Faktor-fakor yang Mempengaruhi Kondisi Sosial dan Kondisi

Tabel 2.2 Ringkasan dari Strategi Meningkatkan Anak, berdasarkan Annette Lareau 2003 Masa kanak-kanak yang tidak adil: kelas, ras, dan kehidupan keluarga Natural growth Concerted cultivation Persepsi tanggung jawab orang tua Orang tua menyediakan kebutuhan fisik anak Orang tua mendorong bakat mereka, pendapat anak-anak dan keterampilan Waktu luang Menonton TV dan bermain dengan saudara dan tetangga Kegiatan ekstrakulikuler yang terorganisasi Penggunaan bahasa Perintah Penalaran dan negosiasi Lembaga Kepercayaan, rasa Ketidakberdayaan Kritis dan intervensi atas nama anak Hasil Rasa kendala Rasa berhak

2.5.2. Faktor-fakor yang Mempengaruhi Kondisi Sosial dan Kondisi

Ekonomi Orang Tua Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi orang tua berdasarkan pendapat Gerard dan Grissmer dalam Ormrod 2008:188-191 : 1. Gizi dan kesehatan buruk Keluarga dengan penghasilan rendah memiliki sumber daya keuangan terbatas untuk memperoleh gizi dan perawatan kesehatan yang memadai bagi anak-anaknya. Nutrisi buruk di tahun-tahun pertama usia anak dapat mengakibatkan lemahnya focus, memori, dan kemampuan belajar. 2. Rumah yang tidak layak dan sering berpindah-pindah Banyak anak miskin tinggal di rumah sempit, yang mungkin hanya memiliki satu atau dua ruangan untuk seluruh keluarga. Selain itu, anak-anak kerap pindah dari satu rumah susun ke rumah susun lainnya juga harus sering berpindah sekolah. Dalam prosesnya mereka kehilangan jaringan dukungan sosial yang ada dan dapat tertinggal pelajaran keterampilan akademis. 3. Rentan terhadap racun Khususnya bila anak-anak tinggal di lingkungan miskin dan kumuh, rumah dan lingkungan sekeliling mereka dapat membuat mereka rentan terkena racun dan limbah lingkungan. 4. Lingkungan sosial yang tidak sehat Secara umum, lingkungan dan komunitas kondisi sosial ekonomi yang rendah lebih banyak memiliki geng jalanan dan kejahatan yang terorganisasi, frekuensi kekerasan komunitas dan vandalism yang lebih sering, prevalensi yang lebih besar akan alkoholisme dan penyalahgunaan obat terlarang, dan lebih banyak teman sebaya yang bersikap anti sosial. 5. Stress emosional Meskipun siswa-siswi dari semua tingkat penghasilan tentunya mengaami kondisi penuh stress pada berbagai titik dalam hidup mereka, siswa dari keluarga miskin mengalami stress lebih banyak. 6. Kesenjangan dalam pengetahuan dasar Beberapa siswa dari keluarga kondisi sosial ekonomi rendah kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar yang kerap menjadi basis keberhasilan belajar di sekolah. 7. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah dan pekerjaan rumah Banyak orang tua yang kurang terlibat karena berbagai alasan. Faktor-faktor ekonomi dapat menghalangi sebagian orang tua untuk menghadiri pertemuan dan kegiatan di sekolah seperti faktor orang tua mengalami kesulitan untuk meminta izin dari pekerjaannya atau kesulitan transportasi. 8. Sekolah berkualitas rendah Sekolah-sekolah di lingkungan dan komunitas berpenghasilan rendah cenderung kekurangan dana, dan akibatnya kerapkali miskin peralatan dan tidak terawat. Menurut Mahmud 2010:99 menyatakan indikator Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua meliputi : 1. Tingkat pendidikan orang tua, 2. Pekerjaan dan penghasilan Orang tua, 3. Fasilitas khusus, 4. Barang-barang berharga dalam rumah. Sementara Abdulsyani 2002:86 berpendapat bahwa indikator yang dapat menentukan stratifikasi sosial ekonomi adalah: 1. Memiliki kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran. 2. Status bahan dasar fungsi dalam pekerjaan. 3. Kesalehan seseorang dalam beragama. 4. Latar belakang rasial dan lamanya seseorang tinggal disuatu tempat. 5. Status atas dasar keturunan. 6. Status dasar jenis kelamin dan umur.

2.5.3. Dasar-Dasar Pelapisan Kelas Sosial dalam Masyarakat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Teman Sebaya terhadap Perkembangan Pemulihan Penyalahgunaan Narkotika pada Remaja di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara

1 69 138

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI DI SMK ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

1 7 30

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Purwantoro Tahun Ajaran 2013

1 1 17

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Purwantoro Tahun Ajaran 2013

0 1 13

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA Pengaruh Lingkungan Keluargan dan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi Sekolah Mene

0 0 16

Pengaruh Penggunaan Media Prezi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo.

0 0 17

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK 17 MAGELANG TAHUN AJARAN 2016/2017.

11 62 208

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 203

PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA, DISIPLIN BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTAN

0 0 200

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA AKUNTANSI SMK NEGERI 31 JAKARTA PUSAT PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 10