Persepsi Pekerja Terhadap K3

diadakannya diklat karena diklat dianggap hanya membuang waktu dan biaya saja. Tabel 21. Manfaat Pelaksanaan Diklat Pernyataan Persentase Diklat Sangat bermanfaat Bermanfaat Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat 53,33 40 6,67 - Total 100 Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanan diklat oleh perusahaan adalah menyediakan diklat untuk semua posisi yang ada di perusahaan sehingga seluruh karyawan dapat merasakan manfaat diklat dan aktivitas produksi pun dapat berjalan lancar dan kecelakaan pun dapat ditekan sekecil mungkin.

4.3.4. Persepsi Pekerja Terhadap K3

Persepsi adalah pandangan atau penilaian seseorang terhadap objek tertentu riil dan abstrak yang dihasilkan oleh kemampuan mengorganisasikan indera pengamatan. Persepsi ditentukan oleh faktor dalam diri individu faktor internal dan dari luar individu faktor eksternal. Faktor internal meliputi kecerdasan, minat, emosi, pendidikan, pendapatan, kapasitas alat indera dan jenis kelamin. Sedangkan yang termasuk ke dalam faktor eksternal adalah pengaruh kelompok, pengalaman masa lalu dan perbedaan latar belakang sosial budaya Kayam dalam Ratna, 2002. Sikap terhadap keselamatan ada dua tafsiran yaitu : ¾ Tafsiran pertama adalah tingkat operasional dan meliputi keselamatan yang kompleks serta reaksi tenaga kerja terhadap pekerjaan dan lingkungannya. Keseluruhan reaksi ini merupakan landasan psikologis bagi penyelenggara pekerjaan dan mengatur tingkah lakunya. Sikap terhadap keselamatan adalah hasil dari pengaruh yang rumit dan kadang – kadang bertentangan. Oleh karena itu, kemungkinan akibat pengaruh tersebut menjadi positif atau negatif tergantung dari individu dan keadaan. Sikap ini dapat dimantapkan oleh usaha pimpinan kelompok atau petugas keselamatan kerja. Dengan demikian program kesehatan harus dilandasi dengan pengetahuan psiko-sosial yang mendalam, agar dapat berhasil baik. Keselamatan dapat diwujudkan apabila didasari dengan suasana serasi atau positif diantara pengusaha dengan tenaga kerja. ¾ Tafsiran kedua bertalian dengan sikap tenaga kerja terhadap keselamatan atas dinamika psikologis mereka. Menurut tafsiran ini, faktor – faktor seperti tekanan emosi, kelelahan, konflik kejiwaan yang latin dan tak terselesaikan, sangat berpengaruh secara negatif pada keselamatan.Suma’mur, 1997 Penelitian mengenai persepsi pekerja terhadap K3 dilakukan dengan cara mengumpulkan kuesioner pada 30 orang responden. Penilaian pendapat menggunakan Skala Likert dengan jumlah kategori tiga yaitu: ¾ Persepsi rendah, apabila jumlah rataan skor berada antara 0 – 5 ¾ Persepsi cukup baik, apabila jumlah rataan skor berada antara 6 – 11 ¾ Persepsi tinggi, apabila jumlah rataan lebih besar dari 11 Persepsi rendah merupakan pandangan seseorang terhadap suatu objek yang dibicarakan kurang baik sehingga dalam aplikasinya pun tidak dapat dilaksnakan dengan baik. Persepsi cukup baik merupakan pandangan seseorang terhadap suatu objek yang dibicarakan cukup baik sehingga aplikasinya dalam bertindak dapat memakai persepsi yang telah dimilikinya. Sedangkan persepsi tinggi merupakan pandangan seseorang terhadap suatu objek yang dibicarakan telah mencapai taraf baik sekali sehingga aplikasinya dalam bertindak sepenuhnya menggunakan persepsi yang telah dimilikinya. Hasil yang diperoleh dari responden tersebut adalah jumlah rataan poin sebesar 11,5. Hal ini berarti bahwa pekerja dalam kegiatan produksi memiliki persepsi yang baik terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 perusahaan. Perhitungan persepsi secara lengkap pada Lampiran 10 dan 11. 