32 tarian, yaitu kelengkapan unsur tari harus terpenuhi karena tanpa kelengkapan
berbagai unsur, tarian belum dapat dinikmati secara total.
2.1.8 Karakteristik Tari Anak SD
Sekarningsih dan Rohayani 2006: 93 menjelaskan bahwa karakteristik tari anak SD Sekolah Dasar merupakan ciri-ciri khusus tari untuk anak SD, sesuai
dengan kemampuan dasar dan kebutuhan anak usia sekolah dasar 6-13 tahun dari sisi intelektual, emosional, sosial, fisikal, perseptual, estetik, dan kreatif.
Terdapat empat kategori berdasarkan penekanannya dapat dilakukan sesuai dengan tingkatan usia sebagai berikut: 1 anak usia 5-7 tahun: Lebih banyak
belajar gerak kreatif dibandingkan belajar tari secara terstruktur. Keterampilan ritmik dan membuat tari secara individual memiliki porsi yang seimbang atau
sama, 2 anak usia 8-10 tahun: Keterampilan ritmik dan belajar terstruktur harus memiliki porsi yang sama. Belajar gerak kreatif dan membuat tari secara
individual memiliki porsi yang sama, 3 anak usia 11-13 tahun: Belajar tari terstruktur memiliki porsi lebih besar dibandingkan belajar gerak tari kreatif, serta
belajar keterampilan ritmik porsinya lebih sedikit dibandingkan membuat tari secara individual.
Purwatiningsih 2004: 59-65 menjelaskan bahwa Karakteristik gerak anak pada umumnya mereka dapat melakukan kegiatan-kegiatan bergerak sebagai
berikut: 1 menirukan. Apabila ditunjukkan kepada anak didik suatu action yang dapat diamati observable, maka akan mulai membuat tiruan terhadap action itu
sampai pada tingkat otot-ototnya yang dituntun oleh dorongan kata hati untuk menirukannya, 2 manipulasi. Pada tingkat ini anak didik dapat menampilkan
suatu action seperti diajarkan dan juga tidak hanya pada seperti yang diamati, 3
33 keseksamaan Precision. Ini meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan
yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dan memproduksi suatu kegiatan tertentu, 4 artikulasi Articulation. Anak didik telah dapat
mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan urutansikuen tepat diantara action yang berbeda-beda, 5 naturalisasi. Tingkat terakhir dari kempuan
psikomotorik adalah apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut.
Siswa kelas V termasuk dalam golongan anak SD kelas tinggi. Anak SD kelas tinggi pada umumnya telah memiliki sifat kemandirian dan rasa tanggung
jawab. Meskipun persentasenya sangat kecil, pada dasarnya memiliki perasaan lebih peka dan daya pemikirannya lebih kritis. Karakteristik tari anak kelas tinggi
sedikit berbeda dengan karakteristik kelas rendah. Karakteristik tari anak kelas tinggi tersebut antara lain: 1 tema, pada
umumnya anak SD kelas tinggi mulai memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sosial atau cerita tentang lingkungan sosial. Hal seperti itulah
yang dapat dijadikan sebagai tema, 2 bentuk gerak, anak SD kelas tinggi sudah memiliki keberanian dan kemampuan mengekspresikan kegiatan-kegiatan yang
telah dilakukan menjadi bentuk-bentuk gerak tari. Anak sudah memiliki keterampilan melakukan gerak yang cukup tinggi kualitasnya., 3 bentuk iringan,
Berbicara tentang bentuk iringan pada kelas tinggi, paling tidak anak sudah mempunyai kepekaan irama pada musik pengiringnya, 4 jenis tari, jenis tari
pada anak kelas tinggi antara lain: pertama jenis tari yang menggambarkan
34 kepahlawanan tari satria, eka prawira, dan lain-lain, kedua jenis tari yang
menggambarkan kehidupan sosial tari tani, tari perang, dan lain-lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, disimpulkan bahwa pembelajaran tari di
SD harus disesuaikan dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar meliputi berbagai tugas perkembangan, baik perkembangan fisik maupun mental siswa. Oleh sebab
itu, guru perlu meningkatkan kompetensi agar lebih peka terhadap kebutuhan belajar siswa.
2.1.9 Pembelajaran Seni Tari di SD