Materi Tari Daerah Lain Tari Saman Kelas V

36 contohnya: lebih menyukai seni daerah di Indonesia dan mampu membedakan jenis budaya dan asal daerah budaya tersebut.

2.1.10 Materi Tari Daerah Lain Tari Saman Kelas V

Wilayah Indonesia terdiri dari Sabang sampai Merauke dan memiliki budaya yang beragam. Terdapat beberapa tari nusantara yang ada di Indonesia, antara lain beberapa tarian dari Sumatera, tarian dari Jawa, tarian dari Bali, tarian dari Kalimantan, dan sebagainya. Tari-tari tersebut memiliki gerakan-gerakan yang khas yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1 tarian dari Sumatera, jenis: tari Seudati Aceh, tari Saman, gerakan dalam cepat, berkelompok, patah-patah, 2 tarian dari Jawa khususnya daerah Betawi, jenis: Yapong, Tari Betawi dikenal gerakan-gerakan seperti kewer, kewer ganda, rapat tindak, cendol hijau, dan sebagainya, 3 tarian dari Bali, jenis: tari Pendhet, tarian dari Bali memiliki kekhasan gerakan seperti mata yang mendelik dan posisi tangan yang terangkat penuh, sehingga sejajar dengan bahu agem sledet, 4 tarian dari Jawa jenis: tari Bondan, tarian jawa terdapat gerakan khusus tari putri dan tari putra satria. Gerakan tersebut antara lain: agem dalam gerak sembah dan pacak gulu, sikap gerak ngembat sampur dengan sikap jari-jari ngithing, seblak sampur, sabetan, ngejojor kiwo, ulap-ulap, atrap jamang, ndawahaken kiwo, mincit, ulap-ulap miring, dan sebagainya, 5 tarian dari Sunda Jawa Barat, jenis: tari Jaipong, tarian Sunda yang paling terkenal adalah Jaipong. Gerakannya yaitu: Tangan merentang, gerakan telapak tangan dikibaskan kepret, capang, 6 tarian dari Kalimantan, Kalimantan memiliki beberapa tarian salah satunya tari Mandau. Gerakan dalam tari mandau : tebas, kibas. Salah satu tarian yang berasal dari Sumatera adalah tari Saman. Indira 2014 menjelaskan bahwa tari Saman 37 mempunyai banyak nama, antara lain tari seribu tangan, tetapi juga Saman Gayo di Aceh Tenggara dan Tengah, Saman Lokop di Aceh Timur, dan Saman Aceh Barat di Aceh Barat. Tari tradisional Melayu ini berasal dari daerah Aceh Tenggara, tepatnya di dataran tinggi Gayo. Nama ―Saman‖ diambil dari nama pencipta dan pengembang tari Saman yaitu Syeikh Saman. Syeikh Saman adalah salah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Aceh, sehinggs syair atau lagu yang digunakan dalam tari Saman adalah bahasa Arab dan Aceh. Biasanya syair yang dipakai dalam tari Saman berisi pesan-pesan dakwah, sindiran, pantun nasehat, dan pantun percintaan. Tari Saman berasal dari tarian Melayu kuno karena tari Saman menggunakan dua gerakan yang umum digunakan dalam tarian Melayu kuno: tepuk tangan dan tepuk dada. Ditinjau dari jumlah gerakan tubuh, tari Saman dapat digolongkan kedalam tari yang sederhana, tetapi gerakannya beragam, antara lain: gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring, dan gerak lengek. Keunikan tari Saman adalah gerakan tangannya yang dinamis, perubahan posisi duduk para penari, dan goyangan badan yang dihentakkan ke kiri atau kanan ketika syair lagu dinyanyikan. Tari Saman tidak menggunakan musik pengiring, karena penyajiannya hanya dengan syair yang dinyanyikan serta suara tepukan tangan, dada, dan paha. Para penari Saman memakai kostum seragam khas Aceh: bulan teleng di kepala, penutup leher, dan gelang di kedua pergelangan tangan. Gerakan dan lagu yang dinyanyikan memiliki hubungan yang dinamis, sinkron, dan memperlihatkan 38 kekompakkan. Tarian ini diawali dengan satu gerakan lambat, dengan tepuk tangan, tepuk dada, dan paha, serta mengangakat tangan ke atas secara bergantian. Semakin lama, gerakan tarian ini semakin cepat hingga tari saman pun berakhir. Berdasarkan uraian materi Tari Daerah Lain, disimpulkan bahwa terdapat banyak tarian di Indonesia. Berbagai gerakan tari tersebut memiliki beberapa gerakan khusus yang menjadi ciri khas yang melambangkan suatu daerah. Dari berbagai jenis Tari Daerah Lain yang diajarkan kepada siswa Sekolah Dasar, terdapat sebuah tarian yang cukup diminati oleh guru dan siswa kelas V SD Negeri Randugunting 01 Kota Tegal, yaitu tari Saman. Hal ini didasari oleh unsur gerakan tari Saman yang tergolong cukup sederhana, sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa kelas V. Tari Saman merupakan tari dari Aceh yang memiliki gerakan khas menepuk dada dan menepuk tangan, serta unsur-unsur gerakan yang lainnya. Gerakannya dari pelan kemudian semakin lama semakin cepat dan akhirnya berhenti. Para penari tidak berdiri tetapi hanya berlutut dan pergerakan tangan, punggung serta kepala terkesan lebih dinamis.

2.1.11 Model Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

ANALISIS USAHA MOTIVASI GURU TARI DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI KELAS III SD NEGERI DEBONG LOR KOTA TEGAL

3 72 257

ANALISIS PEMBELAJARAN SENI TARI DI SD INKLUSIF BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS IV DAN V SD NEGERI SLEROK 02 KOTA TEGAL

6 76 209

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 12 265

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PEMBELAJARAN TARI SAMAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 14 SEMARANG

0 10 68

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN Efektifitas Penggunaan Metode Kooperatif Dengan Model Bamboo Dancing (Tari Bambu) Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Ekosistem Kelas VII B SMP N

0 1 15

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN Efektifitas Penggunaan Metode Kooperatif Dengan Model Bamboo Dancing (Tari Bambu) Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Ekosistem Kelas VII B SMP N

0 1 13

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU (BAMBOO DANCING) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA.

0 4 34

PENINGKATAN APRESIASI ANAK USIA DINI MELALUI TARI SAMAN DENGAN MODEL PAKEM.

0 1 58