Keselamatan Kerja dan Perlindungan Tenaga Kerja Pencegahan Kecelakaan

ƒ Kondisi suhu atmosfir yang membahayakan dan udara yang beracun; terpapar gas ƒ Lingkungan yang terlalu bising terpapar bising ƒ Terpapar radiasi ƒ Pencahayaan dan ventilasi yang kurang ataupun berlebihan

2.6. Keselamatan Kerja dan Perlindungan Tenaga Kerja

Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas yaitu perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja, serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya untuk meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai persoalan yang ada pada dirinya dan di sekitarnya yang dapat mengganggu lancarnya pelaksanaan pekerjaan, sehingga lebih jelas bahwa keselamatan kerja adalah salah satu segi penting dari perlindungan tenaga kerja. Dalam hubungan ini, bahaya yang dapat ditimbulkan dari mesin, peralatan kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja, lingkungan, cara melakukan pekerjaan, karakteristik fisik, dan mental dari pekerjaannya harus sejauh mungkin diberantas dan dikendalikan.

2.7. Pencegahan Kecelakaan

Kecelakaan dapat dicegah asal ada kemauan untuk mencegahnya. Pencegahan kecelakaan didasarkan pada pengetahuan tentang sebab-sebab kecelakaan. Sebab-sebab kecelakaan di suatu perusahaan diketahui dengan mengadakan analisa kecelakaan. Maka dari itu sebab-sebab dan cara analisanya harus betul-betul diketahui. Pencegahan kecelakaan dapat ditujukan pada tiga komponen yaitu: 1. Lingkungan Lingkungan harus memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik, pemeliharaan ketatarumahtanggaan perusahaan yang baik, keadaan gudang yang aman, dan perencanaan yang baik. Syarat-syarat lingkungan kerja meliputi : - Ventilasi - Penerangan cahaya - Sanitasi - Suhu udara Pemeliharaan rumah tangga perusahaan meliputi penimbunan, pengaturan mesin, bejana-bejana dan lain-lain. Gedung harus memiliki alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat. Lobang ventilasi dan lantai yang baik. Perencanaan yang baik terlihat dari pengaturan operasi, pengaturan tempat mesin, proses yang selamat, alat-alat yang cukup, dan adanya pedoman pelaksanaan dan aturan. 2. Mesin-mesin, alat-alat kerja perkakas kerja Mesin-mesin, alat- alat kerjaperkakas kerja harus memenuhi perencanaan yang baik, dilengkapi dengan alat-alat pelindung yang cukup. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya grading pada bagian-bagian mesin atau perkakas- perkakas yang bergerak, misalnya berputar. Selain perencanaan, perawatan mesin dan perkakas kerja juga harus diperhatikan. Kurangnya perawatan sering mengakibatkan bencana besar, seperti terjadinya ledakan pada mesin diesel. Alat perlindungan berupa helm, kacamata, sarung tangan, pakaian kerja yang tepat ukurannya, dan lain-lain. 3. Manusia Berkaitan dengan faktor manusia yang harus diperhatikan adalah hal – hal sebagai berikut: a. Aturan Kerja Aturan-aturan kerja harus lengkap, jelas dan dipaksakan agar para pekerja melaksanakannya dengan sungguh – sungguh. b. Kemampuan Si Pekerja Ketidakmampuan pekerja meliputi kurangnya pengalaman, kurangnya kecakapan dan lambatnya mengambil keputusan. c. Kurang Konsentrasi Konsentrasi berkurang biasanya sebagai akibat melamun, kurangnya perhatian dan tidak mau memperhatikan dan pelupa. d. Disiplin Disiplin yang kurang harus diatasi dengan peringatan kepada pekerja yang melanggar peraturan, atau kepada teman sekerja yang menggangu seorang pekerja. e. Perbuatan – Perbuatan yang Mendatangkan Celaka Cara kerja yang mendatangkan bahaya adalah iseng atau main coba-coba, mengambil jalan pendek atau mudahnya saja, dan sifat tergesa-gesa. f. Ketidakcocokan Fisik dan Mental Ketidakcocokan fisik dan mental yang terutama perlu diatasi ialah kelelahan mental berupa kejemuan, sifat pemarah yang hebat dan sangat mudah tersinggung. g. Pemeriksaan Kesehatan Pemeriksaan kesehatan sebelum dan pada waktu kerja akan berguna dalam menemukan faktor-faktor kemanusiaan yang mendatangkan kecelakaan. h. Latihan Kerja Latihan-latihan kerja selalu mengurangi jumlah kecelakaan. Oleh karena itu pengalaman dan peningkatan keterampilan kerja sangat penting. i. Pengawasan yang Kontinyu Pengawasan yang kontinyu akan mempertahankan tingkat keselamatan dan usaha-usaha pemberantasan kecelakaan. j. Insentif Insentif berupa hadiah bonus akan meningkatkan usaha pencegahan. k. Peringatan Peringatan sangat perlu sekali bahkan sampai kepada pemberhentian para pekerja yang mengabaikan tindakan pencegahan kecelakaan. Alat-alat pengaman yang dibutuhkan untuk menekan seminimal mungkin bahaya kecelakaan antara lain : 1. Perlengkapan Perlindungan Diri Alat perlindungan diri yaitu alat yang diberikan kepada karyawan untuk melindungi diri dari potensi bahaya, akibat dari pekerjaan yang dilakukan. Pada dasarnya perlengkapan perlindungan diri terdiri dari : a. Perlindungan terhadap mata b. Perlindungan terhadap kepala c. Perlindungan terhadap telinga d. Perlindungan terhadap alat pernapasan e. Perlindungan terhadap tangan f. Perlindungan terhadap badan g. Perlindungan terhadap kaki 2. Perlengkapan pelindung mekanis Untuk mesin penggerak bagian-bagian yang membahayakan adalah bagian yang berputar, penghubung gerak dan roda gigi, roda-roda penggerak dengan sabuk, maka untuk mencegah kecelakaan perlu dilengkapi dengan alat-alat pelindung mekanis seperti : a. Untuk bagian-bagian yang bergerak harus menggunakan pelindung tutup b. Penghubung gerak dengan roda gigi atau sabuk harus tertutup atau dengan pagar pengaman c. Mesin gerinda dilengkapi dengan kaca pelindung untuk mencegah terjadinya loncatan bubuk logam ke mata pada saat pengasahan. d. Kaca pelindung pada saat pemakaian mesin bor untuk mencegah terlemparnya tatal bor ke mata. e. Kaca pelindung pada saat pemakaian pahat terhadap pahan pada proses membubut, melindungi loncatan tatal ke mata. 3. Pengaman arus listrik Semua peralatan listrik yang terpasang sebagai bagian dari perlengkapan dasar bengkel terlindung dari hal-hal yang dapat membahayakan, seperti : a. Sakelar-sakelar harus ditempatkan pada lokasi yang mudah terjangkau dan tertutup. b. Penghubung arus listrik atau sekering harus pada panel yang tertutup c. Bilamana ada kawat listrik yang korsleting, jangan sekali-sekali menggantikannya dengan kabel yang besar sebab bila hal tersebut dilakukan sama halnya dengan mengundang bahaya. d. Bila ada sesuatu kehangusan akibat arus listrik di lingkungan bengkel segeralah putuskan aliran arus listrik pada saklar induk. 4. Alat-alat Pengaman Ruangan Alat-alat pengaman ruangan diutamakan alat-alat pemadam kebakaran dan cara-cara penggunaan termasuk adanya pintu darurat yaitu untuk mengatasi atau penyelamatan diri dari bahaya kebakaran, gempa bumi, bahaya keruntuhan. Semua orang yang berada di lingkungan bengkel dapat segera mengenal gejala kebakaran dari bahan yang mudah terbakar, mengenal jenis api kebakaran dan tanda kebakaran.

2.8. Kerangka Pemikiran