13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Kajian teori yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi hakikat belajar, pembelajaran, aktivitas belajar, hasil belajar, performansi guru, karakteristik siswa
sekolah dasar, seni tari, karakteristik tari anak SD, pembelajaran seni tari di SD, materi Tari Daerah Lain Tari Saman kelas V, model pembelajaran Cooperative
Learning, tipe Bamboo Dancing. Landasan teori ini digunakan sebagai dasar dan landasan peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas. Keseluruhan
kajian teori secara rinci dipaparkan sebagai berikut:
2.1.1 Pengertian Belajar
Slameto 2010: 2 mengemukakan bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Susanto 2013: 4 menyatakan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
Gagne dalam Rifa‘i dan Anni 2011: 82 mendefinisikan belajar adalah perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode
waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
14 Slavin dalam Rifa‘i dan Anni 2011: 82, menyatakan bahwa belajar merupakan
perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Rifa‘i dan Anni 2011: 84 mengemukakan bahwa belajar mengacu pada perilaku yang terjadi sebagai akibat
dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari oleh seseorang dapat disimpulkan dari pola-pola perubahan perilakunya.
Berdasarkan pendapat di atas, belajar adalah suatu proses yang dilalui seseorang dalam rangka memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan. Suatu usaha yang dilakukan oleh individu secara sadar dalam interaksi aktif terhadap lingkungan yang bersifat
kontinu untuk menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, serta nilai-nilai, dan sikap. Perubahan hasil belajar tidak terjadi
dengan sendirinya, tetapi akibat dari usaha yang dilakukan oleh individu tersebut. Perubahan hasil belajar memiliki tujuan dan mencakup seluruh aspek bertingkah
laku. Menurut Slameto 2010: 54-72, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern, Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Berikut ini macam-macam faktor intern yang mempengaruhi yang mempengaruhi belajar: 1
faktor jasmaniah yaitu kesehatan dan cacat tubuh, 2 faktor Psikologis yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, serta kesiapan,
dan faktor kelelahan antara lain kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Faktor ekstern yang mempengaruhi belajar antara lain : 1 faktor keluarga yaitu cara
15 orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan, 2 faktor Sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, belajar, tugas rumah, dan 3 faktor Masyarakat
yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor
yang ada dalam diri individu yang sedang belajar intern, dan faktor yang ada di luar individu ekstern. Faktor tersebut mempengaruhi tingkah laku dan keinginan
untuk belajar siswa sehingga semakin positif pengaruh faktor intern dan ekstern yang didapatkan siswa maka siswa akan belajar dengan baik.
2.1.2 Pembelajaran