Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang No.17 tahun 2012 Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Koperasi perlu lebih membangun dirinya dan dibangun secara kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi sehingga mampu berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional. Adapun tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini seperti yang tertuang dalam UU No.17 tahun 2012 pasal 4 tentang tujuan koperasi. Koperasi Lembaga Keuangan LKI dikelola dengan tujuan mensejahterakan anggotanya dan masyarakat pada umumya, bukan mengejar keuntungan semata. Sekalipun tidak menggutamakan keuntungan akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus tetap memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan kemampuan usahanya, bukan menunjukkan kekayaan, sehingga pada setiap akhir periode usahanya diharapkan dan ditargetkan menghasilkan Sisa Hasil Usahanya Berdasarkan Undang- Undang No.25 tahun 1992 pasal 45 ayat 1” Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sebagi badan usaha, pendapatan hasil usaha sangat menentukan besar kecilnya Sisa Hasil Usaha yang diperoleh koperasi. Menurut Kartasapoetra 2003: 171 Sisa hasil usaha koperasi dibagikan kepada para anggota koperasi berdasarkan jasa anggota terhadap koperasi. Semakin besar jasa anggota terhadap koperasi, semakin besar pula SHU yang diterima oleh anggota. Koperasi Lembaga Keuangan LKI Buana Kartika yang bertempat tinggal di Jalan Raya No. 17 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Berbadan hukum pada tanggal 8 September 2003 dengan nomor SK : 51813BHXIV.31.IX2009. Adapun hasil penelitian awal, bahwa perolehan SHU anggota dan modal di Koperasi LKI Buana Kartika dalam bidang usaha masih kurang baik, hal ini bisa dilihat dari kurangnya berhasil dalam meningkatkan SHU dan Modal Usaha koperasi, Tabel 1.1 Perolehan SHU dan Modal Usaha Anggota Koperasi LKI Buana Kartika Tahun SHU Rp Modal Usaha Rp 2010 21.560.400 94.456.052 2011 20.252.700 76.081.100 2012 17.544.000 57.279.500 2013 17.157.000 50.075.500 2014 15.439.100 34.000.560 Sumber: Data LKI Buana Kartika 2010-2014 Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa SHU anggota dan Modal terjadi penurunan dari tahun 2010-2014. Pada tahun 2012 mengalami penurunan SHU yang pesat sebesar Rp 2.708.700 dan Modal Usaha mengalami penurunan yang pesat pada tahun 2014 Rp 16.074.940. Hal ini menunjukkan di Koperasi LKI Buana Kartika masih rendah. LKI Buana Kartika sebagai suatu badan usaha, dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu saja membutuhkan pertisipasi aktif dari para anggota. Menurut Pandji dan Ninik 2003:111 Partisipasi anggota dapat diukur dari kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaan secara bertanggung jawab. Salah satu faktor yang mempengaruhi SHU anggota menurut Sitio dan Tamba 2001:28 “Unit usaha dan Partisipasi anggota. Bahwa setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan mendapat bagian sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada anggota yang pasif”. Pendapatan koperasi diperoleh dari pelayanan anggota, partisipasi aktif dalam memanfaatkan unit usaha dan masyarakat. Peran penting koperasi dapat terwujud melalui partisipasi aktif terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik partisipasi sebagai pemilik koperasi maupun sebagi penguna jasa koperasi. Di lain pihak diduga bahwa masih banyak koperasi dengan tingkat partisipasi anggota yang rendah, seperti yang dikemukaan oleh Ropke 2000:39 bahwa “terdapat banyak koperasi dengan tingkat partisipasi anggota yang rendah, menurut beberapa I antaranya tetap dapat memberikan manfaat yang memuaskan bagi para anggotanya. Menurut Kusnadi 2005:95 partispasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangannya sauatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencaian tujuan yang terealisasikan. Berkembang atau tidaknya koperasi sangat bergantung pada partisipasi aktif anggotanya. Kemajuan usaha yang dijalankan koperasi merupakan cerminan dari keberhasilan koperasi dalam mengikut sertakan anggotannya untuk berperan aktif dalam kegiatan koperasi. Peran aktif anggota LKI Buana Kartika dalam kegiatan perkoperasian masih rendah, hal ini karena kesadaran anggota untuk rasa memiliki LKI masih rendah. Berdasarkan wawancara dengan bapak Agus Salim pada tanggal 2 Februari 2015 sebagai Manajer LKI Buana Kartika bahwa dalam partisipasi anggota koperasi masih tampak belum optimal. Dalam rapat anggota banyak anggota yang masih pasif dalam mengeluarkan gagasan mereka untuk kemajuan LKI Buana Kartika. Berikut data partisipasi anggota di LKI Buana Kartika dalam rapat anggota: Tabel 1.2 Partisipasi Anggota LKI Buana Kartika Dalam RAT Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Anggota Yang Diundang 36 39 43 57 61 Anggota Yang Hadir 33 34 36 44 44 Jumlah Anggota Yang Tidak Hadir 3 5 7 13 17 Presentase Kehadiran 91,66 87,18 83,72 77,19 72,13 Sumber: Data RAT LKI Buana Kartika 2010-2014 Dari tabel 1.2. menjelaskan tentang tingkat partisipasi anggota di LKI Buana Kartika dalam Rapat Anggota Tahunan mengalami penurunan, ditandai dengan presentasi kehadiran yang semakin menurun, sedangkan jumlah anggota yang diundang