Penentuan Data dan Sumber Data Pengolahan Data Analisa Data

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT Toba Pulp Lestari Tbk yang terletak di Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan perusahaan dilakukan secara sengaja karena perusahaan ini merupakan perusahaan besar di Sumatera Utara yang telah go public memiliki hutan tanaman industri, dan telah menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada lingkungan kerja. Permintaan pasar yang semakin meningkat diperlukan peningkatan produktivitas yang tinggi yang didukung oleh keselamatan dan kesehatan kerja pada saat para pekerja melakukan setiap proses produksi. Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli sampai dengan September 2006.

3.2. Penentuan Data dan Sumber Data

Data primer diperoleh dengan cara pengamatan dan wawancara langsung. Pengamatan langsung dilakukan terhadap kondisi-kondisi perusahaan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang bertujuan untuk menetapkan kendala yang terjadi dalam penerapan program K3 yang mana tujuan utama K3 untuk pencapaian kesejahteraan karyawan. Wawancara ditujukan kepada manajer produksi, kepala gudang dan staf karyawan yang bersangkutan dengan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan. Data sekunder diperoleh dari laporan perusahaan dan pencatatan data yang meliputi data historis tentang jumlah kecelakaan yang terjadi, jumlah hari yang hilang akibat kecelakaan dan data pendukung lainnya. Selain itu ditambah dengan tulisan atau hasil penelitian yang berhubungan dengan topik dan tujuan penelitian ini. Data yang akan dikumpulkan berupa data kuantitatif, antara lain jenis dan penyebab kecelakaan, jumlah kecelakaan yang terjadi dan kebijakan perusahaan dalam menanggulangi setiap kecelakaan yang terjadi.

3.3. Pengolahan Data

Pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja meliputi perencanaan dan pelaksanaan, yang diolah dengan bantuan Microsoft Excell setelah itu dianalisis secara kuantitatif dan disajikan dalam bentuk uraian. Hasil pengolahan dibandingkan dengan standarisasi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja yang aman dan nyaman, yang tercantum dalam undang-undang maupun peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

3.4. Analisa Data

Banyaknya kecelakaan yang terjadi adalah sebagai tolak ukur untuk membandingkan kecelakaan yang terjadi di perusahaan dalam waktu yang berbeda atau dibandingkan dengan perusahaan lain, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Perhitungan kecelakaan kerja menggunakan angka-angka statistik kecelakaan menurut Slamet 1993, yaitu: a. Angka banyaknya kecelakaan Accident Frequency Rate Manusia Kerja Jam Jumlah 1.000.000 Kecelakaan Jumlah FR × = ..................................................................... 1 ™ Jumlah kecelakaan yang digunakan adalah total jumlah kecelakaan dalam satu tahun ™ Jumlah jam kerja yang digunakan adalah total jumlah jam kerja dalam satu tahun b. Safe – T - Score 1 - FRn 1 - FRn FRn S T S − = − − ................................................................................ 2 Dimana : FRn : Angka frekuensi kecelakaan kerja kini FRn-1 : Angka frekuensi kecelakaan kerja masa lampau Safe – T – Score adalah angka yang tidak memiliki dimensi, jika angkanya positif menunjukkan keadaan memburuk, sedangkan sebaliknya angka negatif menunjukkan keadaan membaik. ƒ S – T – S antara +2,00 dan -2,00 tidak menunjukkan perubahan yang berarti ƒ S – T – S diatas +2,00 menunjukkan keadaan yang memburuk ƒ S – T – S dibawah -2,00 menunjukkan keadaan yang membaik c. Angka Keparahan Manusia Kerja Jam Jumlah 1.000.000 Hilang yang Kerja Jam Jumlah SR × = .............................. 3 Tingkat keparahan SR dapat dihitung dengan berdasarkan jumlah hari kerja yang hilang akibat kecelakaan berdasarkan ketetapan ILO sebagai berikut : - Cacat lengan tangan kanan atau kiri : 750 hari - Dahi : 300 hari - Jari manis : 240 hari - Jari telunjuk : 400 hari - Ibu jari tangan : 600 hari - Jari tengah : 300 hari - Jari-jari kaki : 400 hari - Cacat mata sebelah : 1800 hari Catatan : Kecelakaan ringan : luka yang memerlukan perawatan media sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan paling lama selama 1 hari dan tidak mengakibatkan cacat tetap atau gangguan fungsi organ tubuh. Kecelakaan berat : luka yang mengakibatkan cacat tetap kehilangan atau tidak berfungsi salah satu atau beberapa organ tubuh atau gangguan jiwa yang memerlukan perawatan medis sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan lebih dari 1 hari meskipun tidak ada cacat tetap. 2. Data mengenai persepsi pekerja terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dianalisis dengan menggunakan skala Likert dengan poin yang bergerak dari ekstrim negatif sampai positif Slamet, 1993. Langkah- langkah dalam membuat skala Likert adalah sebagai berikut: ƒ Tentukan dahulu poin yang akan digunakan. Penelitian ini menggunakan dua poin yaitu poin yang berekstrim negatif tidak setuju dan poin yang berekstrim positif setuju dengan nilai untuk berekstrim positif +1 dan 0 nol untuk yang berekstrim negatif. ƒ Jumlahkan seluruh nilai dari masing-masing pernyataan untuk setiap responden ƒ Tentukan kategori penilaian responden menjadi tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang, dan tinggi. ƒ Perbedaan selang menggunakan rumus sebagai berikut: 1 kelas Kelas Interval + ∑ = Range .................................................................. 4 Dimana : Range : nilai tertinggi – nilai terendah ∑ kelas : jumlah kategori rendah, sedang dan tertinggi ƒ Menganalisa hasil perhitungan dengan memperhatikan usia pekerja, pengalaman kerja dan jenis kegiatan yang dilakukan pada bagian produksi. 3. Data mengenai kecelakaan kerja akan dikelompokkan berdasarkan jenis kecelakaan, penyebab kecelakaan, dan jenis kegiatan. Selanjutnya akan dianalisa secara deskriptif tentang kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan. 4. Menghitung nilai kehilangan produksi loss production Loss production = produktivitas x jumlah hari kerja hilang x harga pulp.....5 Keterangan: Loss Production : US Produktivitas : Tonhari Harga pulp : USTon Jumlah hari yang hilang : Hari PT Toba Pulp Lestari Tbk menetapkan harga dengan menggunakan mata uang US karena PT Toba Pulp Lestari Tbk merupakan perusahaan go public dan pelanggannya berasal dari berbagai negara, sehingga PT Toba Pulp Lestari Tbk merasa lebih efektif menggunakan mata uang tersebut, mengingat bahwa perdagangan bebas saat ini lebih banyak menggunakan mata uang US ditambah perdagangan online melalui internet sudah dilaksanakan oleh PT Toba Pulp Lestari Tbk.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Perusahaan