18 angket, 5 kegiatan-kegiatan menggambar yaitu menggambar, membuat grafik,
chart, diagram peta, dan pola, 6 kegiatan-kegiatan metrik yaitu melakukan percobaan, memilah alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun, 7 kegiatan-kegiatan mental,
antara lain
merenungkan, mengingat,
memecahkan masalah,
menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan, 8 kegiatan-kegiatan emosional yaitu minat, membedakan, berani,
tenang, dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas, aktivitas belajar adalah suatu proses interaksi
antara guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan pembelajaran tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan belajar, yaitu dengan adanya peningkatan tingkah laku
siswa dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Peningkatan tersebut harus berjalan dengan kontinu agar tercipta kualitas belajar yang baik.
2.1.4 Hasil Belajar
Rifa‘i dan Anni 2011: 85 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar. Menurut Bloom dalam Rifa‘i dan Anni 2011: 86-90, mencakup tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive
domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan,
dan kemahiran intelektual, yang mencakup kategori pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis
synthesis, dan penilaian evaluation. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan,
19 sikap, minat dan nilai, yang mencakup kategori penerimaan receiving,
penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, pembentukan pola hidup organization by value complex. Ranah psikomotorik
berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf, yang mencakup presepsi perception,
kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian
adaptation, dan kreativitas originality. Susanto 2013: 5 mengemukakan bahwa hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena kegiatan belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Hasil tersebut akan dipengaruhi oleh kemampuan dan daya nalar yang dimiliki siswa.
Hasil belajar atau output dihasilkan dari kemampuan berpikir siswa dalam menjalani proses pembelajaran dan serangkaian tugas yang dilakukan siswa.
Berdasarkan pengertian di atas, hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi pada siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
setelah siswa mengalami pengalaman belajar. Perubahan tersebut relatif menetap dan meningkat menuju keadaan yang lebih baik. Hasil belajar dapat dikatakan
berhasil jika rata-rata hasil pembelajaran siswa meningkat.
2.1.5 Performansi Guru