Penyebaran Kecelakaan Berdasarkan Usia Pekerja, Pengalaman Kerja dan Jenis Kegiatan

yang tidak baik. Perhitungan angka statistik kecelakaan kerja secara rinci terlampir pada Lampiran 8.

a. Penyebaran Kecelakaan Berdasarkan Usia Pekerja, Pengalaman Kerja dan Jenis Kegiatan

Data kecelakaan kerja yang terjadi dari tahun 2003 sampai dengan 2005 dalam kegiatan produksi PT TPL Tbk dikelompokkan berdasarkan usia pekerja, pengalaman kerja dan jenis kegiatan. Menurut Suma’mur 1979 untuk usia kurang dari 25 tahun lebih rentan terhadap kecelakaan, untuk usia lebih dari 40 tahun terlalu tua, lamban dan peluang kecelakaan tinggi. Sedangkan untuk usia optimal adalah 30 – 40 tahun kapasitas fisik sudah menurun dan mereka yang berada di kelompok usia ini cenderung lebih berhati – hati. Dengan demikian angka kecelakaan kerja meningkat mengikuti pertambahan usia. Berikut adalah tabel kecelakaan kerja berdasarkan usia pekerja. Tabel 6. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Usia Pekerja 2003 – 2005 Tahun Kelompok usia 2003 2004 2005 Total kecelakaan Persentase A 20 B 21 – 25 C 26 – 30 D 31 – 35 E 36 – 40 3 24 23 8 1 1 9 5 - - 1 6 1 - - 5 39 29 8 1 6,1 47,56 35,36 9,75 1,22 Total 59 15 8 82 100 Sumber : PT Toba Pulp Lestari Tbk, 2005 Gambar 6 berikut menunjukkan bahwa persentase kecelakaan kerja yang paling tinggi terjadi pada pekerja yang berusia antara 21 – 25 tahun dengan persentase sebesar 47,56 persen. Hal ini diduga karena pekerja yang berusia tersebut sangat produktif untuk mengejar target dan pengalaman serta keterampilan masih sedikit dalam pekerjaannya sehingga kurang memperhatikan kesehatan dan keselamatannya dalam bekerja. Untuk usia tua yaitu 36 - 40 tahun persentase kecelakaan sebesar 1,22 persen, dan ini merupakan persentase kecelakaan yang paling rendah. Hal ini diduga karena kapasitas penglihatan, pendengaran dan kecepatan reaksi yang sudah menurun sehingga mereka yang dalam usia ini memilih untuk lebih berhati – hati. Pada pekerja yang berusia kurang dari atau sama dengan 20 tahun memiliki presentase yang cukup rendah yaitu sebesar 6,1 persen. Namun terdapat kecenderungan bahwa beberapa jenis kecelakaan seperti terpeleset terjadi pada usia ini. Pada pekerja yang berusia 26 – 30 tahun dan 31 – 35 tahun berturut – turut sebesar 35,36 persen dan 9,75 persen. 6.1 47.56 35.36 9.75 1.22 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 ≤ 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 Usia Pekerja Tahun K ecel ak aan Gambar 6. Histogram Penyebaran Kecelakaan Kerja Berdasarkan Usia Pekerja Sumber : PT Toba Pulp Lestari Tbk, 2005 Salah satu hal yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja adalah pengalaman kerja para pekerja. Tabel 6 dibawah ini menunjukkan kecelakaan kerja yang terjadi berdasarkan pengalaman kerja yang didapatkan dari laporan perusahaan mengenai kecelakaan kerja. Tabel 7. