menjadi lebih prestisious bagi anggota maupun masyarakat pada umumnya. Hal yang cukup esensial, bahwa anggota harus dijamin memperoleh manfaat
ekonomi dan non-ekonomi dari layanan usaha koperasi.
2.3.3 Ciri-Ciri Partisipasi Anggota
Menurut Anoraga dan Nanik 2003:112 berbagai yang muncul sebagai ciri- ciri anggota yang berpartisipasi baik, dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib secara tertib dan terartur.
b. Membantu modal koperasi disamping simpanan pokok dan wajib sesuai
dengan kamampuan masing-masing. c.
Menjadi langganan koperasi setia. d.
Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif. e.
Menggunakan hak untuk mengawasi jalannya usaha koperasi, menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Bahwa anggota yang berperan sebagai pemilik maupun pelanggan merupakan kunci utama dalam kemajuan koperasi, karena koperasi merupakan
kumpulan orang-orang dan bukan merupakan kumpulan modal yang menitik beratkan pada partisipasi modal, partisipasi dalam kegiatan usaha, maupun
partisipasi pengambilan keputusan karena partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di
dalam sebuah koperasi.
2.3.4 Alat Partisipasi Anggota
Menurut Ropke 2003:53-55 ada tiga alat utama yang dapat digunakan para anggota koperasi untuk mencapai pengambilan keputusan dalam perusahaan
koperasi yang merefleksikan permintaan mereka adalah hak memilih vote, suara voice, keluar dari koperasi exit sebagai berikut:
a. Memilih vote
Vote adalah alat untuk mengkspresika pilihan melalui kotak suara, vote merupakan hak anggota memilih, lahir dari statusnya sbagai pemilik usaha
koperasi. Hak pilih dan kekuatannya sama ekuivalen dengan hak para pemegang saham perusahaan umum, tetapi dengan satu perbedaan besar.
Enggan vote anggota dapat mempengaruhi siapa yang akan dipilih menjadi manajer maupun badan pengawas supervisory board dan pengaruh
lainnya. b.
Suara voice Voice
melibatkan dialog, persuasi, dan upaya terus-menerus lainnya yang dilakukan oleh anggota untuk mempengaruhi kepemimpinan
koperasi khususnya manajemen, untuk bertindak menurut atas dasar kepentingan anggota. Dengan voite anggota koperasi dapat memengaruhi
manajemen dengan cara bertanya, memberi atau mencari informasi, maupun dengan mengajukan ketidaksepakatan dan kritik.
c. Kelar dari Koperasi exit
Dengan exit anggota dapat mempengaruhi manajemen dengan cara meninggal koperasi misalnya dengan membeli input yang lebih sedikit
dari koperasi dan membeli lebih banyak dari segi pesaing, atau dengan
cara mengancam keluar dari keanggotaan koperasi, maupun mengurangi kegiatan mereka.
Dalam koperasi, terdapat satu mekanisme penting atau solusi atas terlalu mudahnya exit, yaitu kesetiaan anggota. Voice akan meningkatkan sejalan dengan
kesetiaan anggota ada koperasi. Kestiaan dapat mengaktifkan voice dan vote. Akan tetapi, terdapat batas-batas efektifitas dalam mengaktifkan voicevote
melelui kesetian.
2.3.5 Indikator Partisipasi Anggota