17 8 12.6 12.5 12.67 5 10 15 20 ≤ 20 21 - 25 26 - 30 31 - 36 36 - 40 usia pekerja Tahun T in g k at P erse p si Gambar 8. Tingkat Persepsi Pekerja Terhadap K3 Berdasarkan Usia Pekerja Tingkat persepsi kerja di atas ditentukan dari rata – rata skor pada setiap kelompok selang dengan penentuan kategori tingkatnya didasarkan pada skala yang telah ditentukan dalam kuesioner. Dari gambar di atas diperoleh bahwa pada usia pekerja kurang atau sama dengan 20 tahun memiliki tingkat persepsi terhadap K3 paling tinggi disbanding pada usia pekerja lainnya. Terjadinya kecelakaan kerja dan prinsip terhadap K3 yang kurang tegas maka timbul asumsi yang menyatakan bahwa kecelakaan kerja yang tinggi disebabkan oleh tingkat persepsi terhadap K3 yang rendah. Berdasarkan asumsi tersebut, dapat dilihat hasil antara tingkat kecelakaan kerja berdasarkan usia pekerja Gambar 6 dengan tingkat persepsi pekerja Gambar 8 bahwa pekerja dengan usia kurang atau sama dengan 20 tahun dengan persentase kecelakaan paling rendah, ternyata memiliki tingkat persepsi terhadap K3 yang tinggi. Namun tidak demikian halnya dengan pekerja dengan usia 21 sampai dengan 25 tahun dengan persentase kecelakaan paling tinggi memiliki tingkat persepsi terhadap K3 paling rendah dari seluruh usia pekerja lainnya.Kedua fakta tersebut belum dapat membuktikan asumsi yang telah ditetapkan, namun terlihat bahwa dengan tingkat persepsi terhadap K3 yang tinggi akan menekan tingkat kecelakan kerja yang terjadi. Sehingga perusahaan sebaiknya mengembangkan sistem K3 di lingkungan kerja meliputi upaya – upaya penyuluhan, pendidikan, keterampilan, dan kenyamanan kerja. Persepsi pekerja terhadap K3 perusahaan dipengaruhi oleh pengalaman kerja dan tingkat pendidikan pekerja. Hal ini dapat ditunjukkan pada Tabel 22 mengenai persepsi pekerja berdasarkan pengalaman kerja dan Tabel 23 mengenai persepsi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan. Tabel 22. Persepsi Pekerja Berdasarkan Pengalaman Kerja Tabel 22 menunjukkan bahwa tingkat persepsi pekerja tidak begitu berpangaruh pada pengalaman kerja tetapi dilihat dari tabel, keduanya memiliki selang tidak jauh beda hanya sebesar 1,3 poin saja. Tabel 23. Persepsi Pekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Persepsi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan yang paling dominan dari keseluruhan tingkat pendidikan adalah SMA sebesar 12,2 poin. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja yang memilki tingkat pendidikan SMA lebih tertarik atau lebih memahami fungsi dan manfaat program K3 yang diadakan oleh perusahaan.

4.4. Loss Production Nilai Kehilangan Produksi

Menurut Dalih 1985 akibat – akibat yang ditimbulkan oleh kecelakaan kerja adalah sebagai berikut: 1. Kerugian bidang ekonomi a. Biaya untuk pengangkutan si korban ke rumah sakit atau biaya untuk mengantarkan ke rumahnya. b. Biaya pengobatan perawatan si korban, termasuk juga biaya – biaya pembelian obat – obatan dan bantuan pada pertolongan pertama sejak kecelakaan terjadi. Pengalaman Kerja Tingkat Persepsi 0 – 2 11,76 2 – 6 10,46 6 - Tingkat Pendidikan Tingkat Persepsi SD - SMP 10,4 SMA 12,2 PT 10,1 Lainnya -