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Pengalaman Kerja Tahun Masa kerja 2003 2004 2005 Total kecelakaan Persentase A 0 – 2 B 2 – 6 C 6 31 22 6 15 1 - 8 - - 53 23 6 64,63 28,04 7,32 Total 59 15 8 82 100 Sumber : PT Toba Pulp Lestari Tbk, 2005 Tabel 7 menunjukkan bahwa persentase kecelakaan kerja yang paling tinggi yaitu 64,63 persen terjadi pada pekerja yang memiliki pengalaman sekitar 0 – 2 tahun. Sedangkan persentase kecelakaan kerja yang paling rendah terdapat pada pekerja yang memiliki pengalaman kerja sekitar 6 tahun sebesar 7,32 persen. Pada pekerja yang berpengalaman 2 – 6 tahun memiliki persentase kecelakaan kerja 28,04 persen. Dari kondisi tersebut, maka diduga bahwa kewaspasdaan terhadap kecelakaan kerja bertambah baik seiring dengan pengalaman. Bagi pekerja yang baru, dengan pengalaman kurang dari dua tahun belum mengetahui seluk beluk pekerjaan secara mendalam sehingga resiko kecelakaan kerja tinggi. Suma’mur 1979 menjelaskan bahwa pengalaman dan kewaspadaan terhadap kecelakaan bertambah baik sesuai dengan usia, lama kerja di perusahaan dan lamanya bekerja di tempat yang bersangkutan. Tenaga kerja baru biasanya belum mengetahui secara mendalam seluk beluk pekerjaan dan keselamatan. Keterampilan kerja meliputi pengalaman tentang cara kerja dan prakteknya serta pengenalan aspek – aspek pekerjaan secara terperinci sampai kepada hal – hal kecil terutama keselamatannya. Tingkat keterampilan yang tinggi berkaitan dengan penerapan keselamatan yang diharapkan dan mengecilnya kemungkinan terjadi kecelakaan. Sebaliknya kecelakaan mudah sekali terjadi pada tenaga kerja tidak terampil. Meningkatnya keterampilan seiring dengan pengalaman kerja maka bahaya akan terjadinya kecelakaan mendapatkan perhatian dari tenaga kerja yang bersangkutan. Namun, sekalipun keterampilan yang dimiliki oleh karyawan tinggi kemungkinan terjadinya kecelakaan tetap masih ada. Jenis – jenis kegiatan dalam produksi dan hal ini menggambarkan pula unit kerjanya yaitu: Woodyard, Fiber Line, Chemical Plan dan Energy. Masing – masing memiliki resiko kecelakaan yang berbeda – beda baik besarnya maupun intensitasnya. Tabel 8 adalah tabel kecelakaan kerja berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan oleh para pekerja. Tabel 8. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Jenis Kegiatan Tahun Jenis kegiatan Unit Kerja 2003 2004 2005 Total kecelakaan Persentase Wood Yard Fiber Line Chemical Plan Energy Satuan Khusus 22 12 8 7 10 5 3 2 2 3 2 4 2 - - 29 19 12 9 13 35,37 23,17 14,63 10,98 15,85 Total 59 15 8 82 100 Sumber : PT Toba Pulp Lestari Tbk, 2005 Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa kegiatan pada bagian Woodyard memiliki persentase kecelakaan yang paling tinggi yaitu sebesar 35,37 persen dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Hal ini diduga karena pada kegiatan pada bagian Woodyard melibatkan unsur manusia sebagai tenaga kerja yang lebih banyak. Pada bagian ini adalah pekerjaan yang paling berat diantara seluruh bagian produksi karena berhubungan dengan gelondongan kayu yang diangkut dari hutan oleh truk. Kecelakaan yang sering terjadi disebabkan oleh ketidaktelitian para pekerja dalam melaksanakan setiap aktivitasnya, misalnya pada pemasangan chipper sering terjadi kecelakaan yaitu tersayat chipper. Sedangkan persentase kecelakaan yang paling kecil berada pada bagian Energy yaitu sebesar 10,98 persen dari seluruh kecelakaan yang terjadi. Hal ini diduga karena bagian Energy merupakan daerah yang paling berbahaya sehingga mereka yang bekerja pada bagian ini sangat berhati – hati, dan apabila terjadi kecelakaan akan berakibat sangat fatal. Data mengenai kecelakaan kerja berdasarkan usia pekerja, pengalaman dan jenis kegiatan pekerjadari tahun 2003 sampai 2005 dapat dilihat pada Lampiran 9. 4.3 Program K3 di Lingkungan Kerja PT TPL Tbk 4.3.1. Kesehatan