Manajemen Strategis Model Manajemen Strategis

Dalam hal ini penulis menggunakan cara pengembangan usaha yang dapat dilakukan dengan perluasan skala usaha. Perluasan skala usaha pada Restoran Sop Saudara bisa dimulai dari contohnya membuat gerobak – gerobak kecil untuk menjual es pisang ijo keliling. Selain menambah lokasi, menu – menu juga sebaiknya dibuat lebih bervariasi agar konsumen yang datang tidak bosan dengan menu yang hanya itu saja. Restoran Sop Saudara dapat melakukan pengembangan usaha dengan cara perluasan skala usaha agar usaha yang dimiliki semakin berkembang

2.3 Manajemen Strategis

Manajemen Strategis Strategic Management adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya David, 2006: 5. Sedangkan menurut Jauch dan Glueck Jatmiko, 2003: 5 mendefinisikan manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Sedangkan menurut Gregory G Dees dan Alex Miller Manajemen strategis adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas yaitu analisis strategi, perumusan strategi dan implentasi strategi Djaslim Saladin, 2003. Proses manajemen strategi ialah cara dengan cara yang mana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan. Pengambilan keputusan strategis tidak dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan intuisi saja, melainkan dibutuhkan analisis mendalam dan terarah, sehingga keputusan yang akan dilakukan benar-benar sesuai kebutuhan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Manajemen strategis membantu suatu perusahan atau organisasi untuk memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematik, logis dan rasional untuk pilihan strategis David, 2006.

2.4 Model Manajemen Strategis

Cara belajar dan mengaplikasikan proses manajemen strategis adalah dengan menggunakan model. Setiap model merepresentasikan semacam proses. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi model tersebut menunjukkan pendekatan yang jelas dan praktis untuk memformulasi, mengimplememtasi, dan mengevaluasi strategi. Hubungan antar komponen utama dari proses manajemen strategis ditunjukkan dalam, yang muncul dalam semua bab berikut dengan bagian yang sesuai yang dibentuk untuk menunjukkan fokus khusus dari setiap bab David, 2006: 18. Dalam praktiknya proses manajemen strategis pembagian serta pelaksanaannya tidaklah serapi seperti yang digambarkan oleh model manajemen strategis. Penyusunan strategi tidak menjalankan proses dalam urutan yang kaku. Umumnya, ada aktivitas memberi dan menerima diantara tingkat hierarki suatu organisasi. Adapun model komprehensif dari proses manajemen strategis dapat dilihat pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Model Komprehensif Manajemen Strategis Sumber : David 2006 Aktivitas pertama dilakukan adalah merumuskan pernyataan visi dan misi perusahaan. Visi yang dimiliki oleh perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa depan yang diingin untuk terwujud oleh suluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah. Cita-cita masa depan yang ada dalam benak pendiri yang kira-kira mewakili seluruh anggota perusahaan inilah yang disebut Visi. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti bagi seluruh staf perusahaan. Langkah berikutnya adalah menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Tindakan untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternal Universitas Sumatera Utara menjadi sangat penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada diluar kendali organisasi. Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Sehingga sebelum pihak manajemen menerapkan strategi yang cocok bagi jalannya perusahaan di masa datang, mereka harus lebih dulu menganalisis posisi perusahaan saat ini, baik dilihat dari posisi persaingan dengan usaha sejenis maupun dari faktor kondisi perusahaan sendiri. Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang memerlukan penahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atau belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas. Langkah selanjutnya adalah penyusunan dan pemilihan strategi yang harus dilakukan perusahaan agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

2.5 Proses Formulasi Strategis