semakin meningkat. Permodalan sangat berpengaruh besar terhadap kemajuan koperasi. Semakin besar modal dari simpanan anggota maka semakin berkembang juga usaha yang dapat dilaksanakan LKI Buana Kartika. Dengan berkembangnya usaha koperasi tersebut maka dapat mendorong koperasi untuk dapat lebih maju dalam menjalankan kegiatannya untuk mensejahterakan anggota. Berikut data partisipasi anggota LKI Buana Kartika dalam permodalan: Tabel 1.3 Partisipasi Anggota LKI Buana Kartika Dalam Permodalan Sumber: Data LKI Buana Kartika 2010-2014 Dari gambar 1.3. dapat diketahui bahwa partisipasi anggota dalam membayar simpanan pokok sangat baik, sedangkan simpanan wajib kurang baik dan simpanan sukarela masih terdapat partisipasi yang kurang optimal. Dalam simpanan wajib dan sukarela di tahun 2010 simpanan wajib sebesar 91,66 dan sukarela sebesar 47,78 anggota yang aktif dalam partisipasinya. Di tahun 2011 simpanan wajib menurun sebesar 69,23 dan sukarela sebesar 33,33 anggota yang aktif dalam partisipasinya. Di tahun 2012 walau tingkat partisipasi anggota simpanan wajib mengalami kenaikan sebesar 90,69, tetapi simpanan sukarela tetap menurun sebesar 25,28 anggota yang aktif dalam partisipasinya sedangkan di tahun berikutnya simpanan wajib mengalami penurunan sebesar 57,89 dan sukarela sebesar 19,29 anggota yang aktif dalam partisipasi. Bahkan di tahun 2014 tingkat partisipasi anggota mengalami penurunan simpanan wajib sebesar 47,54 dan yang menabung simpanan sukarela menurun sebesar 13,11. Hal ini menandakan bahwa tingkat partisipasi anggota dalam menabung simpanan wajib dan simpanan sukarela di LKI Buanan Kartika masih rendah. LKI bergerak dalam bidang peningkatan ekonomi masyarakat kecil, melalui berbagai kegiatan menghimpun berbagai jenis simpanan atau tabungan dari anggota yang biasa disebut anggota dan selanjutnya dikembangkan melalui pembiayaan, penyertaan modal usaha bagi anggota lain yang membutuhkan. Hal ini dapat diliat dari partisipasi anggota yang memanfaatkan layanan koperasi, Tabel 1.4 Partisipasi Anggota Dalam Layanan Jasa Koperasi LKI Buana Kartika Layanan 2010 2011 2012 2013 201 4 Listrik 10 11 3 3 3 Simpan Pinjam 35 30 20 16 15 Angsuran Motor 8 2 3 3 2 Telefon 6 2 2 2 2 Jumlah 59 45 27 24 22 Sumber: Data LKI Buana Kartika tahun 2010-2014 Dari tabel 1.4 dapat diketahui bahwa tingkat yang memanfaatkan layanan jasa di koperasi Buanan Kartika lebih dominan di simpanan pinjam dibandingkan dengan unit usaha lainnya, karena anggota mayoritas pedagang. Dengan adanya kemajuan teknologi menyebabkan yang memanfaatkan layanan tiap tahun menurun. Dari hasil wawancara dengan karyawan, partisipasi anggota dalam koperasi LKI Buana Kartika secara umum kurang baik terutama dalam Rapat Anggota Tahunan RAT karena hanya sebagian yang tidak menghadiri. Dengan adanya RAT, anggota dapat mengemukakan pendapatnya tentang kinerja serta kepengurusan koperasi. Menurut Kusnadi 2005:93 Partisipasi dalam organisasi ditandai oleh hubungan identitas yang dapat diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh koperasi sesui dengan kepentingan dan kebutuhan anggotanya. Kebersilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif setiap anggotanya. Seorang anggota akan mau berpartisipasi, bila yang bersangkutan mengetahui tujuan organisasi tersebut, manfaatnya terhadap dirinya, dan cara organisasi itu dalam mencapai tujuan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan partisipasi anggota koperasi sangat penting untuk meningkatkan sisa hasil usaha dalam kegiatan koperasi, karena sebagian dari koperasi SHU tersebut disisihkan sebagai cadangan yang akan memperkuat koperasi itu sendiri. Atas dasar pemikiran tersebut, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha SHU Anggota Koperasi Lembaga Keuangan Islam LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak”.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA ANGGOTA KOPERASI NGANTANG KECAMATAN NGANTANG

27 100 45

PENGARUH MODAL DAN KINERJA KARYAWAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA (SHU) ANGGOTA KSU ANDINI LUHUR DESA JETAK KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

3 16 121

Pengaruh Partisipasi Dan Persepsi Anggota Tentang Koperasi Terhadap Kinerja Koperasi Dan Perolehan SHU Pada Koperasi Pensiunan Luhur Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan

0 4 130

Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 202

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI DENGAN PENINGKATAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KPRI “ BINAWARGA “ KECAMATAN GONDANG KABUPATEN SRAGEN.

0 0 9

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DI KABUPATEN SIDOARJO.

0 3 97

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN KEMAMPUAN PENGURUS TERHADAP SHU ANGGOTA KOPERASI ARTIKEL PENELITIAN

0 0 13

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI SAMUDERA SEJAHTERA SAMARINDA TAHUN BUKU 2009-2013 Oleh: Hasnawati ABSTRAK - Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap SHU Koperasi

0 1 30

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI KARYAWAN TIMAH MITRA MANDIRI PANGKALPINANG

0 0 18

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DI KABUPATEN SIDOARJO

0 1 23