2.5.3. Dasar-Dasar Pelapisan Kelas Sosial dalam Masyarakat
Ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan menurut Soekanto 2005:237-238 adalah
sebagai berikut : 1. Ukuran kekayaan
Barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut , misalnya dapat dilihat pada bentuk rumah yang
bersangkutan, mobil pribadinya, cara-caranya mempergunakan pakaian serta bahan pakaian yang dipakainya, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang
mahal dan seterusnya. 2. Ukuran kekuasaan
Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar menempati lapisan atas. Wewenang tersebut seperti seberapa besar
pengaruh seseorang dalam pengambilan keputusan dalam masyarakat. 3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat
tempat yang teratas. Ukuran semacam ini, banyak dijumpai pada masyarakat- masyarakat tradisional.
4. Ukuran ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan sebagai ukuran, dipakai oleh masyarakat yang menghargai
ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan terjadinya akibat-akibat yang negatif. Karena ternyata bahwa bukan mutu
ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal yang demikian memacu segala macam usaha untuk mendapat
gelar, walau tidak halal. Sedangakan Horton dalam Purwanto 2007:99-101 menyebutkan ada
sedikitnya empat faktor yang menentukan terjadinya pelapisan sosial atau juga kelas sosial yaitu : kelahiran, uang, pendidikan, dan pekerjaan.
1. Kelahiran Kelahiran merupakan variabel yang sangat dominan menentukan strata
seseorang. 2. Uang
Kekayaan atau penghasilan merupakan unsur yang diperlukan dalam menentukan kelas sosial, karena kekayaan dan penghasilan seseorang sebagai
sarana untuk menentukan kelas sosial, tetapi tidaklah berarti bahwa kelas sosial sama identic dengan penghasilan dan kekayaan yang dimiliki. Sisi lain
uang sebagai sumber kekayaan memiliki fungsi sosial yang sangat halus, orang akan lebih menghargai uang yang diperoleh lewat penanaman investasi
daripada diperoleh dari berbagai sumbangan atau tunjangan-tunjangan. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan yang profesional akan memiliki
prestise tersendiri dibandingkan dengan uang yang diperoleh dari upah tenaga kasar.
3. Pendidikan Pendidikan dapat menempatkan seseorang pada kelas sosial tertentu dan
sebaliknya kelas sosial tertentu dapat menentukan tingkat pendidikan yang
mungkin dicapai. Pendidikan bukannya sekedar memberikan keterampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan, etika,
cara berbicara dan perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang. 4. Pekerjaan
Semakin modern masyarakat ditentukan berbagai jenis pekerjaan, bahkan terdapat pekerjaan-pekerjaan yang bersifat khusus. Kondisi demikian telah
memberikan nilai tersendiri terhadap jenis pekerjaan, yaitu ada pekerjaan yang tergolong terhormat dan ada juga yang kurang terhormat.
Berdasarkan teori-teori yang sudah dikemukakan sebelumnya dan pengamatan di sekolah menurut peneliti dengan menggunakan indikator tingkat
pendidikan orang tua, kondisi lingkungan tempat tinggal, jumlah pendapatan orang tua, dan kepemilikan harta yang bernilai sudah mencerminkan kondisi
variabel teman sebaya di sekolah. Dan pemilihan itu sudah menyesuaikan karakteristik siswa di sekolahan.
Dengan kondisi sosial ekonomi orang tua yang baik, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa disini
dapat berupa pemberian fasilitas yang memenuhi kebutuhan siswa untuk belajar.
2.6. Penelitian Terdahulu