32
2.2.8 Karakteristik dan Asumsi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimanakah sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran,
pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian, karakter KTSP sebagai berikut : pemberian otonomi harus luas
kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan profesional, serta team kerja
yang kompak dan transparan. E. Mulyasa, 2007:29. Mengingat bahwa penyusunan KTSP diserahakan kepada satuan
pendidikan, daerah masing-masing, diasumsikan bahwa guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidikan akan bersahabat dengan kurikulum
tersebut. Diasumsikan demikian, karena mereka terlibat secara langsung dalam proses penyusunannya, dan mereka guru yang akan melaksanakannya dalam
proses pembelajarannya dikelas, sehinnga memahami betul apa yang dilakukan dengan pembelajaran sehubungan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan
tantangan, yang dimiliki oleh setiap satuan pendidikan didaerah masing- masing. Mereka pula yang akan melakukan penilaian terhadap hasil
pembelajaran yang dilakukannya, sehingga keberhasilan pembelajaran merupakan tanggung jawab guru yang profesional. E. Mulyasa, 2007:40.
2.2.9 Konsep Standar Kompetensi pada KTSP
Sebagaimana dikemukakan dalam peraturan pemarintah RI no.19 tahun 2005 tentang BSNP, bahwa standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi
33
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. SKL tersebut berfungsi sebagai kriteria dalam menentukan kelulusan peserta
didik pada setiap satuan pendidikan, rujukan untuk penyusunnan standar- standar pendidikan lain, dan arah peningkatan kualitas pendidikan secara
mendasar dan holistik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta merupakan pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik, yang
meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran, serta mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. E. Mulyasa, 2007:90.
2.3 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2.3.1 Pengertian
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan jasmani secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola
hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pembekalan pengalaman belajar itu untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis keterampilan motorik,