana Kartika baik. Semakin aktif partisipasi dalam sifatnya, bentuknya, pelaksanaannya, Kepentingannya
semakin tinggi perolehan SHU anggota. Diperoleh nilai F = 2.009 dengan nilai sig. = 0,000 sehingga nilai
signifikan regresinya lebih kecil dari α = 5 = 0,05 maka H ditolak sehingga
model persamaan regresi diatas diterima dengan kata lain persamaan regresinya linier atau ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen. Besarnya pengaruh partisipasi anggota terhadap perolehan SHU anggota
dapat diketahui dari koefisien determinasi secara parsial R. Sedangkan hasil uji koefisien determinasi parsial R variabel partisipasi anggota sebesar 12,5,
sehingga kontribusi variabel partisipasi anggota terhadap SHU anggota secara parsial.
4.4.3 Pengaruh Partisipasi Anggota dalam Modal Terhadap Perolehan SHU Anggota