Aktivitas Belajar Kajian Teori

17

2.1.3 Aktivitas Belajar

Menurut Slameto 2010: 36, aktivitas adalah kegiatan siswa itu sendiri dalam berpikir dan berbuat, berupa kegiatan bertanya, mengajukan pendapat dan menimbulkan diskusi dengan guru. Siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik, diagram, inti sari pelajaran yang diberikan oleh guru. Bila siswa menjadi partisipan yang aktif, maka siswa mendapat pengetahuan itu dengan baik. Hamalik 2011: 179 mengemukakan bahwa aktivitas belajar dapat didefinisikan sebagai berbagai aktivitas yang diberikan pada pembelajar dalam situasi belajar-mengajar. Aktivitas belajar ini didesain agar memungkinkan siswa memperoleh muatan yang ditentukan, sehingga berbagai tujuan yang ditetapkan, terutama maksud dan tujuan kurikulum, dapat tercapai. Paul. D. Dierich dalam Hamalik 2011: 172 membagi aktivitas belajar kedalam 8 kelompok, ialah: 1 kegiatan-kegiatan visual, antara lain membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain, 2 kegiatan-kegiatan lisan oral, mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi, 3 kegiatan-kegiatan mendengarkan antara lain mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan mendengarkan radio, 4 kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi 18 angket, 5 kegiatan-kegiatan menggambar yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola, 6 kegiatan-kegiatan metrik yaitu melakukan percobaan, memilah alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun, 7 kegiatan-kegiatan mental, antara lain merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan, 8 kegiatan-kegiatan emosional yaitu minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas, aktivitas belajar adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan pembelajaran tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan belajar, yaitu dengan adanya peningkatan tingkah laku siswa dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Peningkatan tersebut harus berjalan dengan kontinu agar tercipta kualitas belajar yang baik.

2.1.4 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

ANALISIS USAHA MOTIVASI GURU TARI DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI KELAS III SD NEGERI DEBONG LOR KOTA TEGAL

3 72 257

ANALISIS PEMBELAJARAN SENI TARI DI SD INKLUSIF BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS IV DAN V SD NEGERI SLEROK 02 KOTA TEGAL

6 76 209

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 12 265

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PEMBELAJARAN TARI SAMAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 14 SEMARANG

0 10 68

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN Efektifitas Penggunaan Metode Kooperatif Dengan Model Bamboo Dancing (Tari Bambu) Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Ekosistem Kelas VII B SMP N

0 1 15

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN Efektifitas Penggunaan Metode Kooperatif Dengan Model Bamboo Dancing (Tari Bambu) Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Ekosistem Kelas VII B SMP N

0 1 13

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU (BAMBOO DANCING) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA.

0 4 34

PENINGKATAN APRESIASI ANAK USIA DINI MELALUI TARI SAMAN DENGAN MODEL PAKEM.

0 1 58