salah satu daya tarik bagi seseorang untuk menjadi anggota koperasi tersebut dan akan mendorong anggota yang berpartisi pasif menjadi aktif.
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SHU Anggota
Menurut Andjar Pachta W, dkk 2005:56, “Faktor-faktor yang mempengaruhi SHU terdiri dari 2 faktor yaitu Faktor Dalam dan Faktor Luar”.
1. Faktor dari Dalam yaitu :
a Partisipasi Anggota
Para anggota koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan koperasi karena tanpa adanya peran anggota maka koperasi tidak akan berjalan
lancar. b
Jumlah Modal Sendiri SHU anggota yang di peroleh sebagian dari modal sendiri yaitu dari
simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan dan hibah. c
Kinerja Pengurus Kinerja pengurus sangat di perlukan dalam semua kegiatan yang di
lakukan oleh koperasi, dengan adanya kinerja yang baik dan sesuai persyaratan dalam Anggaran Dasar serta UU Perkoperasian maka hasil
yang dicapaipun juga akan baik. d
Jumlah unit usaha yang dimiliki Setiap koperasi pasti memiliki unit usaha hal ini juga menentukan
seberapa besar volume usaha yang di jalankan dalam kegiatan usaha tersebut.
e Kinerja Manajer
Kinerja manajer menentukan jalannya semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi dan memiliki wewenang atas semua hal-hal yang bersifat
intern. f
Kinerja Karyawan Merupakan kemampuan seorang karyawan dalam menjadi anggota
koperasi. 2. Faktor dari Luar yaitu :
a Modal Pinjaman dari Luar.
Modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan merupakan utang
yang pada saatnya harus di bayar kembali agar tidak menderita kerugian.
b Para konsumen dari luar selain anggota koperasi.
c Pemerintah.
Sedangkan besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap
pembentukan pendapatan koperasi. Sehingga dapat dijelaskan bahwa ada hubungan linier antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam
perolehan SHU. Artinya, Semakin tinggi partisipasi yang diberikan dalam bentuk permodalan maupun penggunaan jasa terhadap koperasi semakin
tinggi SHU yang diperoleh. Dan sebaliknya, jika partisipasi anggota terhadap koperasi rendah maka SHU yang diperoleh juga rendah. Sitio dan
Tamba, 2008:87.
Kekayaan koperasi yang merupakan pemberian bantuan kepada pihak koperasi secara sukarela baik berwujud uang maupun barang biasanya berasal
dari pemerintah dan merupakan hibah. Sedangkan menurut Sitio 2001: 89, SHU koperasi yang diterima oleh
anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:
1. SHU atas modal Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun
investor, karena jasa atas modalnya simpanan tetap diterima dari anggota koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku
yang bersangkutan. 2. SHU atas jasa usaha
Jasa ini menjelaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Sisa Hasil Usaha bersumber dari kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh anggota sendiri yaitu sisa hasil usaha atas jasa modal dan sisa hasil usaha atas jasa anggota. Maksud sisa hasil usaha atas jasa modal
adalah anggota sebagai pemilik atau investor dari koperasi karena anggota adanya jasa anggota atas modal yang berupa simpanan, jadi sepanjang
koperasi tersebut menghasilkan sisa hasil usaha, maka anggota dari koperasi itu akan menerimanya. Dan sisa hasil usaha atas jasa usaha adalah anggota
selain menjadi pemilik juga merupakan sebagai pelanggan dan pemakai. Jadi dari jasa yang dilakukan oleh anggota terhadap usaha yang ada pada koperasi
tersebut juga akan memperoleh sisa hasil usaha.
2.2.4 Indikator SHU Anggota