34
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual, sosial, serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
2.3.2 Hakekat Guru Pendidikan Jasmani
Guru pendidikan jasmani dimaknai sebagai tenaga profesional dalam bidang pendidikan jasmani pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan usia dini pada jalur pendidikan formal. Guru tersebut yang memiliki tugas dan kewajiban merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan. Kompetensi guru pendidikan jasmani dapat dikelompokkan kedalam
empat komponen kompetensi, yakni kompetensi : kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial.
1 Penguasaan Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan kepribadiannya secara mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa menjadi tedan bagi peserta didik, sehingga kompetensi kepribadian merupakan hal yang sangat penting untuk dikuasai guru.
2 Penguasaan Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
35
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
3 Penguasaan Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran pendidikan jasmani secara luas, mendalam, dan actual melalui
penguasaan subtansi keilmuan dalam bidang studi pendidikan jasmani dan materi dalam kurikulum mata pelajaran pendidikan jasmani
disekolah, yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.
4 Penguasaan Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Uraian diatas menunjukkan bahwa syarat untuk menjadi guru pendidikan jasmani meliputi berbagai komponen yang amat luas, hal ini mengingat bahwa
mata pelajaran jasmani adalah mata pelajaran yang berbeda dengan mata pelajaran yang lainnya. Selain tiga ranah yang perlu dikembangkan yaitu
kognitif, afektif, psikomotor terdapat pula komponen lain yang mendukung seperti gerak dan karakteristik anak didik yang tidak sama.
36
2.3.3 Konsep Pembelajaran dan Penilaian Penjasorkes Berbasis KTSP