keperluan lainnya ditetapkan oleh rapat anggota. Dalam hal ini, jasa usaha mencakup transaksi usaha dan partisipasi modal, maka besarnya SHU yang
diterima oleh setiap angota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Bahwa ada
hubungan linier antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam perolehan SHU. Artinya, semakin besar transaksi usaha dan modal anggota dengan
koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima.
2.2.2 Pembagian Sisa Hasil Usaha SHU Anggota
Menurut Sitio dan Tamba 2001:89, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dan dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota
sendiri, yaitu : a.
SHU atas jasa modal Pembagian ini juga seakligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun
investor, karena jasa atas modal simpanan tetap diterima dari anggota koperasinya sepanjang koperasi tersebut mengasilkan SHU pada tahun buku
yang bersangkutan. b.
SHU atas jasa usaha Jasa ini menjelaskan bahwa anggota selain pemilik juga sebagai pemakai atau
pelanggan. Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan anturan yang telah
ditetapka pada Anggaran DasarAnggaran Rumah Tangga koperasi sebagai berikut 1 Cadangan koperasi, 2 Jasa anggota, 3 Dana penggurus, 4 Dana
karyawan, 5 Dana pendidikan, dan 6 Dana pembangunan daerah kerja.
Agar tercermin asas keadilan demokrasi, transparasi dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU
sebagai berikut : a.
SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota Pada hakikatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang
bersumber dari anggota sendiri, sedangkan SHU yang bukan berasal dari anggota dijadikan sebagai cadangan koperasi. Oleh sebab itu, langkah
pertama dalam pembagian SHU adalah memilah antara SHU yang bersumber dari anggota dan SHU yang bersumber dari non anggota.
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang
dilakukan anggota sediri. SHU yag diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif
dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, pada ditentukan proporsi
SHU untuk jasa transaksi usaha yang dibagikan kepada anggota. c.
Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi
kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehigga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa
partisipasinya kepada koperasi. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi para anggota koperasi dalam
membangun sauatu kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu pendidikan dalam proses demokrasi.
d. SHU anggota dibayar secara tunai
SHU per anggota harus diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sendiri sebagai badan usaha yang
sehat kepada anggota dan masyarkat mitra bisnisnya. Sitio dan Tamba, 2001:91-92
Menurut Undang-Undang Perkoperasian No 25 tahun 1992 pasal 5 ayat 1 dijelaskan bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota kepada koperasi. Artinya dalam pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi kepada anggota ini
tidak semata-mata melihat besar kecilnya modal yang harus dimasukan satu disetorkan kepada koperasi melainkan harus sebanding satu seimbang dengan
transaksi dan partisipasi anggota modal yang diberikan anggota kepada koperasi. Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta besarnya
keperluan lain ditetapkan dalam rapat anggota. Secara proposional, pembagian SHU adalah 25 untuk cadangan, 30
untuk anggota menurut perbandingan banyaknya pembelian pada koperasi, 20 untuk anggota penyimpan setinggi-tingginya 8 dari simpanan anggota, 10
untuk pengurus, 5 untk dana karyawan, 5 untuk dana social dan 5 untuk dana pembanguan daerah kerja. Pembagian dalam diatas ini hanyalah berupa
pedoman dan dapat diubah menurut keputusan rapat anggota, dengan mengingat ketentuan Sisa Hasil Usaha pada koperasi dapat dibedakaan antara Sisa Hasil
Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari bukan anggota. Sisa Hasil Usaha merupakan
salah satu daya tarik bagi seseorang untuk menjadi anggota koperasi tersebut dan akan mendorong anggota yang berpartisi pasif menjadi aktif.
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SHU Anggota