Kedudukan Evaluasi Prinsip Dasar Evaluasi Hasil Belajar Fungsi Evaluasi

45

2.3.6.2 Kedudukan Evaluasi

Dalam proses belajar mengajar evaluasi memegang peranan yang sangat penting, karena dengan evaluasi pendidik atau guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Evaluasi merupakan sarana untuk menentukan pencapaian tujuan pendidikan dan proses pengembangan ilmu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Evaluasi mempunyai hubungan timbal balik antara tujuan pendidikan dan proses belajar mengajar, yang satu sama lain menunjukan ikatan rantai yang tidak mungkin dapat terputuskan. Hal ini dapat dilukiskan sebagai berikut : Gambar 2.1 Siklus evaluasi dalam pendidikan Suharsimi Arikunto, 2006:24 Apabila salah satu dari komponen tersebut tidak ada, maka program pendidikan tidak mungkin akan berjalan. TUJUAN KBM EVALUASI 46

2.3.6.3 Prinsip Dasar Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil proses belajar mengajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip dasar, yaitu : 1 Prinsip Keseluruhan Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan prinsip Komprehensif dimaksudkan disini bahwa evaluasi hasil proses belajar mengajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut terlaksana dengan bulat atau menyeluruh. 2 Prinsip Kesinambungan Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip komunitas. Dimaksudkan disini bahwa evaluasi hasil proses belajar mengajar yang baik adalah evaluasi hasil proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung-menyambung dari waktu kewaktu. 3 Prinsip Objektivitas Prinsip objektivitas mengandung makna evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari faktor- faktor yang bersifat subyektif.

2.3.6.4 Fungsi Evaluasi

Secara lebih rinci fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokan menjadi empat fungsi Ngalim Purwanto, 2004:5 yaitu : 1 Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa 47 setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu, 2 untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran, 3 untuk keperluan bimbingan dan konseling, 4 untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

2.3.6.5 Tujuan Evaluasi

Dokumen yang terkait

Penelusuran Potensi Daerah untuk Pembinaan Olahraga Usia Dini di Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun 2010

9 147 125

SURVEI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP SE KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010 2011

0 4 161

SURVEI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI SE KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010 2011

0 5 130

SURVEI PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN DAN EVALUASI PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011

0 5 98

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 02 Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010 2011

0 4 135

“Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 06 Kabunan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KOMPETENSI GURU PENJASORKES DI SMP NEGERI SE KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG.

0 0 2

SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KOMPETENSI GURU PENJASORKES DI SMP NEGERI SE KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG.

0 0 79

(ABSTRAK) PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES (Suatu Penelitian Pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2008/2009).

0 0 1

PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES (Suatu Penelitian Pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2008/2009).

0 1 85