2.2.3. Prinsip-Prinsip Belajar
Berikut adalah prinsip-prinsip belajar menurut Suprijono 2014:4 : Pertama
, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:
1. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. 2. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. 4. Positif atau berakumulasi.
5. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. 6.
Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai “any relatively permanent change in an organism‟s behavioral reperoire that
occurs as a result of experience”. 7. Bertujuan dan terarah.
8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan Kedua
, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang
dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
Ketiga , belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya
adalah hasil dari interaksi Antara peserta didik dengan lingkungannya. Wiliam Burton mengemukakan bahwa “A good learning situation consist of a rich and
varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose and carried on in interaction with a rich varied and propocative environtment”. Yang
berarti bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian
pengalaman – pengalaman belajar.
2.2.4. Tujuan Belajar
Sardiman 2008:28 menyatakan bahwa beberapa tujuan belajar adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berfikir sebagai yang tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan,
sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan ialah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembanganya di dalam kegiatan
belajar. Dalam hal ini peran guru sebagai pengajar lebih menonjol. 2. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu memang dapat di didik, yaitu dengan banyak
melatih kemampuan. 3. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatanya. Untuk ini dibutuhkan
kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh.
2.2.5. Hasil Belajar